8

125 18 1
                                    

"Kau membuka pagiku dan juga menutup malamku, sesederhana itulah aku menginginkanmu."

***

Ketika ponselnya berbunyi Seungcheol mengernyit, ini hampir jam sepuluh malam, Seungcheol sudah berada dalam posisi meringkuk di ranjang dan bersiap untuk tidur. Dia tidak sedang tidak enak badan sekarang. Diangkatnya telepon itu dengan malas,

"Halo?"

"Seungcheol?" itu suara Mingyu, "Kenapa tidak datang kemari?"

"Oh...maaf Mingyu" dia lupa kalau sudah janji pada Mingyu akan datang ke cafe malam ini, "Aku agak tidak enak badan sekarang."

"Kau sakit?" Suara Mingyu cemas, "Sakit apa Cheol?"

"Eh tidak..." Seungcheol bingung, dia tidak ingin membuat Mingyu khawatir berlebihan. Sungguh dirinya hanya lelah dan ingin segera tidur, besok juga badannya sudah segar kembali.

"Aku antar ke dokter ya?"

"Tidak usah, Gyu" Seungcheol menelan ludahnya, "Ini hanya kelelahan, sungguh."

Hening. Tampaknya Mingyu sedang berpikir.

"Sungguh?"

"Iya, percaya padaku ini hanya butuh tidur saja"

Tiba-tiba Seungcheol merasa geli pada Mingyu, lucu sekali lelaki itu saat sedang cemas.

"Maaf ya, ini akan membaik besok kau tenang saja."

Hening lagi, lalu Mingyu bergumam, "Aku kesana ya?"

"Jangan, aku tidak apa-apa, kalau kau kesini aku tidak bisa tidur." Seungcheol sedikit mengerucutkan bibirnya.

"Aku akan kesana." Mingyu bergumam dengan nada keras kepala, lalu menutup telepon.

Seungcheol menghela napas dan menggelengkan kepala, "Dasar bossy..."

__________

Ketika pintu apartemennya terbuka, Jaehyun berdiri disana dengan menenteng keresek makanan dari cafenya. Lelaki itu menatapnya dengan cemas,

"Kau tidak apa-apa?"

Seungcheol menggeleng lemah, memundurkan badannya mempersilahkan Mingyu masuk.

"Biasanya kalau sudah begini aku hanya butuh berbaring lalu tidur sampai besok"

"Kalau begitu duduklah, selonjorkan kakimu di sofa" Mingyu duduk di sofa mendahului Seungcheol. Dia mengambil bantal kecil dan meletakkannya di pangkuannya, "Sini, berbaring disini"

Sejenak Seungcheol ragu, tapi senyum Mingyu tampak menenangkan. Dia tidak punya siapa-siapa disini untuk mengeluh. Sambil menghela napas panjang dia duduk di sofa, Mingyu langsung menariknya, menjatuhkan tubuh Seungcheol supaya kepalanya berbaring di bantal di pangkuannya.

Rasanya begitu nyaman, meringkuk di pangkuan Mingyu dengan jemari tegas itu mengelur lembut kepalanya yang sedikit pusing.

"Sudah makan tadi?"

Seungcheol menggelengkan kepalanya, "Tidak berselera"

"Aku bawakan kentang goreng dan sosis dari cafe, kalau-kalau kau lapar tengah malam." Jemari Mingyu membelai rambutnya dengan lembut, membuat Seungcheol mengantuk.

"Terima kasih Mingyu..." suara Seungcheol melemah, dia menguap.

"Tidurlah, aku akan menunggumu malam ini."

"Terima kasih, ya" Seungcheol mengulang lagi ucapan terima kasihnya, lalu menutup matanya perlahan, merasakan damai yang menenangkan.

Mingyu duduk disana, mengamati Seungcheol yang terbaring di pangkuannya. Hasratnya untuk memiliki lelaki manis ini begitu besar, tidak pernah dia rasakan sebelumnya pada siapapun. Seungcheol adalah hasratnya sekarang. Setiap kali pula Mingyu rela melapaskan hasratnya demi keharusan memikul tanggung jawab.

You've Got Me From Hello || GyuCheol ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang