Jilan dan Jeevan berjalan beriringan dengan para dayang saat akan ke kamar mereka
Jeevan menarik Jilan ke pelukan nya
"kenapa?" tanya Jilan
"ku mohon, jangan ikut dalam perang itu, itu sangat berbahaya, aku takut kau kenapa napa" ucap Jeevan
"aku tidak akan berbuat banyak, izinkan aku, jika kau tidak memberi izin itu sama saja aku mengantar kan nyawa ku kepada musuh" Jilan
"aku mencintaimu, sangat mencintaimu" Jeevan semakin mengeratkan pelukannya
"aku juga mencintaimu" Jilan membalas pelukan itu
"kau benar benar akan bercinta dengan ku?" tanya Jeevan
"mengapa tidak? sudah ku katakan, aku mencintaimu" Jilan
"kau benar benar sudah membalas perasaan ku?" tanya Jeevan
"iya, aku sangat mencintaimu" Jilan
Jeevan tersenyum, ia cium kening istrinya dengan waktu yg cukup lama
"lakukanlah" Jilan
Jeevan meraup bibir Jilan dan memasukkan lidah nya kedalam mulut Jilan, Jilan mulai membalas, tangan nya di tahan oleh Jeevan
"cuph ahh" suara seperti itu lah yang terdengar dari kamar mereka
Jeevan menggendong Jilan untuk pergi ke atas ranjang dan mulai membuka baju Jilan
"kau yakin? kau tidak menyesal?" tanya Jeevan lagi
"lakukanlah semau mu" Jilan
kini tubuh Jilan sudah terekspos, Jeevan kembali mencium bibir Jilan, hingga ciuman itu turun hingga pergi ke leher Jilan
"eugh nghh" Jilan meronta menahan desahannya
"lepaskan saja sayang" Jeevan
kini Jilan lah yang beraksi, ia cium bibir Jeevan dengan tergesa gesa, sesekali ia gigit bibir itu dan dengan jahil ia mengambil benda tak bertulang dari mulut Jeevan ia hisap lalu sesekali ia menggigit lidah Jeevan
"aku ingin itu" pinta Jilan
"kau bersungguh sungguh, sayang? kau tidak akan menyesal?" tanya Jeevan lagi dan lagi
"aku ingin itu" pinta Jilan, sungguh wajah Jilan sangat cantik
"menungging" titah Jeevan
Jilan menurut dan menampakkan lubang nya ke hadapan Jeevan
Jeevan memasukkan satu jari nya sebagai pemanasan
"ah eugh nghh" racau Jilan
Jeevan memasukkan 3 jari sekaligus yang membuat Jilan bergelinjang keenakan
Jeevan membuka celana nya dan menampakkan miliknya
Jilan yang melihat itu langsung berbalik dan memasukkan milik Jeevan ke dalam mulut nya
"ahh iya seperti itu sayang" Jeevan
setelah selesai, Jilan kembali menungging, Jeevan segera memasukkan milik nya kedalam milik Jilan dengan sekali hentak yang membuat Jilan memekik
"kau tak apa sayang?" tanya Jeevan
"lanjutkan, pangeran" Jilan
Jeevan memaju mundur kan milik nya, Jilan sudah keluar beberapa kali tetapi Jeevan masih belum sampai pada pelepasan nya
"kita sudahi? kau terlihat lelah" ucap Jeevan
"kau belum sampai, lanjutkan saja" ucap Jilan
beberapa kali, Jeevan keluar di dalam Jilan, cairan itu seperti memenuhi rahim Jilan
KAMU SEDANG MEMBACA
the prince of obsession
Short Storycerita tentang Jeevan yang terobsesi dengan Jilan