12| Didalam Mobil Dunia Milik Kita Berdua
_______________________________________Kini penantian yang semua murid nantikan telah tiba, bel pulang berbunyi, mengisi kericuhan yang sejak tadi sangat sunyi. Guru mereka akhirnya menutup pembelajaran kali ini dengan membaca doa terlebih dahulu, semua anak kelas 11F2 mulai tertib pada kursinya masing-masing, dan setiap barisan kini secara berturut-turut berpamitan pulang.
Namun sebelum pergi pada tujuan masing-masing, Regie sempat memiliki sebuah ide untuk mengajak mereka semua bermain, berhubungan besok adalah hari weekend Oline berserta Nala dan Nachia, serentak menyetujui ajakan Regie tersebut.
Tapi sebelum itu, Nachia mengangkat satu tangannya seraya ingin mengajukan pertanyaan, takut salah satu dari teman-temannya Erine ada yang tidak bisa ikut dengan mereka. "Kira-kira dari kalian, siapa aja yang mau ikut? Kalo emang pada bisa semua, sekalian aja kita nginep bareng." Usul Nachia.
Erine berserta temannya yang lain kini mulai saling menatap, berdiskusi kecil seraya bertanya satu sama lain. "Kalo kamu sendiri gimana, Del. Mau ikut atau enggak?" Erine melontarkan pertanyaan seraya menatap sang empu dengan lekat.
Tak butuh waktu yang lama untuk berpikir, akhirnya Delynn mengiyakan ajakan itu, walaupun sebenarnya ia sendiri masih bimbang. Tapi dibalik itu, ia tidak mau ketinggalan moment sekecil apapun dengan Erine, sahabat sekaligus orang yang sangat ia sayangi.
Dibalik diskusi yang mereka lakukan, diam-diam Oline terus mengamati setiap pergerakan ekspresi wajah yang Delynn berikan. Bagaimanapun, Oline masih tidak percaya jika Delynn tidak memiliki perasaan kepada Erine, seperti yang dikatakan waktu itu.
"Kita semua ikut kecuali, Fritzy. Dia harus merawat mamanya yang jatuh sakit." Ujar Erine sembari menatap keempat orang yang ada didepan.
Diperjalanan menuju parkiran depan, Erine tidak sengaja berpas-pasan dengan lelaki jangkung yang waktu itu membuatnya trauma akan kejadian di sekolah kala itu. Mata mereka berdua saling bertemu, sampai dimana Erine mendapati laki-laki itu mengedipkan satu matanya, seakan menggoda, Erine merasa takut. Ia menundukkan kepalanya, sembari mengeratkan pelukan pada lengan sang kekasih.
Lelaki jangkung itu dengan sengaja menjatuhkan salah satu barang yang ia bawa, sampai dimana barang itu menggelinding kearah sepatu yang Erine kenakan. Langkah Erine, beserta Oline terhenti dan mendapati pria itu sudah berdiri tepat didepan mereka. Oline membuang pandangannya, seolah malas menatap kakak kelasnya yang culun.
Lelaki jangkung menunduk lalu mengambil barang yang terjauh, kedua matanya kini menyorot kaki mulus Erine, setelah itu kembali untuk berdiri tegak. "Sorry ya, saya ga sengaja." Cicitnya dengan pelan.
Erine meremas roknya, sungguh situasi yang paling ia benci saat harus berpura-pura terlihat ramah, pada orang yang paling ia benci. "Santai aja kak, mungkin lain kali harus lebih berhati-hati aja. Apalagi barang yang kakak bawa kan milik sekolah," sahut Oline. Lelaki itu menampilkan seutas senyum, setelahnya pamit kembali untuk pergi kepada mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty Girl🔞 [ORINE]
FantasiOline Manuel Cornelia, terlahir dari keluarga yang bergelimpangan harta membuatnya memiliki sifat yang arogan dan kasar. Awalnya ia menjadikan Erine sebagai pacarnya, untuk menjadikannya sebagai pemuas nafsunya saja. Namun, seiring berjalannya waktu...