PT. 57

449 43 3
                                    

"Hikss.. Hiks.. Gw harus kemana??" Tangis freyan sambil menyetir mobilnya.

Ia kebingungan harus pergi kemana, lihat lah padahal ia sudah dewasa tetapi tingkah laku nya seperti anak kecil yang kehilangan sosok ibu.

Hujan turun dengan sangat deras membasahi kota jakarta, malam pun tiba freyan masih juga memikirkan harus kemana ia pergi.

Kruyuukk kruyukkk...

Suara perut freyan, sepertinya ia sangat kelaparan terakhir ia makan di saat ia berdua dengan yori.

"Duhh laper lagii, aku harus apa?? Ini udah malem, minimarket gaada yang buka" keluh freyan

"Ternyata susah ya hidup tanpa istri, berantem sampe gw minggat dari rumah aja rasa nya begini, kayak kehilangan orang penting dari hidup gw"

"Gimana kalo dia beneran pergi untuk selama nya?? Istri gw masih hidup aja selalu gw sakitin, sebenarnya lo tuh suami macam apa sih fre" batinnya merendahkan diri sendiri, ia menangis sambil memukul mukul stir mobil.

"Flo, maafin aku aku bener bener menyesal floo hikss hikss... Aku sayang sama kamuu" tangis nya semakin kejar.

Citttt...
Brukkk...

Jalanan sangat licin, mobil freyan tergelincir dan menabrak sebuah truk.

"Astagfirullah, pak pak tolongin pak" teriak orang orang di sekitar nya yang heboh.

"Allahuakbar" sopir dari truk itu terpental keluar, ia mendarat ke jalanan dekat rumah warga dengan kepala yang tergores da*ah.

"Mas, mas gapapa?? Perlu ke rumah sakit ga??"

"Enggak pak saya gapapa, tolong orang yang ada di dalam mobil itu saja pak"

"Ohh iya iya, mas nya jalan sendiri kan??"

"iyaa saya sendiri, cepet pak tolongin orang itu saya gamau dia kenapa kenapa"

"Iya iya"

Ninu ninu ninu....

Suara sirine ambulan terdengar sangat kencang di bawah derasnya hujan.

"Pak tolong telfon kerabatnya"

"Baik Pak"

Warga yang menolongnya tadi segera membuka ponsel freyan yang ternyata tidak di kunci, ia langsung membuka sebuah aplikasi dan menelfon keluarga nya.

Awalnya ia menelfon seseorang yang nama kontaknya "sayang nya ean ♥︎" tetapi naas, telfon itu tidak di balas lalu orang itu menelfon kontak yang bernama "surgakuᥫ᭡" telfon itu di angkat.

Ia menceritakan kronologi kecelakaan itu dan menyuruh keluarga nya ke rumah sakit tempat dimana freyan akan di rawat oleh dokter.

Sesampainya di rumah sakit freyan langsung di bawa ke sebuah ruangan untuk di rawat.

Awalnya tak ada orang yang menemani nya, bapak bapak tadi yang menolongnya sudah pulang ke rumahnya.

Wajahnya lebam, matanya bengkak karena terbetur stir mobil, kaki nya membengkak karena ter jepit, itu kondisi freyan sekarang.

Sementara itu flora di rumahnya...

"Freyan ayo ti-" flora keluar kamarnya dan berjalan ke arah ruangan khusus mereka menonton film, ia lupa kalay freyan sudah pergi dari rumah ini.

"Hmm, aku lupa kamu dah pergi. Aku terlalu jahat ya fre??" Flora kembali ke kamar atas dengan wajah yang termenung, ia membuka ponsel nya berharap ada pesan dari freyan, tetapi ia lupa bahwa ia telah mem blokir kontak suaminya sendiri.

Ia membuka galeri dan melihat foto foto dirinya, suami nya, dan anaknya yang sedang berada di pantai sejak saat itu.

Menyesal, flora hanya bisa menyesal ia tak tau apa yang harus ia lakukan, dia hanya bisa menangis karna mengingat apa yang telah ia lakukan pada suaminya.

//pagi hari kemudian...

(40 𝘱𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘬 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘢𝘸𝘢𝘣)

"Hah?? Ngapain deh mamah nelfon, tumben" ucap flora

"Apa jangan jangan mamah dah tau kalo aku lagi berantem sama freyan??" Ia tak memikirkan hal itu, ia berjalan ke bawah untuk menyiapkan sarapan.

"Ferrel sini nakk makan dulu"

"Hmm iya mom, daddy mana??" Tanya ferrel sambil menuruni anak tangga.

"Daddy udah ke kantor" bohong flora

"Ohh, daddy ga libur??"

"Enggak" saat sedang menyajikan sarapan untuk diri nya dan anaknya, ada seseorang yang menelfon.

"Ckk siapa sihh"

"Ternyata mamah" kemudian ia mengangkat telfon itu.

"Hal-"

"Flo, tolong cepetan kesinii ada darurat flo"

"Hah?? Kenapa mah??"

"Freyan, freyan kecelakaan dari semalam"

"Hah??"

...

"Assalamu'alaikum "

"Wa'alaikumussalam"

"Mah, freyan kenapa mah??" Panik flora

"Daddy, bangun daddy bangunn!!" Ferrel mengguncang kan tubuh freyan.

"Dia kecelakaan, jadi begini kronologi nya"

.
.
.
.
.
.

"Flo, i-ini kamu?? Kamu masih mau ketemu sama aku??" Freyan telah sadar dari tidur nya.

"Freyan, sayang maafin aku hikss" tangis nya kembali pecah saat suaminya sadar, ia langsung memeluk suaminya dengan erat sambil menangis di dekapan nya.

"Sayang aku kasar ya?? Aku minta maaf ya sayang, maafin  akuu"

"Enggak sayang kamu ga salah, aku yang salah floo hikss hikss maafin akuu, akuu mauu jelasin lagii kamu jangan maraaa"

"Gapapa sayang, jelasinnya nanti aja ya?? Tunggu kamu sembuh, maaf ya sayang gara gara aku kamu jadi begini" freyan menggelengkan kepalanya, menandakan bahwa itu bukan salah flora.

"Flo, aku gamau kita pisahh aku mau kita kayak dulu lagii"

"Iyaa sayang, kita bakal kayak dulu lagii maafin aku ya?? Aku terlalu egois buat kamu fre."

"Enggak sayang aku yang salah, aku ga pernah memikirkan perasaan kamu"

//3 hari kemudian...

Freyan harus menggunakan kursi roda untuk 1 minggu hingga kaki nya membaik, karena jika tidak kaki nya akan pincang.

"Yaa kasian gabisa jalan" ledek flora yang sedang menyapu lantai rumah.

"Kenapa?? Mau aku kejar terus aku makan??"(kejar nya pake kursi roda ya)

"Ihh enggak mauu, kaburr"

***
Wkwkw boleh kaliii double up, mumpung lagi mood buat bikin cerita lagii
Makasih ya udah mau bacaa, maaf klo g nyambung.

Lanjut PT. 58 yaa makasih!! Wop yuuu

Vote nya jangan lupaa

Maaf ya aku ulang up nyaa

perjodohan (FREFLO) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang