𝐒𝐨𝐧𝐠 𝐟𝐨𝐫 𝐭𝐡𝐢𝐬 𝐜𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫: 𝐀𝐩𝐨𝐜𝐚𝐥𝐲𝐩𝐬𝐞.𝟔𝐭𝐡 𝐦𝐨𝐧𝐭𝐡.
‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙
Hari demi hari, bulan demi bulan, waktu demi waktu, enam bulan telah berlalu. Jarak antara kedua remaja itu semakin jauh.
"Sialan, kok jadi gini sih!" Kesal Rei, bagaimana tidak? Entahlah, semenjak datangnya anak baru di sekolahnya, Owen semakin jarang mengajaknya keluar, ini sudah lebih dari tiga minggu dan tidak ada kabar apapun dari Owen.
"Halo kak! Hari ini free ga? Ayo kita ke cafe biasa, aku pengen cobain menu barunya!!"
"Sorry, ga bisa, aku ada janji sama Kara,"
"Yahh, yaudah deh, minggu depan gimana? Bisa gaa?"
"Ga tau, liat aja nanti,"
"Pertama kalinya seorang Gue ditolak Owen! Demi apa?!" Kayanya dunia bentar lagi selesai deh, tumben banget Owen sayangku cintaku nolak, mana jalannya sama Kara mulu! Sebel!"
.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.・。.・゜✭・
"Demi Rei yang lucu imut manjalita! Aku sedih banget kak Owen sayangku cintaku ga mau diajak jalan! Jangan jangan dia punya cewe?! Dia deket sama Kara tau.. OMG HELLO?! Sedih banget ini, ratu iblis sakit hati!"
"Berisik banget, anjing! Suara lo cempreng banget lagi, udah ye! Dibilang juga apa, kagak bakal dapet lo tuh. Tsk! Spek aligaboy kaga usah digalauin, please! Tolong deh ya,"
"Tapi sedih tau, jing! Aku benar benar sakit hati! Kecewa berat.."
"Alay, monyet! Cowo lo juga bejibun ya, anjing!"
"Yaudah sih, kan maunya Owen, the one and only,"
.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.・。.・゜✭・
Hari terus berlalu, pertengahan bulan Februari telah tiba. Perayaan yang sungguh membosankan, Valentine day? Bahkan hari ini Rei hanya berguling-guling di kasurnya sambil meratapi nasib.
"Please, please, kak Owen chat aku! Aku kangen banget, jujur.. "
Lama tidak terlihat, hubungan Owen dan Kara semakin dekat, dengan Rei yang menyumpah serapahi Kara tentunya.
"SERIUS PRINCESS DIGINIIN? AKU SEDIH BANGET! CANTIKAN JUGA AKU DARI PADA KARA! Tapi dia cantik sih, YEU KOCAK GUE JUGA CANTIK KALI!" Ucap Rei sambil nendang-nendang angin. Ah! Kesal sekali!
Ting!
Rei terkejut, notifikasi sialan, siapa yang mengganggu hari buruknya kali ini?
Kak Owennn
Rei, free? Ayo ke cafe biasa."YAH, BRENGSEK, KEMANA AJA LO DUA MINGGU?! Ekhem, calm down Rei!"
Rei
Blh, kpn? Ada keperluan ap?"Tutor dry text, bos! Eh, jangan deh.. Alay!"
Rei
Boleh, kapan? Ada keperluan apa?
EditedKak Owennn
Mau ngomong sesuatu, important.
Jam 4 bisa? Nanti aku jemput, ya.Rei
Bisa, oke."Ga boleh keliatan berharap dichat pokoknya! Keren banget gue! Anjay"
.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.・。.・゜✭・
"Jadi? Mau ngomong apa?" Tanya Rei memecah keheningan.
"Maaf tiba-tiba hilang ga ada kabar," Ujar Owen.
"Eh? Kenapa minta maaf? Bukan kewajiban kakak buat ngabarin aku, kok,"
"Engga, ngerasa ga enak aja, apalagi pas itu aku nolak ajakan kamu gara-gara ada janji sama Kara,"
"Loh, kan Kara udah janji duluan, ya gapapa dong?" Rei bingung dengan laki-laki di hadapannya, ada apa dengannya? Aneh. Sungguh aneh.
.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.・。.・゜✭・
"Mimpi apa gua, anjing! Cok? Bunga, anjing! Sialan, abadikan momen ini sebelum menyesal!"
Shock. Bagaimana tidak? Hilang tanpa kabar selama dua minggu dan hari ini memberi bunga? Ada apa dengan Owen hari ini?!
"Tuhan! Kalo jodoh dia orang lain, aku juga orang, Tuhan! Jodohin aku sama dia aja, aku ikhlas! Amin!"
"KAYANG GUA, KAYANG, PLEASE PLEASE PLEASE, VALENTINE PALING BERMAKNA DI HIDUP GUAAAAAAAAAAA!!!!!!!"
"FOTO TANGAN AJA, GANTENG BANGET ANJINGGG!" Histeris Rei sambil terus menatap layar hpnya dengan sebuket bunga dipelukannya.
✿✼:*゚:.。..。.:*・゚゚・**・゚゚・*:.。..。.:*゚:*:✼✿
𝐈 𝐡𝐯 𝐧𝐨 𝐢𝐝𝐞𝐚. 𝐒𝐫𝐫𝐲 𝟒 𝐥𝐨𝐧𝐠 𝐮𝐩𝐝𝐚𝐭𝐞, 𝐝𝐚𝐦𝐧 𝐢𝐭. 𝐈 𝐝𝐫𝐞𝐚𝐦𝐞𝐝 𝐨𝐟 𝐲𝐨𝐮 𝐲𝐞𝐬𝐭𝐞𝐫𝐝𝐚𝐲, 𝐩𝐞𝐫𝐭𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐰𝐤𝐰𝐤𝐰𝐤. 𝐊𝐞𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐬𝐚𝐫 𝐚𝐥𝐮𝐫 𝐝𝐢 𝐦𝐢𝐦𝐩𝐢 𝐢𝐭𝐮 𝐛𝐚𝐤𝐚𝐥 𝐚𝐤𝐮 𝐣𝐚𝐝𝐢𝐢𝐧 𝐞𝐧𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐞𝐩𝐢𝐥𝐨𝐠, 𝐠𝐚 𝐣𝐚𝐧𝐣𝐢 𝟏𝟎 𝐜𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫, 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝟕 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝟖? 𝐉𝐮𝐬𝐭 𝐰𝐚𝐢𝐭 𝐧 𝐬𝐞𝐞. 𝐈'𝐥𝐥 𝐬𝐞𝐞 𝐲𝐚, 𝐧𝐞𝐱𝐭 𝐭𝐢𝐦𝐞. 𝐌𝐢𝐬𝐬𝐞𝐝 𝐲𝐨𝐮 𝐚𝐥𝐫𝐞𝐚𝐝𝐲.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐰𝐞𝐧 𝐆𝐲𝐚𝐧𝐞𝐧𝐝𝐫𝐚'𝐬
Teen Fiction𝐏𝐞𝐫𝐟𝐞𝐜𝐭 /ˈ𝐩ə𝐫𝐟ə𝐤(𝐭)/ 𝐧𝐨𝐮𝐧 𝐇𝐚𝐯𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐥𝐥 𝐭𝐡𝐞 𝐫𝐞𝐪𝐮𝐢𝐫𝐞𝐝 𝐨𝐫 𝐝𝐞𝐬𝐢𝐫𝐚𝐛𝐥𝐞 𝐞𝐥𝐞𝐦𝐞𝐧𝐭𝐬, 𝐪𝐮𝐚𝐥𝐢𝐭𝐢𝐞𝐬, 𝐨𝐫 𝐜𝐡𝐚𝐫𝐚𝐜𝐭𝐞𝐫𝐢𝐬𝐭𝐢𝐜𝐬; 𝐚𝐬 𝐠𝐨𝐨𝐝 𝐚𝐬 𝐢𝐭 𝐢𝐬 𝐩𝐨𝐬𝐬𝐢𝐛𝐥𝐞 𝐭𝐨 𝐛𝐞. 𝐄𝐱�...