CATATAN PENGARANG

30 1 0
                                    

Meskipun diangkat dari kisah nyata, saya tekankan bahwa kisah ini sebagian dibangun bersama kefiksiannya. Beberapa alur dibentuk untuk mendramatisasi belaka, tanpa menghapus fakta hidup yang ada.

Semoga pembaca—yang kebetulan singgah di cerita BARA—dapat memahami alur dengan pemikiran terbuka meski akan timbul banyak cacat di dalamnya. Tujun pengarang menulis kisah Bara adalah untuk menunjukkan kepada dunia sebuah perspektif hidup dari kacamata yang nyaris tidak mengenal warna putih. Bahwa manusia memiliki kompleksitas yang tiada batas. Bahwa di beberapa sudut pelosok Indonesia, masih banyak individu yang berjalan di atas kegelapan hidupnya sendiri, yang sayangnya kerap kali sulit diterima masyarakat luas.

Dalam hidup saya, Bara adalah individu yang rumit. Dia begitu tertutup. Tapi setelah bertahun-tahun, saya berhasil menembus kepalanya meskipun sedikit. Saya masih sulit memahaminya dalam beberapa hal, sehingga saya yakin banyak orang di luar sana yang akan jauh lebih sulit menembus isi kepalanya dibanding saya. Karena alasan inilah, saya berharap saya bisa membangun kisah Bara secara apik dan mampu dipahami pembaca tanpa menyingkirkan karakter aslinya yang memang tertutup—sulit ditembus.

~Oktober 2024

BARA: Bajingan yang Dibenci ManusiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang