Fading Boundaries // Indonesia [ Vol.1 ]

Lucid and Reality

Mimpi adalah bagian paling menarik dan menyenangkan dalam hidup walau kadang bisa menyeramkan bagi beberapa orang,aku salah satunya.

Namaku Nolan Neilsen ,16 tahun,kelas 1 di SMA Negeri 98 Arumala.Aku tinggal sendiri di sebuah apartment sederhana,aku bekerja paruh waktu untuk mencukupi kebutuhan hidupku,aku gemar membaca buku dan sering menghabiskan waktu sepulang sekolah di perpustakaan sekolah,karena ini juga aku tidak memiliki teman dan tak ada satu pun anak perempuan yang menyukai ku.

Aku tidak masalah dengan itu,karena aku sudah mempunyai kehidupan ku sendiri di sana,ya di Dunia Mimpi yang kubuat sendiri,aku belajar kemampuan untuk Lucid Dream dan bahkan aku bisa menyimpan progress di dalam mimpiku,seperti dalam game.

Di dalam mimpi aku adalah seorang pria berusia kurang lebih 24 tahun dan bekerja sebagai pekerja kantoran yang tinggal di kota besar,dan juga aku membangun keluarga ku sendiri,aku memiliki seorang istri yang ideal,dia cantik,baik,perhatian,dan pekerja keras,aku kadang hampir tak ingin bangun dari tidur ku,sungguh menyedihkan bukan?.

Istriku bernama Viona , aku sudah mengatur mimpi ku agar dia menjadi istriku,walau hanya mimpi,aku benar-benar menyayanginya,dan saat waktunya untuk bangun aku selalu berpamitan dan berkata kepadanya untuk jaga diri selagi aku tidak bersamanya karena urusan di kehidupan nyata,dia selalu menangis ketika perpisahan ini,dan ketika aku bertemu dengannya lagi dia juga menangis bahagia dan memeluku erat-erat.

Suara alarm...

"Viona,aku harus pergi,tunggu aku sampai aku kembali,aku pastikan kita akan bersenang-senang nanti"Ucapku

"Iya aku selalu menunggumu,aku tahu aku hanyalah bagian dari mimpimu,tapi aku senang bisa menjadi pelengkap di hidupmu Nolan" balasnya

Hari-hari berlalu dan aku sudah melakukan banyak hal dengan Viona,tapi hari ini aku mulai terkejut dan tertarik dengan kehidupan sekolahku.

Sebenarnya bangku di kelasku tidak semuanya terisi,ada satu bangku di sebelahku yang kosong karena kelas ku kekurangan murid,dan hari ini kelas ku kedatangan murid pindahan dari sekolah lain,bukan itu yang membuatku terkejut,yang membuatku terkejut adalah wajahnya,wajah anak itu benar benar mirip sekali dengan Viona istriku

Suara bell masuk...