Bab 5

66 14 3
                                    

Maaf Jika masih ada kesalahan kata dan Nama, Tempat ataupun penyebutan karna Karya ini merupakan Remake dari Kak Santhy Agatha...

Sunoo hampir saja terlambat kerja, dia menarik napas panjang melihat jam absennya...hanya kurang satu menit. Dengan segera dia melangkah masuk ke mejanya, teman-teman seruangannya sudah mulai sibuk bekerja. Sunoopun mulai berkonsentrasi, tapi matanya hanya menatap kosong ke layar komputer, pikirannya mengingat ke kejadian semalam dan dia mengernyit.

Dia merasa murahan sekali, menjual diri kepada laki-laki itu tetapi terlena dengan rayuannya. Mau bagaimana lagi, lelaki itu adalah jelmaan Eros penakluk Pemuda dengan segala pengalaman dan keahliannya, sementara Sunoo baru pertama kalinya bercinta. Tuhan, ampuni dosa-dosaku. Sunoo memejamkan matanya dan menunduk- kan kepalanya sebelum mulai menenggelamkan diri dalam pekerjaan.

"Iya, aku juga tidak menyangka," suara berbisik dua rekan di sebelahnya menarik perhatian Sunoo, "Rasanya seperti bukan Mr. Sunghoon."

Mendengar nama lelaki itu disebut mau tak mau Sunoo menajamkan telinganya, mendengarkan.

"Tadi kami serombongan habis sarapan berpapasan dengan Mr. Sunghoon, kami hanya menunduk karena biasanya Bos besar itu hanya melirik dari sudut matanya, mengangguk selama sedetik lalu pergi dengan acuh tak acuh." Pemuda itu menghembuskan napas takjub,

"tapi tadi...astaga! Mr. Sunghoon bahkan berhenti, tersenyum ramah dan menanyakan kabar kita semua...." suaranya terpekik hampir histeris.

"Dan senyumnya yang sangat jarang itu, bukannya menjawab semua- nya malah terpesona dengan mulut menganga, ada yang mencoba menjawab tapi yang keluar hanya suara tercekik," lanjutnya meng- gebu-gebu.

"Mr. Sunghoon sama sekali tidak merasa terganggu dengan sikap konyol kami. Dia malah tertawa geli dan melambaikan tangan ramah sebelum pergi. Benar-benar anugerah tak terlupakan! Menurutmu "

Sunoo beranjak berdiri ke kamar mandi, tak tahan mendengarkan pemujaan pemujaan terhadap laki-laki itu. Tapi tetap saja dia ikut bertanya-tanya, Sunoo terpekur di depan pintu kamar mandi. Dia berpikir mengenai perubahan sikap Sunghoon di kantor, bosnya itu memang selalu memasang wajah dingin, ketus dan jarang bicara, banyak Pemuda di sini yang takut sekaligus memujanya karena sikapnya itu... tapi kenapa dia berubah ramah?

"Memikirkanku?" Suara yang diucapkan dengan pelan dan lembut itu membuat Sunoo membalikkan tubuhnya mendadak dengan terlonjak kaget dan hampir menabrak orang yang berdiri dibelakangnya. Matanya langsung bertatapan dengan Mata Hitam legamnya yang tajam, obyek pikirannya. Dan kenapa si bos ada di sini? Di lorong menuju kamar mandi lantai 3 padahal dia punya kamar mandi sendiri di ruangannya? Tanpa sadar Sunoo mengucapkan pertanyaannya keras-keras, Sunghoon tertawa, "Aku sedang menemui kepala personalia di lantai yang sama, tiba tiba ingin ke toilet, tidak bolehkah?" suaranya makin melembut, lalu matanya berubah tajam. Dan Sunoo mengenali tatapan itu, tatapan kalau....

"Damn! Aku sudah amat sangat merindukanmu!" Dengan cepat Sunghoon meraih Sunoo, lalu menciumnya, dengan gairah menggebu- gebu seolah-olah sudah lama tidak berciuman, padahal baru tadi pagi mereka.....

Suara percakapan yang sayup-sayup mendekat membuat Sunoo ter- peranjat, dengan secepat kilat didorongnya. Sunghoon dan dia setengah berlari masuk ke toilet. Didengarnya suara Sunghoon dengan ramah membalas sapaan orang-orang yang baru datang ke toliet, Suaranya terdengar biasa saja bahkan sedikit kegembiraan kecil terselip di sana. Apakah lelaki itu geli atas sikapnya? Sialan dia! Tak sadarkah dia kalau menyergapnya seperti itu di toilet kantor benar- benar tindakan nekat? Jantungnya masih berdentam-dentam dengan kuatnya seakan ingin meloncat dari tempatnya... Tapi... Sunoo mengernyit, apakah jantungnya berdetak keras karena ketakutan.. ataukah karena ciuman spontan yang tidak diduganya itu?

A Romantic Story About Sunoo - SunsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang