🐾 7 🐾

380 34 1
                                    

Pagi hari...

Kesya yang terbangun dari tidurnya mulai merenggang kan otot tubuhnya lalu turun dari kasur dan naik ke atas meja terdapat makanan yang telah disediakan oleh Ciko

(Nona tidur anda sangat nyenyak)

"Iya,ada apa bertanya seperti itu"ucap Kesya dengan tatapan curiga

(Gak ada nona takutnya anda jatuh lagi dikasur)

"Ohh"Aubrey beroriah aja lalu lanjut memakan

*
"Nona anda mau ngapain sekarang"ucap Bella pada rose yang sudah selesai berdandan

"Umm gimana ke taman belakang aku ingin menghirup udara segar disana"
Ucap rose lalu bangun dari duduknya

"Baiklah nona"ucap Bella lalu mengikuti rose dari belakang

Sampai di taman rose duduk di ayunan lalu memainkannya dengan pelan

"Bella menurut mu aku ini orang sial ya"ucap rose dengan suara yang rendah

"Enggak nona anda tidak sial anda orang yang baik dan beruntung"kata Bella dengan sedikit panik dan khawatir perkataan rose

"Benarkah,kalo gitu kenapa sekarang ini mereka tidak memperhatikan aku dan kakak atau pun tunanganku tidak memperhatikan aku sama sekali"Ucap rose dengan air mata yang mengalir sambil mengeratkan tali dengan kuat

"Apa aku harus mati dulu baru mereka perhatikan aku"

"Nona anda jangan mengatakan itu"ucap Bella yang mulai menangis saat mendengar perkataan rose

"Tapi aku gak tahan lagi Bella,aku capek begini gak ada yang memperhatikan aku untuk apa aku hidup,hiks hiks"ucap rose sambil mengeratkan tangan di dadanya

"Aku pengen ibunda hiks aku kangen"

Tapi rose tidak menyadari ia diperhatikan oleh kakaknya dari jauh dan mendengar keluh kesah rose yang sudah hancur

Kakaknya rose bernama Raihan bersembunyi di balik tembok

Sebelum kesini Raihan berada di ruangan kerjanya lalu mendengar suara ketukan pintu lalu masuk terdapat asistennya yang berdiri dihadapannya

"Salam tuan Raihan"

"Ada apa?"

"Saya tadi mendapat berita bahwa semalam nona rose mendorong seorang wanita dijalan saat perayaan..."ucap asisten bernama Aiden lalu menetap tuannya yang terdiam tapi ia tahu bahwa tuanya marah

"Lanjutkan"ucap Raihan nada dingin

"Lalu pangeran kedua datang menyelamatkan wanita itu dan mempermalukan nona rose"ucap Aiden

Raihan mendengarnya cerita Aiden membuatnya pusing dan marah lalu ia berdiri dari duduknya dan berjalan keluar dari ruangan itu dengan amarah yang Pendem

Aiden melihat kemarahan tuannya merinding
'semoga tuan tidak menghukum nona rose'batin Aiden sambil berdoa

Raihan yang berjalan menuju ke kamar rose dan membuka pintu tidak penghuni disana lalu menuju kebawah ia melihat pelayan yang sedang menunduk padanya

"Dimana rose"

"No..no..nona rose ada di belakang mansion tuan di taman bunga"

Raihan pun pergi dan menuju ke belakang mansion terdapat taman bunga yang dibikin oleh ibundanya

Saat melihat rose disana ia tidak jadi mendekat lalu bersembunyi sambil mendengar keluh kesah rose yang menyayat hati dirinya

'apa aku begitu keterlaluan 'batin Raihan dengan tangan yang mengepal dengan kuat

Lalu terdengar teriakan Bella di taman Raihan melihat disana rose sudah terkapar dengan darah yang keluar dari hidung

Ia pun berlari dan mengendong rose lalu membawa ke kamar rose dengan hati yang sedih sambil teringat perkataan rose yang mengatakan akan mati

'kumohon jangan tinggalkan aku dek kakak minta maaf'batin Raihan sambil terus minta maaf

Sambil menunggu pemeriksaan rose Raihan duduk disana dengan gelisah sambil mengucap maaf berkali kali di hatinya

Setelah selesai pemeriksaan Raihan maju dan bertanya kepada dokter

"Gimana keadaan adik saya dokter"

"Putri rose tidak papa tuan putri hanya kelelahan dan banyak pikiran sebaiknya putri istirahat selama beberapa hari"

Raihan mendengarnya begitu lega lalu melihat rose yang begitu sedikit pucat dan bekas air mata yang sudah mengering

"Dan ini resep obatnya kalo gitu saya Pamit tuan"ucap dokter menunduk lalu pergi sana

Tinggallah mereka berdua di kamar Raihan duduk di tepi kasur sambil membelai pipi rose yang sedikit tembem dan helaian rambut yang terhalang wajah rose yang begitu damai

"Dek maaf kan kakak selama ini,maaf telah mengabaikan adek,maaf tidak melindungi adek,maaf maaf maaf"ucap Raihan sambil mencium tangan rose dengan air mata yang selama ini ia keluarkan

"Kakak mohon jangan pergi,kakak gak mau keluarga kakak yang sayang pergi kedua kalinya"

Raihan yang masih memegang tangan rose dengan lembut lalu ia melihat seluruh ruangan yang begitu gelap dan sedikit cahaya yang masuk

Raihan meletakkan tangan rose lalu bangun dan melihat sekeliling kamar rose sambil membuka gorden agar cahaya masuk lalu memperhatikan setiap detail barang rose dan melihat sebuah foto di atas meja juga botol di sampingnya

Raihan mengambil foto itu melihat gambar ibundanya yang tersenyum dengan dua anaknya yaitu rose juga Raihan lalu melihat botol dan membukanya terdapat pil lalu mencium bau dan terkejut lalu melihat rose disana

"Apa yang selama ini kau sembunyikan rose"ucap Raihan lalu memegang botol dan keluar dari kamar






AKU MENJADI KUCING🐱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang