0.7

3.9K 445 3
                                    

Bianca's Point of View

"Lah tumben amat si Niall main ke gedung ini?" Teresa—sepupunya Niall—mengerenyitkan alisnya. Niall emang beda fakultas dan prodi sama gue dan Teresa.

Gue menepuk dahi gue. Menatap teman baik gue dengan gelisah. "Mati gue, Ter." Ujar gue pelan.

Teresa menatap gue heran. "Ngapa lo? Lo ketahuan suka sama Niall?"

"Nggak gitu, anjir." Balas gue lalu mengetuk kening Teresa dengan jari telunjuk gue. "Gue kan udah bilang sama lo, kemarin tuh si Louis kan ngisengin orang pake handphonenya Niall terus gue isengin balik lah si Niall ini."

"Terus?"

"Terus kan gue ledekkin dia tuh yang soal foto sama video dia dikerjaiin temennya, yang lo kasih itu. Eh dia panik, terus nyuruh gue ngehapus foto sama videonya. Gue bercandaiin dong ada syarat
nya," Gue menggigit bibir gue pelan. "Gue bilang gue bakal ngehapus foto sama videonya kalau gue dijadiin pacar sama dia."

Teresa mengangguk. "Abis itu lo dilemparin sepatu kan pasti sama dia?"

"Ya nggak lah, bego!" Gue mendengus. Teresa emang rada-rada.

"Biasanya dia ngelemparin sepatu ke orang kalau kesel, Bi." Temen gue itu nyengir lima jari. "Tapi, nggak mungkin juga lo dijadiin pacar sih soalnya dia belum move on dari mantannya pas SMA. Jadi lo diapaiin sama itu setan?"

Gue menghela napas. "Ya makanya itu masalahnya, Teresa." Gue menautkan kedua tangan gue.

"LO DIJADIIN PACAR SAMA DIA?!"

Gue mengangguk sambil memejamkan mata gue. "Gue bercanda doang, Ter. Terus dia jadiin gue pacar beneran. Sumpah deh gue nggak ada keinginan pacaran sama sepupu lo itu walaupun gue suka. Nambah penyakit kan kalau pacaran sama orang yang belum move on." Gue mendesah kesal.

"Ya udah putusin aja, Bianca bego." Teresa berucap dengan wajah tanpa dosa. Emang ini anak rada-rada.

"Kata siapa lo boleh putusin gue?" Tiba-tiba yang lagi dibicaraiin muncul kayak setan. Siapa lagi kalau bukan Niall. "Cuma gue dong yang boleh putusin lo. Lo nggak boleh," lanjutnya dengan muka songong.

"Heh, Anak Tikus! Mau ngapaiin sahabat gue lo? Putusin cepet!" Teresa memukul kepala Niall.

Niall mengaduh. "Berisik ah lo. Yuk pacar, kita pulang."

Selanjutnya, Niall menarik tangan gue. Meninggalkan Teresa yang sedang mengumpat.

[—]

Wednesday, July 15th 2015.
Wednesday, December 30th 2020. [Revisi]

Freak ∞ Horan [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang