Chocolate Milk

14 4 4
                                    

Suara pintu terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara pintu terbuka....

Viona keluar dari kamar sambil membawa bantal dan selimutnya lalu melihatku sedang duduk di sofa karena tidak bisa tidur sama sekali

"Neilsen...belum tidur kamu?"

"Belum,kamu kenapa kebangun? Kamarnya sempit ya? Maaf yaa"

"Ihh gapapa,aku cuman ngerasa kesepian aja,mau ngajak ngobrol Anna kasian dia lagi tidur pules"

"Haha,dia emang gitu,kadang dia sering nendang aku kalau tidur,jadi aku ngalah terus pindah ke sini"

"Boleh aku duduk disitu?"

"Boleh....sini aja"

Dia berjalan ke arah ku lalu duduk di sebelahku

"Aku ngerasa kesepian dan juga tadi sedikit mimpi buruk"

"Makannya berdoa dulu sebelum tidur"

"Udahh kokk"

"Kamu harus istirahat Neilsen,kamu tau begadang gini ga baik kan?"

"Aku bukan mau begadang,tapi aku gak bisa tidur sama sekali"

"Mau minum susu anget? Aku rasa aku masi ada sisa 1 lagi yang tadi aku bawa"

"Gapapa gausah,bentar lagi juga tidur ini"

Dia cemberut ,lalu dia berjalan ke arah dapur menuangkan susu kotak yang dibawannya ke gelas dan menambahkan air hangat ke dalamnya,setelah itu di kembali membawa susu hangat itu

"Nih,harus mau,aku gamau kamu kurang tidur,apalagi besok malem,gimana kalau senin kamu kesiangan lagi?"

"Ga,aku ga akan kesiangan janji,kamu aja yang minum itu"

Wajahnya semakin terlihat kesal dengan sedikit kerutan di dahinya

"Ga mau tau,abisin!"Ucapnya dengan nada kesal

"I-iy-iya,makasi ya"

Aku menghabiskan satu gelas susu hangat yang dibuatnya,rasanya enak,manis tapi tidak terlalu manis dan ini susu coklat,termasuk favoritku

"Gimana?"

"Makasi ya,ini enak"

"Oh iya Viona bentar aku mau ke toilet dulu,bentar aja"

"Okee,aku nunggu sambil tiduran"

Aku berjalan ke toillet

Didalam,aku becermin melihat diriku,aku benar-benar semakin tidak bisa menahan perasaan aneh ini,ini jelas-jelas kenyataan dan bukan mimpi ku,tapi dia terasa seperti seseorang yang sama dengan istriku di dalam mimpi

"Hufttt.....bisa gila gw lama-lama kalau gini"

Setelah berada di toilet kurang lebih 10 menit,aku kembali ke sofa,dan saat aku kembali dia sudah tertidur

"Dia ini..."

Aku duduk di sebelahnya lalu menatap wajah tidurnya,benar-benar menggemaskan melihatnya tertidur nyenyak seperti itu

Tiba-tiba tanganku bergerak sendiri karena ingin mengusap keningnya

"Argh,engga-engga,tahan diriku,aku bukan siapa-siapa dia,kita cuman temen sekarang,ya mungkin sekarang entah kedepannya"

Aku memasangkan selimut padanya

"Kamu jangan lupa barang yang kamu bawa dari kamar dong,nanti masuk angin aku repot"

Setelah itu,aku memindahkan meja,mematikan lampu,dan mengambil bantal di sofa lalu berbaring di atas karpet untuk tidur

"Selamat malam Viona,makasi buat hari ini.."

Aku pun tertidur

***

Pagi harinya

Aku bangun dan mendapati Viona sudah berada disebelahku dan kami berbagi selimut yang sama yang ku pakaikan semalam kepadanya

Tidak lama setelah aku bangun,Viona pun ikut bangun

"Neilsen.....haaa"Ucapnya sambil menguap

"Pagi Viona..."

"Pagi Neilsen...."

"Kamu kok bisa ada di sini,semalem kan kamu di sofa?"

"Anu-eeee,sebenernya aku bangun duluan,terus liat kamu tidur di karpet,kenapa kamu gak bangunin dulu aku semalem,biar aku bisa ke kamar Anna lagi,dan kamu gak tidur di lantai" Ucapnya dengan ekspresi yang sedikit menggemaskan

"Aku gak enak bangunin kamunya,kasian,udah tidur gitu soalnya,jadi aku tidur di karpet deh"

"Justru aku yang gak enak!,ini kan tempat kamu,tapi kamunya malah tidur di karpet"

'Jadi kamu bangun liat aku terus pindah juga ke bawah?"

"Iya lah"

Dia mendekatkan wajahnya ke hadapanku

"Lain kali jangan gitu,kalau kamu sakit gimana?"

"EH,Iya maaf yaa"

"K-k-kamu terlalu deket" Wajahku memerah

"Ehhhh,kamu bisa ngeblush juga ternyata ya...Hahahaha"

Dia tertawa puas melihat tingkahku seperti itu

"Dah kalau gitu,aku mau nyiapin sarapan buat kalian"Ucapnya

"Aku aja,semalem kan kamu udah masak,bikin susu anget lagi,aku jadi banyak ngerepotin kamu"

"Kita bikin bareng-bareng?"Ucapnya

"Boleh?,ide bagus itu"

"Kenapa engga,yuuu"

Aku bersama-sama dengannya membuat sarapan untuk kami bertiga

***

Note !! : Maaf buat keterlambatannya,makasi buat kalian yang terus support aku,maaf chapter kali ini gak sepanjang biasanya,tapi aku janji next chapter bakal lebih seru dari ini,stay toon aja paling lambat jumat kalau gak ada halangan ,love you all.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fading Boundaries // Indonesia [ Vol.1 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang