HK 7

292 65 7
                                    

Seminggu berlalu, namun taehyung tidak pernah muncul lagi di kampus. Jungkook yang selalu menunggu di ruangannya gelisah sendiri. Bahkan mood nya untuk mengajar tidak bagus. Ia selalu kepikiran taehyung.

Seperti saat ini ia tengah uring-uringan dalam ruangan nya sembari menatap layar ponselnya yang menunjukkan kolom chat terakhir bersama taehyung yang tidak dibalas, hanya di read.

"Ck, dia kemana sih? Kenapa gak ke kampus lagi? "

Ia berdecak kesal sembari meletakkan ponselnya keras di atas meja.

Mau ngechat lagi namun egonya terlalu tinggi.

Ia mengacak suaranya kasar sembari mengumpat kesal.


Tok tok

Mendengar pintu ruangannya di ketok, ia lantas bangkit dengan raut sumringah, berpikir jika mungkin saja itu taehyung yang datang untuk melakukan bimbingan padanya.

Ia berdehem sejenak, merapikan sedikit penampilan nya yang berantakan.

"Silahkan masuk" ucapnya sembari sok-sokan membaca sesuatu di tab nya.

Saat suara pintu mulai terbuka pelas. Jantung Jungkook berdebar, ia menahan senyuman nya.

Namun beberapa saat berlalu tak kunjung ada suara dari sang tamu. Membuat Jungkook mengerutkan keningnya dan dengan terpaksa mendongakkan kepalanya.

"Ngapain kamu kesini? " Ujar Jungkook datar saat melihat seseorang yang datang itu bukan taehyung.

Eunha yang baru masuk dalam ruangan Jungkook tersenyum manis sembari mengangkat kotak bekalnya.

"Sayang aku bawain kamu makan siang! " kita makan bersama yah. Kebetulan aku habis photoshoot dan belum makan siang" Ujar Eunha dengan raut senangnya.

Jungkook mendengus, ekspetasi nya berpikir jika taehyung yang data membuat nya semakin badmood. Ia menatap Eunha dengan malas.

"Kamu makan saja sendiri, saya masih kenyang"

Setelah mengucapkan itu Jungkook kemudian membuka laptopnya.

"Loh! Kok kamu gitu sih, aku kan udah bela-belain kesini buat makan siang sama kamu" ujar Eunha cemberut dan kemudian duduk dengan kasar di sofa.

"Saya tidak mengharapkan itu" ujar Jungkook dengan santai.

"Ish! Tapi akunya yang pengen. Kamu kenapa sih sayang?" Eunha meletakkan kotak bekalnya diatas meja, kemudian menghampiri Jungkook.

Ia memegang pundak Jungkook dengan sensual.

"Kamu capek kh sayang? Kalau iya mau aku pijitin dulu? "

Jungkook menepis tangan Eunha yang berada dipundak nya.

"Saya baik-baik saja. Lebih baik kamu kembali duduk"

Namun bukannya menurut Eunha malah semakin lancang dengan memeluk leher Jungkook dari belakang.

"Eunha, jangan menyentuh ku sembarangan" decak Jungkook

Dan dengan sedikit kasar ia menarik tangan Eunha kesamping untuk melepaskan rangkulan nya dileher.

Eunha sedikit terkejut akan tindakan Jungkook.

"Sayang, kamu kok kasar banget. Tangan aku sakit nih" sebab Jungkook mencengkram pergelangan tangannya sedikit kuat tadi.

"Saya tidak peduli, lebih baik kamu duduk. Atau keluar dari ruangan saya" Jungkook sudah terlampau muak dengan gadis di depan nya ini. Semakin membuat nya badmood.

Eunha dengan kesal mengambil kotak bekalnya dan keluar dari ruangan Jungkook dan menatap sinis kearah pemuda itu.

"Menyebalkan" decak nya.

Jungkook hanya menatap datar dan kembali fokus pada laptopnya.

"Penganggu"




***** 

Disisi lain, Kim Taehyung, gadis cantik itu tengah asyik dengan camilan serta laptop dihadapan nya.

Jangan salah ia tidak sedang mengerjakan tugas akhirnya. Malah ia asyik maraton film kesukaannya.

Matanya berbinar menatap kearah laptop dengan mulut yang terus mengunyah.

"Ck mereka sangat serasi" ujarnya ketika melihat adegan romantis dalam film yang ia tonton.

"Loh! Ih ngapain sih wanita ular itu, ganggu aja orang mau ciuman" teriak taehyung kesal saat melihat adegan kiss yang tak jadi sebab orang ketiga di film itu.

"Hilih!! Lemah banget sih, gitu doang nangis. Tampar balik kek" Taehyung terus berkomentar pada film yang ia tonton bahkan ikut merasakan emosi jika tak sesuai ekspetasi nya.

Berjam-jam lamanya ia larut dalam drama yang ditonton, bahkan kamarnya sudah berantakan. Bukan disebabkan oleh beberapa kertas namun beberapa bungkus camilan.

Mami Kim yang baru masuk dalam kamar putrinya itu hanya menggeleng kan kepalanya tak habis pikir.

"Sayang! Nontonnya udah dulu dong" tegur nya sembari mendekati taehyung yang masih asyik nonton.

"Bentar dulu mih, lagi 1 episode kok. Tae masih penasaran sama endingnya gimana"

"Ih kamu mah. Bukannya bantuin mami di dapur malah sibuk nonton drama"

Taehyung tak menghiraukan ucapan mami nya ia masih sibuk menatap kearah layar laptop.

Mami Kim berdecak, kemudian merebut  bungkus camilan yang dipegang taehyung.

"Mami ih!! Gangguin aja, tae kan lagi serius nonton" ucap taehyung kesal.

Mami Kim menatap malas kearah putri nya.

"Tuh dibawah Seokjin udah nungguin kamu. Katanya udah janjian mau buat cake bareng kan"

Taehyung langsung menoleh kearah maminya dan membulat kan matanya. Baru sadar jika ia memang sudah janji dengan kakak iparnya itu untuk membuat cake bareng setelah sang kakak ipar pulang dari Paris.

"Eonni sudah pulang? Kenapa gak ngabarin tae? " renggut nya.

"Hilih, padahal udah ditelpon dari tadi, tapi kamu sibuk nonton. Tuh ponselnya saja dibiarkan dilantai"

Taehyung hanya tersenyum kikuk dan menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Ya sudah sekarang  tae mau mandi dulu. Mami sana keluar" usir nya tanpa rasa bersalah

Mami Kim melotot melihat kearah sang putri.

"Kamu usir mami iya? "

"Tidak! Tae nggak usir mami! Tae kan bilang mau mandi dulu" dengan cepat taehyung berkilah takut-takut jika nanti sang mami marah

Mami Kim mendengus melihat raut wajah taehyung yang cengengesan. Ia kemudian berbalik dan keluar dari kamar putrinya.

Melihat kepergian sang mami, taehyung mengelus dadanya lega. Dan kemudian mendengus.

Tak lama bunyi panggilan dari ponselnya terdengar. Ia melirik sekilas dan tertera nama dosen terkutuk nya yang menelpon ia mendengus kesal.

"Ck ngapain lagi sih tu dosen! Ganggu aja!! " gerutunya tanpa berniat mengangkat panggilan itu.

Sedangkan Jungkook di seberang berdecak kesal sebab panggilan nya taehyung tak menjawab.

"Kenapa gak diangkat sih? " decak kemudian kembali menelpon

Namun lagi-lagi panggilan nya tak diangkat.

"Padahal saya udah menurunkan ego sedikit untuk menelpon nya malah nggak diangkat sama dia" gerutunya kesal.

Ia kemudian membuang ponselnya kesal kearah ranjang dan berbaring terlentang sembari mengusap wajahnya kasar. Merasa frustasi karena taehyung mengabaikan nya.

Sebenarnya ia sedikit rindu dengan gadis Kim itu. Berharap panggilan nya diangkat namun nihil tidak ada jawaban sama sekali.

"Argghhh sial,, kepala saya pusing" kesalnya.

TBC.

 HANDSOME KILLER LECTURER (KookV Gs) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang