64| Sydney

33 5 0
                                    


===

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

===


Seorang perempuan duduk dengan kaki bersilang di sebuah toko kue. Rambut panjangnya melewati bahu, lurus, dan terkuncir rapi. Kaus lengan panjang bergaris dan celana panjang linennya tampak sangat nyaman. Sesekali perempuan itu melirik keluar jendela kaca di sebelahnya sambil mendengarkan orang yang mengoceh dari airpods hitam yang menyumbat satu telinganya.

"Gue nggak habis pikir ya, sama tuh anak. Dia anggap apa gue selama ini? Udah setahun, tapi masih nggak ada kabar sama sekali. Email atau chat pun nggak. Apanya yang jangan dicari? Apanya yang tenang aja? Kalo begini terus, dia bisa bikin gue darah tinggi! Awas aja kalau dia pulang sambil cengengesan atau pasang tampang centilnya kayak biasa, gue jitakin itu anak!"

"Sabar, Lin. Napas ..." Seorang perempuan berseragam toko membawakan segelas minuman ke mejanya. Ada gelas latte kosong dan sepiring pastry yang hanya tersisa sesuap lagi di hadapan perempuan berkuncir ekor kuda itu.

"Gimana bisa sabar?! Ini bukan seminggu atau sebulan lagi, udah setahun, Sher! Udah setahun dia ngilang tanpa kabar! Jangan sampe gue suruh Miko buat sewa agen FBI buat nyari dia!"

Wanita yang dipanggil Sher, alias Sheril, terbahak. "FBI itu buat nyelidikin kasus kriminal, bukan orang hilang, Lin."

Sheril merupakan satu dari sahabat Olin dan Cantika di masa SMA. Gadis super pintar dan super pelit sontekan di sekolah. Banyak yang tidak menyukai sifat ambisius Sheril, tetapi gadis itu sama sekali tidak peduli. Baginya, belajar dan persainganlah yang paling penting.

Pertemanan yang diinginkan orang-orang dengannya tidaklah murni mengingat nilai cemerlang dan reputasi keluarganya yang kaya. Tidak jarang yang mendekatinya untuk meminta bocoran soal ujian yang dia sendiri tak pernah dapatkan. Oleh sebab itu Sheril memilih mengasingkan diri, jauh dari kerumunan dan murid-murid lain. Sampai ketika ia sebangku dengan murid cantik penarik perhatian yang sangat ceroboh yang menurutnya lamban, sering gagal fokus di kelas.

"Eh tadi, Bu guru jelasin apa sih?" tanya cewek itu cuek. Bahkan dia tidak megingat nama guru mereka.

Memang kata orang Tuhan itu amat adil. Wajahnya sangat cantik, posturnya tinggi semampai bak model, tapi waktu menciptakannya, Tuhan mungkin sengaja mencungkil sedikit adonan di otaknya supaya dia tidak sempurna-sempurna amat.

"Gue disuruh baca bagian mana?" Cewek itu terus saja mengajaknya bicara meski Sheril menatapnya dengan enggan.

Waktu diberi pertanyaan, cewek itu juga sering tidak bisa menjawab, berujung melirik dan menyenggol kaki Sheril di bawah meja, mencari pertolongan. Bahkan pertanyaan mudah sekali pun tidak bisa dijawabnya.

"Wah, ternyata lo pintar ya? Lo nggak remedial Kimia." Satu kalimat yang membuat Sheril akhirnya merespons.

"Maksud lo apa? Lo lagi nyindir karena nilai gue paling tinggi? Lo mau bilang, gue curang karena nyokab gue ketua komite? Nggak usah sok polos gitu," sentak Sheril tersulut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FORBIDDEN ROMANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang