Langit berwarna merah bulan purnama kegelapan dengan tandusan tanah dengan darah yang berserakan kemana-mana
Peperangan yang tidak begitu berhenti setiap sihir yang mereka miliki melawan iblis yang begitu besar
Para monster yang mulai menyerang para prajurit dengan komando yang di beri perintah
"JANGAN ADA YANG MENYERAH BERJUANG MENGALAHKAN PARA IBLIS DAN MONSTER"
"YEAHHH"
komandan memberikan semangat para prajurit lalu mengayun pedang dan melawan para Monster ia lihat
Setiap demi setiap kibasan pedang mengucur darah yang mengenai wajah dan baju perang
Disisi lain seorang wanita cantik dengan baju perang dengan pedang dari sihir ia miliki sambil melirik di sebelah dengan senyuman menyeringai
"Apakah kamu siap adikku"ucap wanita dengan pedang yang mengerat sambil melihat kesamping
"Tentu selalu siap kakakku"ucap wanita dengan pedang di tangannya yang bercahaya biru
Mereka berdua dengan saling tatapan lalu melihat kedepan seorang iblis wanita dengan sayap yang berkibar di punggungnya
"Hahahahaha kalian tidak akan bisa membunuhku"
"Wow percaya sekali bibi"ucap adik sambil mengejek
Iblis wanita mendengar panggilan bibi marah dengan wajah yang mulai mengelap lalu terbang ke arah mereka sambil mengayuhkan pedang
"KURANG AJAR,RASAKAN INI"geram wanita iblis
Mereka berdua pun menahan serangan yang mendadak lalu sihir tersebut menjadi terpental mengakibatkan wanita iblis jatuh ketanah dengan seret beberapa meter akibat serangan sihir oleh mereka
Uhuk
Uhuk
Khiik
"Kalian....akan mati saat JUGA...."ucap wanita iblis dengan teriak lalu terbang kearah mereka
Mereka berdua pun mengeluarkan sihir jurus lalu dengan lembut tangan menuju kedepan kearah wanita iblis
Wanita iblis melihat sihir yang begitu besar terkejut lalu menghindar dan terbang jauh
"Tidak tidak jangan mendekat...TIDAKKKKKKK"
udara hembusan angin yang menyepa wanita iblis menghilang menjadi abu
"Kak akhirnya kita berhasil"
"Betul dek kita berhasil"ucap kakak sambil menepuk kepala adiknya
Peperangan pun berakhir lalu mereka semua kembali ketempat perkemahanan dan mulai buat pesta kemenangan
Para prajurit yang sedang bersenang senang dengan kegembiraan
Hingga Tampa menyadari ada seseorang yang akan melakukan sesuatu
"Kakak ayo kita makan sama mereka"ucap adik sambil menarik kakaknya yang sedang menulis tugas yang belum selesai
"Nanti aja dek kakak sibuk,kamu aja kesana nanti kakak nyusul"ucap kakak sambil menulis Tanpa mengalihkan pandangan
"Ishh ya deh aku duluan aja da..da kak"ucap adik lalu keluar dari tenda kakaknya
Kemudian masuk seseorang dengan secangkir teh di tangannya lalu meletakkan di meja kerja
"Nona ini tehnya silahkan diminum"
Ucap pelayan dengan menyeringaiKakak yang mendengarnya lalu mengganguk dan memberi syarat tangan agar segera pergi
Pelayan pun memberi hormat lalu keluar dari tenda dan pergi dari sana tanpa ketahuan
Kakak pun yang merasa kehausan pun mengambil teh lalu meminumnya
Hingga beberapa menit kemudian ia merasa panas di tubuh dengan jantung yang berdengung membuat ia kesakitan
"Apa yang terjadi padaku"ucap kakak terengah engah Lalu melihat secangkir teh di meja lalu mencium bau teh itu
"Racun veriniax..uhuk..uhuk"ucap kakak terkejut dan mulai batuk darah lalu ia bangun dari duduknya lalu berjalan kepintu tenda untuk meminta tolong
Dengan tenaga yang tersisa ia pun terjatuh sambil memegang dadanya dengan erat sambil napas yang mulai melemah ia pun terdengar suara teriakan yang mulai mendekat dirinya
"KAKAK"
ia melihat adiknya yang mulai menangis dan orang yang mendengar teriakan adik mendekat tenda itu hingga salah satu dari orang mulai menyeringai puas lalu ia mundur pelan tanpa mereka menyadari kecuali kakak yang menyadari siapa dia ia ingin mengucap tapi tak bisa lalu melihat adiknya sambil tersenyum lalu kegelapan menghampirinya dan napas mulai berhenti
"KAKAK TIDAK... JANGAN TINGGALKAN ADIK KAKAKKK..."teriak adik sambil memeluk kakaknya dengan erat
Semua orang yang melihat ketua mereka telah mati sedih dengan duka yang dalam
****
"Ha..hah..hah apa yang terjadi"ucapnya dengan terengah engah
lalu terbangun dari tidurnya sambil mengusap wajah sambil menerawang mimpinya
Lalu ia bersiap-siap dengan memakai pakaiannya lalu keluar dari rumah
"Sistem"
(Ia nona)
"Apa sekarang kita keluar dari sini"
(Benar nona dan anda akan melakukan tugas yang telah sistem beri)
"Baik kalo begitu"
Ia pun berjalan di telusuran hutan dengan seseorang di sampingnya
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU MENJADI KUCING🐱
SpiritüelDalam cerita novel seseorang akan memasuki tubuh protagonis, antagonis atau pun figuran dan mendapat ending kisah perjalanan yang bahagia tapi tidak dengan seorang gadis bar-bar yang mati karena keselek pentol karna nonton horor membuat jiwanya keba...