🐾 9 🐾

207 31 7
                                    

Langit berwarna merah bulan purnama kegelapan dengan tandusan tanah dengan darah yang berserakan kemana-mana

Peperangan yang tidak begitu berhenti setiap sihir yang mereka miliki melawan iblis yang begitu besar

Para monster yang mulai menyerang para prajurit dengan komando yang di beri perintah

"JANGAN ADA YANG MENYERAH BERJUANG MENGALAHKAN PARA IBLIS DAN MONSTER"

"YEAHHH"

komandan memberikan semangat para prajurit lalu mengayun pedang dan melawan para Monster ia lihat

Setiap demi setiap kibasan pedang mengucur darah yang mengenai wajah dan baju perang

Disisi lain seorang wanita cantik dengan baju perang dengan pedang dari sihir ia miliki sambil melirik di sebelah dengan senyuman menyeringai

"Apakah kamu siap adikku"ucap wanita dengan pedang yang mengerat sambil melihat kesamping

"Tentu selalu siap kakakku"ucap wanita dengan pedang di tangannya yang bercahaya biru

Mereka berdua dengan saling tatapan lalu melihat kedepan seorang iblis wanita dengan sayap yang berkibar di punggungnya

"Hahahahaha kalian tidak akan bisa membunuhku"

"Wow percaya sekali bibi"ucap adik sambil mengejek

Iblis wanita mendengar panggilan bibi marah dengan wajah yang mulai mengelap lalu terbang ke arah mereka sambil mengayuhkan pedang

"KURANG AJAR,RASAKAN INI"geram wanita iblis

Mereka berdua pun menahan serangan yang mendadak lalu sihir tersebut menjadi terpental mengakibatkan wanita iblis jatuh ketanah dengan seret beberapa meter akibat serangan sihir oleh mereka

Uhuk

Uhuk

Khiik

"Kalian....akan mati saat JUGA...."ucap wanita iblis dengan teriak lalu terbang kearah mereka

Mereka berdua pun mengeluarkan sihir jurus lalu dengan lembut tangan menuju kedepan kearah wanita iblis

Wanita iblis melihat sihir yang begitu besar terkejut lalu menghindar dan terbang jauh

"Tidak tidak jangan mendekat...TIDAKKKKKKK"

udara hembusan angin yang menyepa wanita iblis menghilang menjadi abu

"Kak akhirnya kita berhasil"

"Betul dek kita berhasil"ucap kakak sambil menepuk kepala adiknya

Peperangan pun berakhir lalu mereka  semua kembali ketempat perkemahanan dan mulai buat pesta kemenangan

Para prajurit yang sedang bersenang senang dengan kegembiraan

Hingga Tampa menyadari ada seseorang yang akan melakukan sesuatu

"Kakak ayo kita makan sama mereka"ucap adik sambil menarik kakaknya yang sedang menulis tugas yang belum selesai

"Nanti aja dek kakak sibuk,kamu aja kesana nanti kakak nyusul"ucap kakak sambil menulis Tanpa mengalihkan pandangan

"Ishh ya deh aku duluan aja da..da kak"ucap adik lalu keluar dari tenda kakaknya

Kemudian masuk seseorang dengan secangkir teh di tangannya lalu meletakkan di meja kerja

"Nona ini tehnya silahkan diminum"
Ucap pelayan dengan menyeringai

Kakak yang mendengarnya lalu mengganguk dan memberi syarat tangan agar segera pergi

Pelayan pun memberi hormat lalu keluar dari tenda dan pergi dari sana tanpa ketahuan

Kakak pun yang merasa kehausan pun mengambil teh lalu meminumnya

Hingga beberapa menit kemudian ia merasa panas di tubuh dengan jantung yang berdengung membuat ia kesakitan

"Apa yang terjadi padaku"ucap kakak terengah engah Lalu melihat secangkir teh di meja lalu mencium bau teh itu

"Racun veriniax..uhuk..uhuk"ucap kakak terkejut dan mulai batuk darah lalu ia bangun dari duduknya lalu berjalan kepintu tenda untuk meminta tolong

Dengan tenaga yang tersisa ia pun terjatuh sambil memegang dadanya dengan erat sambil napas yang mulai melemah ia pun terdengar suara teriakan yang mulai mendekat dirinya

"KAKAK"

ia melihat adiknya yang mulai menangis dan orang yang mendengar teriakan adik mendekat tenda itu hingga salah satu dari orang mulai menyeringai puas lalu ia mundur pelan tanpa mereka menyadari kecuali kakak yang menyadari siapa dia ia ingin mengucap tapi tak bisa lalu melihat adiknya sambil tersenyum lalu kegelapan menghampirinya dan napas mulai berhenti

"KAKAK TIDAK... JANGAN TINGGALKAN ADIK KAKAKKK..."teriak adik sambil memeluk kakaknya dengan erat

Semua orang yang melihat ketua mereka telah mati sedih dengan duka yang dalam

****

"Ha..hah..hah apa yang terjadi"ucapnya dengan terengah engah

lalu terbangun dari tidurnya sambil mengusap wajah sambil menerawang mimpinya

Lalu ia bersiap-siap dengan memakai pakaiannya lalu keluar dari rumah

"Sistem"

(Ia nona)

"Apa sekarang kita keluar dari sini"

(Benar nona dan anda akan melakukan tugas yang telah sistem beri)

"Baik kalo begitu"

Ia pun berjalan di telusuran hutan dengan seseorang di sampingnya





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AKU MENJADI KUCING🐱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang