Seorang filsuf asal Jerman yang bernama Schopenhauer, memiliki kebencian yang luar biasa terhadap para perempuan dengan menggambarkan mereka dengan cara yang cukup brutal, keras, dan menghina. Dalam salah satu tulisannya, ia bahkan pernah menulis semacam ini, "Di Eropa, Nyonya yang sudah menjadi sebutan pakem, adalah makhluk yang seharusnya tak ada sama sekali; dia harus menjadi ibu rumah tangga atau seorang gadis yang berharap menjadi ibu; dan dia harus dibesarkan, bukan untuk menjadi sombong, tetapi untuk menjadi hemat dan tunduk."
Begitulah pemikiran salah satu filsuf paling terkenal saat ini. Yang kesepian dan melankolis. Yang tersisihkan di masa ia hidup dan yang memiliki kebencian terhadap perempuan secara meluap-luap.
Cara pandangannya tidak hanya sangat patriarkis. Tapi sudah sangat misoginis. Sangat membenci perempuan dan menganggap para perempuan tak lebih daripada makhluk kelas dua.
Tak jauh berbeda dengan filsuf Jerman lainnya yang jauh lebih terkenal dan secara terang-terangan dipuja oleh banyak orang di seluruh dunia. Ia adalah Friedrich Nietzsche, yang kebenciannya terhadap perempuan tak kalah brutalnya walau ditulis dengan gaya yang puitis dan indah.
Dalam buku terkenalnya, Beyond Good and Evil, yang anehnya juga menjadi buku yang paling aku sukai, ia menulis semacam ini tentang perempuan, "Sampai sekarang, untunglah, pencerahan masih urusan kaum laki-laki, berkah kaum laki-laki - sehingga mereka tetap berada 'di antara mereka'. Dan akhirnya, kapan pun kita membaca sesuatu yang ditulis oleh perempuan tentang 'perempuan', kita dapat menyimpan ketidakpercayaan kita tentang apakah perempuan benar-benar menginginkan pencerahan bagi diri mereka sendiri - apakah mereka dapat menginginkannya ... Sekarang, jika perempuan tidak melakukannya untuk memperoleh semacam pemujaan baru bagi diri mereka sendiri (pemujaan diri sendiri merupakan bagian Feminisme-Abadi, bukankah begitu?), mereka lalu berkeinginan untuk menciptakan rasa takut: mungkin mereka ingin mendominasi. Akan tetapi, mereka tidak menginginkan kebenaran - apa peduli mereka tentang kebenaran Mulai dari Awal, tidak ada yang lebih asing dibandingkan perempuan, lebih menjijikkan, lebih dalam dalam dibandingkan kebenaran - seni terbesar mereka adalah berbohong, pertimbangan utama mereka adalah penampilan dan kecantikan."
Nietzsche memiliki posisi yang aneh dan ambivalen saat memikirkan dan menulis mengenai perempuan. Ia membenci perempuan sekaligus ingin dicintai olehnya. Ia berharap mendapatkan cinta tapi berakhir gagal. Ia ingin menundukkan perempuan, menempatkan perempuan di bawah laki-laki tapi mengejar-ngejar perempuan dengan cara yang aneh. Di berbagai tulisannya, ia cenderung mengkritik dan menggambarkan perempuan sebagai sosok yang harus dikurung dalam kerangkeng dan tak dibolehkan bebas. Tapi kenyataannya, di kehidupan nyata ia dikelilingi oleh para perempuan mandiri dan terpelajar semenjak ia dilahirkan dan bahkan saat tubuhnya ambruk dan sakit keras.
Bahkan ia dicintai oleh seorang perempuan secara diam-diam, yang tak lain adalah temannya sendiri dan menganggap sang filsuf yang tulisannya sangat garang itu, pada kenyataannya adalah orang yang rapuh, ramah, lembut, dan perhatian.
Lebih anehnya lagi, ia yang terkenal membenci perempuan dalam tulisan-tulisanya yang sangat anti dengan feminisme dan para feminis. Memiliki banyak sekali teman dan pengagum di kalangan terkemuka yang adalah juga para feminis. Bahkan banyak dari mereka merawat dan menjenguk dirinya di kala sakit.
Nietzsche adalah contoh nyata dari pribadi yang kontradiktif dan ambivalen. Berbagai tulisan dan cara pemikirannya kadang tidak sejalan dengan apa yang bisa kita lihat di dunia nyata. Mungkin, saat kita membaca Nietzsche, kita menemukan kalimat-kalimat yang menyakitkan saat ia mengkritik dan menggambarkan perempuan. Hanya saja, apa yang ia kritik perihal perempuan benar-benar sangat tajam, kuat, dan banyak sekali kebenaran di dalamnya walau seringkali dibarengi dengan perasaan jijik dan merendahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIARKAN PEREMPUAN MENGURUS DIRI MEREKA SENDIRI
Non-Fictionkebencian terhadap laki-laki hari ini semakin banyak dan terangan-terangan. Beberapa perempuan menuntut kesetaraan dan selalu membawa-bawa patriarki sebagai bentuk kebencian bersama. daripada disudutkan dengan cara yang tak adil. sebagian laki-laki...