HAPPY READING CARDION's! 🪿
🪿🪿🪿
| The Caderon, half Our breath |ctakk
"I win," ucapnya dengan seringai lebar, diatas meja berwarna biru itu, terlihat tersisa dua bola kecil berwarna hijau dan merah dengan cue ball yang menggelinding sombong. Ia usap surainya kebelakang dengan tatapan angkuh, sedang lawannya berdecak singkat kemudian menaruh cue yang ia genggam kembali pada tempatnya.
"Brengsek, baru satu kali dan kau tampak sesombong ini?" pria didepannya terkekeh, lantas mengangguk sebagai jawaban–dia bukannya sombong, namun mengalahkan pria bersurai hitam didepannya tentu tidak mudah.
"Oh ya Sholon, setelah ini aku akan kembali ke mansion, kau ingin ikut denganku atau kau—" menaikkan sebelah alisnya, lantas menatap lawan bicaranya yang diketahui bernama Sholon itu- "ingin menyewa jalang?" lanjutnya.
"Sialan kau! Sejak kapan aku bermain dengan jalang?!" Sholon Caderon—menatap saudaranya–Hezeel Caderon dengan kesal, ia adalah pria paling menyebalkan dimuka bumi ini menurutnya, dibalik perawakannya yang tak terbantahkan, menurutnya Hezeel lebih mirip orang gila yang menyebalkan dengan segala asbunnya itu.
Hezeel tertawa puas, kemudian mengeluarkan ponsel tiga boba nya lalu mengangkat telepon dari seseorang.
'aku telah mengirimkan identitasnya sesuai dengan arahanmu.'
Seringainya tercetak sempurna, raut wajahnya senang bukan main, tak perlu repot untuk menjawab telepon dari orang itu, ia menutup teleponnya sepihak lantas membuka dokumen yang berisikan data diri seseorang, "jangan macam-macam, kuperingatkan kau." Sholon berucap serius sembari menatap Hezeel yang menyeringai pongah.
Hezeel menatap pria didepannya, tanpa melunturkan seringainya, ia berjalan dua langkah kedepan lantas menyisakan jarak, bisikan pelan itu terjadi begitu singkat, dan kini kedua adam itu kompak menyeringai lebar dan melupakan ucapan 'jangan macam-macam' tadi.
"Yasudah bro, aku akan pulang larut, ada sedikit pekerjaan yang harus kuselesaikan." Sholon beranjak tanpa repot melirik Hezeel, sedangkan yang dihadapannya pun tak menghiraukan kepergian saudara brengseknya itu.
| The Caderon, half Our breath |
Bibir tebal itu mengerucut lucu, alisnya menukik menandakan sang empu sedang kesal. Ia sedang berdiri diseberang jalan–didepan sebuah minimarket dengan kanvas dan alat lukis dipelukannya, ini sudah pukul delapan malam dan dia masih terjebak dengan hujan yang tiba-tiba saja turun. Ia sedang berteduh.
Joel menghela nafas pelan, masih dengan raut wajah bak anak anjing terbuang itu, menunggu hujan yang reda sembari melihat lalu lalang transportasi umum. Ia hanya berdoa semoga hujan segera reda dan ia bisa pulang secepatnya!
BRAK!!!
Kemudian ia melihat kearah kanan, ia membulatkan matanya karena didepan sana–sebuah motor telah bertabrakan dengan sebuah mobil. Dengan keadaan jalanan yang basah, dan orang-orang yang sedikit demi sedikit mulai berkumpul mengelilingi kecelakaan lalu lintas yang baru saja terjadi, ia ingin menghampiri juga karena jujur saja ia sedikit khawatir dan sisanya penasaran. Namun, ia sedang membawa anaknya–kanvas dan alat-alatnya melukis jadi sangat tidak mungkin baginya untuk menghampiri kecelakaan itu.
Tetapi, memang dasarnya si manis ini memiliki jiwa kepo yang sangat tinggi, ditambah dia sangat bosan menunggu hujan reda, 'tidak apa jika hujan-hujanan sesekali' maka, ia dengan senang hati menitipkan kanvas dan alat lukisnya kepada penilik minimarket dan menerobos hujan demi melihat kecelakaan itu.
Satu, dua, tiga dan langkah berikutnya terus ia tempuh, sampai akhirnya Joel berhenti dikerumunan itu, tubuhnya yang mungil membuat pengelihatannya ke korban sedikit sulit, namun berhasil. Dilihatnya seorang pria yang sepertinya pemilik mobil tersebut tengah pingsan ditempat, sedangkan korban yang lainnya tengah digotong untuk dimasukkan kedalam mobil Ambulance.
Joel mengerucutkan bibirnya, lantas bersitatap dengan seorang pria yang sedang menelepon seseorang, tampak jelas raut wajahnya panik, 'itu mungkin keluarganya' pikir si manis. Tatapan itu terjadi beberapa detik, kemudian Joel kembali ke minimarket dan mengambil kanvas serta alat lukisnya, ia sudah terlanjur basah dan memilih menerobos hujan untuk pulang ke Panti.
Meninggalkan seseorang yang menyeringai puas ditempat kejadian.
🪿🪿🪿
halo, selamat malam semuanya! ini adalah cerita baru yang pertama kali aku publikasikan, aku akan sangat senang jika kalian memberikan feedback dengan memberikan bintang dan comment terhadap karya ku untuk membantu naiknya karya ini.
APAKAH KALIAN ANTUSIAS DENGAN PERTEMUAN CADERON's DENGAN SI MANIS JOEL? 😮💨
UCAPKAN SALAM PERKENALAN KALIAN UNTUK HEZEEL CADERON.
UCAPKAN SALAM PERKENALAN KALIAN UNTUK SHOLON CADERON.
TERIMAKASIH TELAH MEMBACA, NANTIKAN PART SELANJUTNYA YA!! ❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
the CADERON [HEEJAKEHOON]
Romansaㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Joel Naveah-seorang pemuda manis yang lugu harus rela terjebak didalam manik gelap milik dua laki-laki gila bersaudara-Hazeel Caderon dan Sholon Caderon. Kisah rumit milik Joel seakan mendatangkan obsesi...