Damai Bersamamu

205 29 16
                                    

  Pagi ini dibandara Juanda Rony, Salma dan Sintya mengantar ke berangkatan Paul ke jakarta dan keluarga Rony ke Pekanbaru.Sebelum pergi ada banyak pesan yang Sony dan Ayunda sampaikan pada anak laki-laki nya.Semalam saat Ayunda menemani Rony menata baju-bajunya di lemari.

"Jadi pacar kamu anaknya tante Sintya,kak?yang sering kamu ceritain itu?".Pertanyaan frontal Ayunda tentu saja membuat laki-laki itu terkejut.

"Bunda kok bisa tau?".

"Jangankan bunda,ayah aja yang gak pernah kamu ajak curhat tau loh,kak".

"Keliatan banget ya,Bun?".Ayunda mengangguk.

"Tatapan mata kamu ke Salma yang gak bisa bohongin kita.Tapi,kok bunda liatnya dia kayak takut gitu sih pas pertama ketemu kamu?".

"ck!belum jinak aja,Bun..".

"Jinak-jinak!".Rony reflek menghindar saat tangan Ayunda terayun,akan memukulnya."Kamu pikir Salma hewan apa?!kalo ngomong yang bener kak!".

"Iya bunda...".

"Kamu itu sekarang tinggal dirumah orang lain,walaupun kita kenal baik sama tante Sintya,tapi gak boleh asal ngomong,kamu harus bisa jaga sikap, kak".

"Iya bundadari ku yang paling cantik sejagat rayaaa....".Rony memeluk Ayunda dari samping,bergelayut manja dipundak wanita itu.

"Halah!kamu ini gak ada bedanya sama ayah!kalo diajak ngomong serius malah gombalin bunda,basi!". Rony tergelak melihat wajah kesal Ayunda.

"Terus kakak mesti gimana bunda..?". Tanya Rony setelah tawanya mereda.

"Kalo emang kalian masih saling cinta, ajak dia ngobrol baik-baik ya,kak?. Kemaren tante Sintya baru cerita tentang kondisi rumah tangganya,dia juga cerita sedikit tentang trauma yang dialami anaknya,dan ternyata anaknya tente Sintya Salma".Rony menatap wajah ibu nya dengan serius.

"Aku juga baru tau tadi,Bun".

"Bunda harap dengan adanya kamu, bisa sedikit mengurangi rasa trauma dia sama laki-laki.Tante Sintya juga bilang kalo kemarin Salma ikut pergi sama papanya ke Jerman karena mau menghindar dari pacarnya.Bunda yakin,itu gara-gara masalah yang kemaren kamu jalan sama adek di mall".Rony masih diam,dia berusaha mencerna informasi yang Ayunda sampaikan.

"...dia udah lama jatuh cinta sama kamu yah,kak?kok bunda ngerasa dia sampai segitunya sih sama kamu?. Kalo orang yang baru jatuh cinta biasa nya kan,ya udah aja gitu". Ayunda menatap anak laki-laki nya curiga.

"Gak tau,Bun..aku belum ngobrol sama dia".

"Kok aneh sih?katanya pacaran?kalian juga kan satu sekolah?bahkan satu kelas lagi".

"Dia anaknya terlalu friendly,Bun..jadi susah ditebak".

"Kamunya introvert,dianya terlalu friendly,harusnya sih cocok yah? karena saling mengisi kekurangan".
Ayunda duduk ditepi ranjang setelah menyudahi kegiatannya.

"Cape ya,Bun?mau kakak pijitin?".Rony menghampiri Ayunda.

"Sini duduk aja disamping bunda". Ayunda merangkul pundak Rony yang duduk disampingnya."Bunda cuma mau nitip pesen sama anak laki-laki bunda.Nanti tolong ajak Salma ngobrol baik-baik yah?,jangan paksa dia kalau dia nya masih belum mau, pelan-pelan aja,kak".

"Arahnya kemana nih?".Ayunda sontak membulatkan mata,kala melihat senyum tengil Rony.

"Gak usah macem-macem,kamu!". Gertakan Ayunda justru membuat Rony terkekeh.

Cinta Pertama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang