Bab 5 - Anna dan Papa tiri

31.5K 353 15
                                    

Anna menatap layar handphonenya, ia memejamkan matanya mendesis keenakan. Tangannya di bawah sana meraba-raba vaginanya yang becek.

"Eunghh... Nonton bokep aja udah basahh, mau kontollhh mmmh..."

Anna memasukkan jari tengahnya, ia menggerakkan maju mundur dan menyundul ke atas.

"Nnhnn ahh..."

Tok! Tok! Tok!

Anna tersentak, ia menarik tangannya dan membenarkan celananya. Ia berdiri berjalan mendekati pintu dan memutar kunci.

"Ayo turun, mama kamu udah masak."

Anna menatap tak suka ke arah pria yang merupakan ayah tirinya yang baru untuk kedua kalinya.

"Hm." Anna berbalik badan, namun ia tersentak saat tangannya dicekal erat dan diarahkan mendekat.

"...ini kenapa lengket? Habis ngapain kamu?"

Anna terdiam kaku, dadanya berdebar kencang. Ia bergegas menarik tangannya namun tak bisa.

"L-lepasin!! Sakit anjing!!"

Tubuh Anna didorong hingga tersungkur ke lantai, pria itu menutup pintu dan menguncinya.

"Habis ngobok-ngobok memek, kan?"

Anna mendongak tak percaya, "apa sih om?! Keluar dari kamar gue!!"

"Om? Panggil saya papa sekarang, Anna."

"GUE GAK AKAN PERNAH BISA NGANGGEP LO PAPA GUE!!!"

Daren menatap tajam ke arah putri tirinya, ia melangkah mendekat dan menarik paksa celana yang dipakai Anna.

"L-LEPASSHH AH!!"

Daren terkekeh, ia mengelus vagina Anna dan mengangkat tangannya.

"Lihat, putri papa habis ngapain hm sampe becek gini?"

Anna menutup kakinya yang sedikit gemetar, ia menoleh ke samping menghindari tatapan Daren.

"Bukan urusan lo! Sana pergi!"

Daren menekan kedua paha dalam Anna hingga menyentuh perutnya, kemudian ia memasukkan dua jarinya sekaligus.

"A-ap-nghh..."

"Keluarin anjing! Mmpphh ahh..." Anna menggigit bibir bawahnya.

Daren menatap wajah putrinya, ia menunduk merasakan jarinya yang bisa keluar masuk dengan cepat karena licin. Jarinya bahkan diremat erat seakan-akan ingin menariknya lebih dalam.

"Ohh... Ahh... Enghh..." Anna yang semula berontak justru diam menikmati gerakan jari Daren di dalam vaginanya.

"Enak sayang memeknya papa obok-obok gini hm?"

Melihat putrinya yang masih mempertahankan egonya membuatnya berdecak kesal, ia menggerakkan jarinya lebih cepat dan kasar.

"E-eukh... Ahh ahh... Ssshhh ahh p-pelanhh nghhh..."

Daren menambah jarinya, ia menggerakkan ujung jarinya seperti menggaruk.

"Ouhhh ahhh... Mmpphh nnhn ah! Ah!"

Pinggul Anna terangkat, "eughh Anna mau pipishhhh ahhh!!!"

Daren menarik tangannya keluar, ia menatap pinggul putrinya yang bergetar.

Pinggul Anna terjatuh di lantai yang menggenang cairannya. Napas Anna terengah-engah, tubuhnya terasa lemas namun ia begitu puas.

"Mmhh?"

Anna menatap ayah tirinya yang tengah mengelap vaginanya dengan tisu. Pipinya memerah, setelah tenaganya sedikit terisi ia berdiri.

Daren menatap mata putrinya, ia terkekeh melihat mata tersebut menghindar agar tidak bersitatap.

Story' Of Anna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang