Chapter 2

146 17 1
                                    

Konsentrasi Xiao Zhan buyar akibat pekikan histeris yang berasal di sekitar. Melepaskan kaca mata bening yang sedari tadi bertengger nyaman di atas hidung mancungnya, sang omega lantas menyebar pandangan ke segala arah guna mencari sumber keributan.

Ketika menemukan apa yang dicari, kening Xiao Zhan mengernyit samar kala mendapati sesama rekan kerjanya tengah mengerumuni sesuatu.

“Ada apa di sana?”

Rasa penasaran dalam diri yang kian terpancing membuat sang omega memutuskan mendekat ke sumber keributan. Semakin dekat jaraknya, maka aroma maskulin yang tercium akan semakin kuat dan menusuk.

Pheromon alpha! Ya, Xiao Zhan dapat memastikan jika aroma tersebut milik seorang alpha. Bukan alpha biasa melainkan seorang alpha dominan. Tapi yang menjadi pertanyaan mengapa aroma tersebut terasa familiar? Sang omega seakan-akan pernah menciumnya di suatu tempat tapi di mana? Dia tidak memiliki gambaran sama sekali.

Begitu tiba, Xiao Zhan berusaha mencuri celah untuk melihat siapakah gerangan sosok alpha yang tengah dikerumuni rekan kerjanya. Akan tetapi, alih-alih menemukan sosok tersebut, dia justru terdorong ke belakang.

Tak siap menerima dorongan tiba-tiba, sang omega akhirnya tak bisa mengendalikan diri. Pantatnya mendarat mulus di atas lantai. Membuat celah bibirnya terbuka kala meloloskan sebuah pekikan keras,

“Akhhh ....”

“Kamu baik-baik saja?”

Suara berat tersebut disusul dengan adanya sebuah tangan yang terulur di depan wajah. Tangan tersebut seolah menunggu untuk diraih dan digenggam.

Suara ini ... di mana aku pernah mendengarnya? batin sang omega bertanya-tanya.

Rasa penasaran kian menggelitiki relung hati Xiao Zhan. Dia ingin segera tahu siapa pemilik suara tersebut.

Mengabaikan rasa ngilu di area pantat, sang omega memberanikan diri untuk mendongak ke atas. Iris rusanya yang indah membola sempurna kala beradu pandang dengan iris tajam milik alpha muda yang ditemui pagi tadi.

“Kamu—kamu yang tadi di restoran, kan?”

Alpha muda tersebut juga menunjukkan reaksi yang sama. Tampak terkejut ketika menemukan wajah indah penolongnya. Dia benar-benar tak menyangka jika pertemuan kedua mereka akan terjadi di hari yang sama dalam rentan waktu yang begitu
singkat.

“Kita bertemu lagi, Ge.”

Sang omega dibantu berdiri. Kedua lengan kecilnya diremas pelan kemudian ditarik naik dengan penuh kelembutan.

“Gege baik-baik saja?”

“Ya, aku baik-baik saja. Terima kasih.”

“Tadi aku sedikit terburu-buru sampai lupa untuk menanyakan nama Gege. Sejujurnya aku cukup menyesalinya. Jadi, karena takdir kembali mempertemukan kita, bersediakah Gege memberitahuku siapa nama Gege?” Alpha tampan itu tersenyum di akhir kata.

Kejujuran alpha muda tersebut membuat Xiao Zhan menggeleng kecil. Dengan senyum manis, dia mengulurkan tangan sembari berkata, “Namaku Xiao Zhan.”

“Nama yang indah seperti orangnya.”

Rona merah merambat cepat hingga ke area pipi. Xiao Zhan bersemu hebat akibat pujian yang baru saja didapatkan.

“Dan kamu?”

“Perkenalkan, namaku Wang Yibo. Gege bisa memanggilku Yibo atau---“ Alpha tampan tersebut sengaja menggantung kalimatnya. Dia mencondongkan wajahnya dan berbisik tepat di samping telinga sang omega, “Baobei.”

Xiao Zhan tergelak indah. Matanya menyipit kala kedua pipinya tertarik naik. “Baobei? Bukankah itu terdengar seperti panggilan sayang?”

Wang Yibo tak membalas. Dia menikmati bagaimana merdunya suara tawa milik Xiao Zhan.

Hidden Omega (Yizhan) PDF Ready ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang