10

158 19 0
                                    

"Didalam hatimu yang penuh cinta, ada aku yang sedang menenun kebahagiaan."

***

Mingyu sudah ada di sana menunggu Seungcheol, ekspresinya tampak sangat cemas. Lelaki itu setengah berdiri saat melihat Seungcheol mendekat masuk ke dalam cafe.

"Seungcheol." gumam Mingyu menatap Seungcheol penuh kerinduan. Perasaan marah Seungcheol tiba-tiba berganti menjadi perasaan kasihan pada laki-laki ini, laki-laki yang begitu kuat dan berkuasa berubah menjadi laki-laki lemah yang berantakan, apa itu karena dirinya?

"Seungcheol." Mingyu menatap Seungcheol dalam saat dia duduk didepan Mingyu, "Terimakasih sudah mau bertemu denganku dan memberikan kesempatan kedua. Aku...aku ingin menjelaskan semuanya, Seungcheol."

Seungcheol tersenyum lembut pada Mingyu, "Aku sudah tahu semuanya, Mingyu."

"Tahu semuanya?" Mingyu mengerutkan kening.

"lya" Seungcheol menganggukkan kepalanya, "Seokmin memberi tahuku semuanya, semua tentang pertunanganmu dan Jihoon. Dia meluruskan kesalahpahaman kita."

Itu hal yang tak pernah terpikirkan Mingyu. Seokmin? Memberi tahu Seungcheol? Apa maksudnya? Selama ini Mingyu kira Seokmin menyukai Seungcheol, tapi dengan Seokmin memberi tahu semuanya pada Seungcheol itu artinya dia membantu Mingyu, kan?

"Apa yang Seokmin katakan padamu?"

"Semuanya" Seungcheol menatap Mingyu lembut, dia benar-benar tidak tega melihat mata pedih Mingyu. Dia yang menyebabkan kepedihan itu. Kemarahannya waktu itu yang membuat Mingyu menderita.

"Dan apakah dia bilang kalau aku tidak mencintai Jihoon?" Suara Mingyu menjadi serak.

Seungcheol menganggukkan kepalanya, "Maafkan aku Mingyu. Aku bilang kau lelaki jahat, aku menganggapmu brengsek seperti Taehyung. Ternyata kau hanya lelaki yang terlalu baik."

Mingyu mengernyit pedih, "Dan kebaikan hatiku membuatku tersiksa. Dulu aku pikir aku bisa menjalaninya dengan Jihoon, toh pada awalnya aku mencintainya, aku pikir aku sanggup memaafkan dan menerimanya kembali... Tapi kemudian seperti katamu, mudah memafkan tapi tidak mudah melupakan..."

Mingyu mendesah, "Setiap melihat Jihoon aku muak, membayangkan harus hidup dengannya membuatku tersiksa. Tapi aku sudah janji dan pantang untuk diingkari, aku bertekad untuk tetap menjalankannya." Mata Mingyu menatap Seungcheol dalam, "Sampai akhirnya aku bertemu denganmu."

Seungcheol membalas tatapan Mingyu dengan lembut dan membiarkan lelaki itu menggenggam tangannya.

Mingyu melanjutkan, "Aku tidak pernah menyapa pelanggan manapun sebelumnya, sama sekali tidak pernah. Tapi kau membuatku tidak bisa menahan diri, kau dengan tubuh mungilmu dan ekspresi seriusmu saat menatap laptop membuatku melupakan semua aturanku. Aku menyapamu, dan kau membalas sapaanku." Mingyu menatap Seungcheol penuh cinta, "Detik itu juga, ketika kau mengucapkan 'hello' padaku, kau sudah memiliki hatiku."

Sebuah pernyataan yang indah yang pernah didengar Seungcheol. Dirinya berkaca-kaca. Lelaki ini sungguh tidak disangka menumbuhkan cinta yang dalam dan tulus padanya.

"Maafkan aku karena tidak percaya padamu kemarin." Bisik Seungcheol lemah.

Mingyu mengangkat bahu, "Situasinya memang seperti itu, aku tidak menyalahkanmu. Aku yang salah disini, tidak menceritakan keadaanku sejak awal padamu. Aku pikir aku bisa melepaskan diri dari masalah ini dengan cepat."

"Melepaskan diri?"

"Ya. Aku sedang berencana lepas dari Jihoon." Mingyu tampak malu, "Ternyata aku tidak sebertanggungjawab itu, Seungcheol. Saat aku jatuh cinta, aku rela melakukan apapun demi memiliki kekasihku." Mingyu tersenyum sedih, "Kau mungkin sekarang berpikir aku lelaki rendah."

You've Got Me From Hello || GyuCheol ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang