[BL] Tuan Modis

Bab 3 Bangsawan yang Gugur dan Bos Geng

Beberapa menit kemudian, Ouyang Long masuk setelah mendorong pintu hingga terbuka, “Saya minta maaf karena membuat Anda menunggu.”

“Direktur Ouyang terlalu sopan.” Saat manajernya menyuarakan formalitas yang diperlukan, Su Nuo mengikuti jejaknya dan berdiri, menggunakan mata yang tinggi dan halus untuk melihat pria itu, tetapi saat dia berusaha sekuat tenaga untuk membayangkan dirinya sebagai bunga putih kecil yang bangga dan mempesona, dia sebenarnya menangis dalam hati karena miopianya yang tinggi membuatnya hampir buta!

Namun faktanya tetap saja bahwa kemampuan akting Su Nuo berada pada level jenius! Saat ini, meskipun dia tidak bisa melihat apa pun, citranya sebagai bangsawan tidak terpengaruh sama sekali. Malah, hal itu tampaknya menambahkan sentuhan melankolis pada dirinya, membuatnya semakin menawan dan mulia.

Manajer itu meliriknya sekilas dan merasa sangat puas!

“Halo, Tuan Su.” Setelah berjabat tangan dengan manajer, Ouyang Long mengulurkan tangan kanannya ke arah Su Nuo, senyumnya tampak jenaka.

"Halo." Ada meja di antara keduanya, model yang tidak dapat dilihat Su dengan jelas, dia hanya merasa bahwa orang di depannya tampak memiliki penampilan dan suara yang agak familiar. Kalau dipikir-pikir lagi, mungkin itu karena dia pernah diwawancarai oleh pria itu untuk sebuah majalah atau saluran sehingga membuatnya merasa seperti pernah melihatnya sebelumnya!

Namun, ini benar-benar tidak dapat disalahkan padanya, lagipula, tidak ada orang normal yang akan memutuskan untuk menghubungkan seorang pekerja konstruksi dengan atasan mereka yang berkelas! Jadi Su Nuo hanya mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan saat ia menjabat tangan yang lain, anggun dan sopan seperti biasanya!

Melihat betapa tenangnya dia, Ouyang Long terkejut, paling tidak. Jika dia berasumsi tentang reaksi orang lain, berdasarkan pengalaman masa lalu, setelah melihat dirinya sendiri, bahkan jika orang lain tidak takut, dia seharusnya menunjukkan semacam reaksi emosional atau yang lainnya. Jadi mengapa dia terlihat begitu normal?

“Berikut ini beberapa foto Nuo Nuo dalam berbagai gaya, Sutradara Ouyang dapat melihatnya terlebih dahulu.” Manajer itu menyerahkan album promosi kepadanya.

Ouyang Long mengambil album itu ke tangannya, membolak-balik halamannya secara acak. Dari gaya halaman sekolah yang murni dan menyegarkan hingga close-up yang seksi, Su Nuo membawakan semuanya dengan sangat baik, bahkan jika dilihat dari sudut pandang profesional, album promosi ini akan mendapat skor lebih dari sembilan puluh persen.

Halaman terakhir di album itu berisi informasi pribadi Su Nuo, salah satu judulnya adalah 'makanan favorit', jawabannya adalah serangkaian... Bahasa Latin? Ouyang Long tertawa, "Apa ini?"

“Itu sejenis Salvia, yang disebut Clary Sage atau 'Vatican White'.” Manajer itu menjawab dengan tenang, “Nuo Nuo kami tidak begitu tertarik dengan makanan, ini satu-satunya salad yang disukainya.”

“Begitukah?” Ouyang Long mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Su Nuo dari sisi mejanya.

Meskipun Su Nuo memiliki miopia tinggi, itu tidak sampai pada titik di mana ia benar-benar buta, ia masih dapat melihat bahwa pertanyaan Ouyang Long ditujukan kepadanya, jadi ia mengangguk sedikit, berkata, "En, rasa bunga itu sangat bersih, itu membuat orang membayangkan kepingan salju musim dingin." Sebenarnya, rasanya hanya seperti cuka dan kubis Cina! Bahkan tidak ada remah daging di dalamnya tetapi namanya masih sangat panjang! Bahkan hantu pun tidak akan mengingatnya!

“Selain bunga, apakah Tuan Su tertarik pada makanan lain? Misalnya, daging sapi atau semacamnya.” Ouyang Long sengaja menggodanya, merasa sedikit geli dengan tindakannya.

Tentu saja dia sangat tertarik! Mie sapi dengan telur kornet berbumbu dan minyak pedas sangat lezat sehingga dia ingin menangis saat angin bertiup ke wajahnya! Su Nuo menganggukkan kepalanya dengan marah sebagai konfirmasi di dalam hatinya, tetapi dia hanya tersenyum tipis. "Aku tidak terlalu banyak makan daging." Pernyataan itu sangat munafik sehingga dia bahkan tidak tahan untuk menatap lurus!