3- khawatir

281 35 3
                                    

melakukan perjalanan selama beberapa jam, sesampainya di kerajaan aamon, semua rakyat menyambut mereka dengan baik

"kau baik baik saja, pangeran?" tanya salah satu dayang

"aku hanya lelah" jawab Jilan

Jilan sudah merasakan tidak enak badan sejak di tengah perjalanan, tetapi ia hiraukan

"ada apa?" tanya raja Renorez

"begini, yang mulia. pangeran Jilan wajah nya sangat pucat, aku khawatir jika pangeran sakit" ucap dayang tersebut

raja menghampiri pangeran Jilan, benar saja wajah pangeran itu pucat

"pangeran, apa kau baik baik saja?" tanya raja Renorez

"aku hanya lelah, yang mulia. izinkan aku untuk beristirahat dan tidak menghadiri rapat malam ini" pinta pangeran Jilan

"baiklah, aku akan memberi kau izin, nanti aku akan mengirim kan tabib untuk memeriksa mu" raja

"terimakasih, yang mulia"









Jilan pergi ke kamar nya, seperti nya kondisi nya memburuk, kepala nya sangat sakit di sertai dengan sesak di dadanya

Jilan memegangi dadanya yang terasa sesak, para dayang mulai berdatangan karena takut Jilan kenapa napa

"dada ku sakit sekali" rintih Jilan

"panggil tabib! tabib!" ucap dayang ke dayang yang lainnya

karena sudah tidak kuat, Jilan tumbang dan di bawa ke ranjang nya oleh para dayang

tabib datang dengan membawa ramuan nya, ia memeriksa pangeran kerajaan tersebut

raja dan ratu pun sudah sampai di kamar putra semata wayang nya

"bagaimana? pangeran baik baik saja kan?" tanya raja

"jika boleh bertanya, apakah kalian menemukan desa terpencil saat berjalan pulang, yang mulia?" tanya tabib tersebut

"ah iya, desa itu sangat kecil, pangeran turun untuk meminta persediaan air minum, tetapi hanya pangeran yang meminum nya" jelas ratu

"desa itu sedang di eksekusi, yang mulia. air di sana mengandung racun yang asal nya tidak di ketahui, air di sana dari mata air yang di racun oleh seorang yang mengerti ilmu hitam. bahkan, kami belum tau obat untuk racun itu, yang mulia. maaf kan aku" raja dan ratu langsung terkejut

"apa kau bersungguh sungguh? kau harus mencari ramuan nya, pangeran tidak boleh kenapa napa" ucap ratu Aretha

"aku akan berusaha, yang mulia. aku akan memberi ramuan untuk penghalang racun nya menyebar dengan cepat. aku mohon untuk menghubungi ku jika tubuh pangeran terlihat membiru, yang mulia" pinta tabib tersebut

"baik lah" raja dan ratu duduk di sebelah putra mereka yang masih menutup mata

"kapan putraku akan bangun?" tanya raja

"aku tidak pasti pangeran akan bangun, yang mulia. maaf kan aku" mendengar ucapan tabib, ratu Aretha sudah menangis

"kalian keluar" perintah raja

"dengar, istri ku. anak kita akan baik baik saja, dia tidak akan kenapa napa" ucap raja menenangkan ratu

"lakukan sesuatu, yang mulia. jangan biarkan pangeran kenapa napa" ucap ratu sembari meraung raung













4 jam berlalu setelah Jilan di nyatakan terkena racun.

"permisi, yang mulia, ada surat dari kerajaan demon's " ucap salah satu kepercayaan raja

the prince of obsession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang