wah parah

271 20 0
                                    


Hari berikutnya, keluarga Tokyo Noir Familia akan melakukan liburan. mereka kini sedang bersiap-siap untuk apa yang ingin di bawa. tidak dengan RionCaine. mereka sudah merencanakannya akan berlibur dari hari sebelumnya, jadi mereka sudah menyiapkan semua barang yang dibawa

Caine sih mau kalo disuruh siap' lagi atau ngecek barang yang disiapin semalem, tapi sekarang Rion sedang memeluknya dengan erat

Caine menghela nafas, "Rion.. lepasin dulu pelukannya ya? aku mau mandi, nanti anak' udah pada siap kita baru mandi lagi.." ucap Caine sambil berusaha melepas pelukan Rion. namun Rion kini malah mempererat pelukannya, seolah-olah ia tak ingin Caine pergi

Caine akhirnya pasrah dengan apa yang Rion lakukan, biarlah mungkin Rion sedang ingin bermanja dengannya? entahlah mungkin iya?

//Tutululut~

"Eh siapa itu Yon yang telpon?"

"Angkatin tolong.."

my love.🩷

haii mr. Kenzo~

siapa kau?

ah.. ini istrinya ya?

kenapa malah tanya balik?

ahaha, baiklah, kenalkan
namaku Zara Azrifa

Zara siapa?

sekertaris mr. Kenzo

ada apa menelpon Kenzo?

ahh... aku ingin mengajaknya makan
malam bersama di restoran ***

mengapa harus disitu?

aihh.. kau ini banyak tanya ya..

tentu karena aku istrinya.

sudahlah, berikan saja mr. Kenzo
kepadaku maka kehidupanmu akan
tenang..

tidak akan pernah ku beri Rion
kepadamu, pelacur

//Tutt...

Caine kembali menatap Rion dengan tatapan dingin. "siapa Zara?" Rion yang mendengar pertanyaan itu langsung bangun

"Kamu tau Zara dari mana?" tanya Rion panik. "Zara siapa" tanya Caine kembali dengan nada ketus. "s-sekertaris aku.."

Jika kalian membuat Caine marah, maka kalian telah melakukan kesalahan besar. bahkan seorang panglima tol kiri saja jika sudah berhadapan dengan Caine saat sedang marah, ia akan tunduk.

Kini lantai kamar lebih menarik dibanding wajah Caine yang cantik itu. "kenapa kamu save nomornya kaya gitu?" Rion tak menjawab, ia tetap menghadap ke lantai

"kalo aku nanya tuh di jawab" Caine sama sekali tak meninggikan suaranya, namun dapat membuat Rion tersentak. "waktu itu dia yang ngesave, aku gatau dia dapet sandi ni hp ku dari mana"

"kamu ga ngecek sama sekali kah kalo nomornya tiba' udah di save? kamu gatau? atau emang gamau ganti?" tanya Caine bertubi-tubi. tak lama dari situ, tiba' ia mendengar suara isakan yang pelan. "loh? kamu nangis?"

Wajah Caine sedikit turun melihat wajah Rion yang menunduk. hahh.. bener saja, Rion sedang menangis.

Apa apaan seorang panglima tol kiri kok nangis cuman gara' hal sepele?

Caine membawa Rion ke dekapannya. tak peduli dengan bajunya yang basah karena air mata Rion. "kenapa sih? tiba' banget nangis?"

"hiks, ma—hiks, maaf..." ucap Rion pelan, hampir sekali berbisik. "hahaha.. aduhh iya iya.. maaf juga ya udah marahin kamu, ahahaha" tawa Caine melihat perilaku Rion yang tampak lucu itu

{kita biarkan dua sejoli itu, sekarang kita ke MakoMia}

Ruang tengah kini sedang ada Mako, dan Selia. "ka Mako, ka Mako!" seru Mia yang datang kepada Mako

"Kenapa dek??" tanya Mako, tanpa disangka ternyata Mia berjalan ke arahnya dan duduk di pangkuannya. "loh kenapa nih?"

"eumhh.. gatau tiba' kangen ka Mako" ucap Mia memeluk Mako {IH LUCU BGT?!}

Mako terkekeh, "yaudah sini' peluk"

"Wah anjir kurang ajar masih ada gua disini padahal loh?" ucap Selia yang sedang memakan kuaci

"Ya lagian, siapa suruh ga ikut Riji tadi" ucap Mako menyalahkan Selia

Selia pergi dari ruang tengah, menyisakan Mako dan Mia. "ka Mako.. pengen jajann" rengek Mia. "mau jajan? yaudah ayok, bentar kakak minta uang papi dulu"

setelah Mako meminta ✨duit✨ ia berjalan ke arah garasi bersama Mia. Mako dan Mia memutuskan untuk pergi ke salah satu food center. disana mereka membeli banyak sekali jenis makanan. tapi, apa mungkin mereka menghabiskannya sendiri?

"dek ini kita nge habisinnya gimana?" tanya Mako sambil menatap beberapa makanan di tangannya. "kasih kak Riji sama kak Krow gak sih?"

"mereka kan kalo soal makanan number one"

"haha bisa aja kamu, yaudah kasih ke mereka aja ya" Mia mengangguk sebagai balasan. mereka pulang ke rumah dan memberikan mungkin belasan jajan yang mereka beli ke Krow dan Riji

"anying ini gimana kita ngabisinnye?" tanya Riji heran

"mana gua tau, kalo ga bisa dihabisin semua simpen kulkas aja biar nanti pas ada yang laper langsung ngangetin makanannya" jelas Mako lalu masuk ke kamar miliknya dan Mia

"JANGAN LUPA ECHI SAMA SELIA JUGA DI BAGI!!" teriak Mako saat sudah di atas

"iye iye ah elah, gausah teriak' napa Sik" ucap Krow pelan membuat Riji tertawa

♥⁠╣⁠[to be continued]⁠╠⁠♥
saluran di komentar ya→
ga mood nulis amjay

mami, papi, aku udah dewasa!! | Tokyo Noir Familia | Echi CeressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang