2. Zaki?

0 0 0
                                    

Hai reader's, ketemu lagi kita, udah siapin camilan buat baca kelanjutan ceritanya? Kalo udah baca sampai bawah jangan lupa vote yaa. Happy read semuaa semoga sukaa...

»»--⍟--««

Setelah Reva selesai berisap, dia segera turun ke bawah menemui Vano yang sudah menunggu dengan lilin di atas kue yang menyala. Satu persatu anak tangga Reva turunin dengan hati hati sembari menatap Vano yang tersenyum.

"Happy birthday Reva..." ucap Vano merentangkan tangannya saat Reva berada didepannya.

"Makasih Van, gue ga nyangka bakal dirayain lagi tahun ini!" ucap Reva memeluk Vano.

"Ya udah pasti dirayain dong, kan lo adalah adek perempuan gue yang paling gue sayang!" ucap Vano mencolek dagu Reva.

"Ih apaan sih?" ucap Reva tersipu.

"Dah, doa dulu terus tiup lilinnya, nanti keburu meleleh sampe ke kuenya!"

"Oh iya, tapi bentar deh, kaya ada yang kurang!"

"Apanya yang kurang? Hiasannya kurang menarik ya?"

"Bukan itu, tapi.... Mana bang Rendra?"

Seketika raut wajah Vano berubah 180° mendengar Reva menanyakan keberadaan Rendra.

"Kenapa diem Van?"

"Gue ga tau dia dimana!" ucap Vano mengalihkan pandangannya.

"Jangan bohong, lo tau kan dimana dia? Lo itu ga lo ter berbohong jadi jangan coba coba deh!"

"Hmmm, gue ga tau!" ucap Vano bersikeras ingin menahan Reva agar tidak menangis dihari ulang tahunnya.

"Jawab aja yang jujur! Jangan sembunyiin apapun!"

"INI ULANG TAHUN LO REVA! DAN GUE UDAH SIAPIN SEMUA INI CUMA BUAT LO, DAN SEKARANG LO NANYAIN DIMANA RENDRA? APA LO GA BISA HARGAIN GUE YANG UDAH NYIAPIN SEMUA INI!!" ucap Vano berteriak hingga membuat Reva mematung.

"Ma-maaf," Reva menunduk tidak berani menatap Vano yang sedang marah, biasanya Vano jarang memarahinya, bahkan hampir tidak pernah, tapi kali ini dia membentak nya, berhasil membuat Reva terdiam.

Vano tersadar dengan ucapan yang baru dia keluarkan barusan, dia tidak pernah tega untuk memarahi Reva sedikitpun, tapi kali ini dia berhasil membuat Reva tertunduk hampir menangis.

"Reva, maafin gue, gue ga berniat buat ngebentak lo, maafin gue ya!" ucap Vano memegang kedua bahu Reva dan mengelus nya.

"Gue cuma mau lo jawab dimana bang Rendra, gue tau lo tau dimana dia karena gue sempet liat kalian berdua ngobrol di luar rumah!" ucap Reva dengan suara lirih.

"Lo mau tau dimana dia?" tanya Vano.

"Dia pergi ke markas!" jawab Vano setelah Reva menjawab pertanyaan dengan anggukan kepala.

"Ngapain?" tanya Reva langsung mendongak menatap Vano.

"Zaki bikin rusuh di sana!"

"Bikin rusuh? Terus kenapa lo ga bantuin bang Rendra? Kalo sampe dia kenapa napa karena Zaki gimana? Lo tau kan Zaki orangnya gimana!" ucap Reva khawatir.

The GENGSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang