Mertua Rasa Suami (10)⚠️🔞

1.8K 6 3
                                    

Part 9

"Kamu kalo nyicip kontol gede Mas, rasanya kayak diperawanin lagi nanti.." ujar pria paruh baya itu dengan bangga.

---

Bram memandang dengan geli dan bergairah kala Sarah tampak tak percaya dan kaget mendengar penuturan Bram sebelumnya.

"Ga percaya? Kenapa, hm?" Tanya Pak Bram dengan penuh cinta sembari terus memeluk Sarah dan berbaring bersama di sofa basah ruang tamu itu.

Sarah masih tersipu dan tampak ragu. "Emangnya bisa gitu ya? Sarah waktu sama..."

Sarah menghentikan ucapannya, ia tak mau membahas sang suami, David, kala ia sedang bersama Pak Bram, sang mertua. Tapi ia juga penasaran, karena memang sepertinya milik David tak sebesar sang Ayah suaminya itu.

Bram terkekeh, ia tak masalah jika Sarah mengungkit David saat bersamanya, karena ia tahu sang menantu telah benar-benar ia taklukkan. Toh, hati Sarah pasti sudah dipenuhi oleh dirinya kini, jadi ia tak terlalu khawatir.

"Punya David kecil ya, sayang? Berapa?" Tanya Bram lembut sembari mengelus rambut wanita itu dengan lembut, ia ingin tahu tentang fakta sang anak.

Bram mengangkat tangan yang ia gunakan untuk memanjakan lubang surgawi sang menantu tadi yang kini sudah bersih karena tentu ia habiskan dengan mulutnya. "Sebesar ini ada, Yang? Panjang gini?"

Sarah menoleh dan sedikit terbelalak seolah menyadari bahwa tangan dan jemari mertuanya itu tampak begitu jantan dengan urat dan pembuluh darah menonjol, tampak begitu seksi. Juga jangan lupakan betapa kecilnya tangannya jika dibandingkan dengan milik pria itu.

"K-kok tangan Mas besar banget.." gumamnya.

Pak Bram terkekeh sembari mengecup pipi sang menantu dengan mesra. "Iya lah, biar memeknya sayang keenakan kalo Mas kocokin.." ujarnya dengan kurang ajar.

"Mass! Ihh!"

"Mas ternyata mesum banget ya" ucap Sarah sembari menepuk lengan pria itu.

Bram kembali terkekeh, "Cuma ke kamu aja kok, sumpah" ujarnya sambil mengelus pinggul Sarah dengan sensual dan lembut. Bram menghela napas sembari mendusel mendekat dan membenamkan wajahnya di lekuk leher Sarah, beristirahat sejenak.

"Sayang.." bisiknya.

Sarah menoleh, "Iya, Mas?"

Perlahan Pak Bram mendorong pinggulnya ke arah Sarah dan menggeseknya pelan, membiarkan wanita itu merasakan bagaimana kejantanannya benar-benar sudah berdiri tegak sempurna, siap memasuki lubang sang menantu.

"Unghh.. Mas Bramh.."

Sarah mengerang dan berpegangan pada lengan pria itu.

Bram mengecup dan menjulut lidah menjilati leher jenjang Sarah, napasnya panas memburu kala terus digeseknya penis keras yang masuk terkurung di dalam sarangnya itu.

"Mas ga tahan sayang... unghhh, Mas mau entotin sayangnya Mas, mau diewe sampe lemes.. sampe bengkak memek kamu, Yang.."

Bisik Bram dengan serak menahan hasratnya sejak tadi demi kenyamanan sang kekasih hati.

_________________

"Sayangnya Papa cantik sekali.." bisiknya penuh nada memuja, Sarah merasakan ribuan kupu-kupu seolah terbang di perutnya, rasanya geli nikmat. Salah, namun denyut nadinya terus berkata bahwa itu benar.

"Papa juga.. ganteng" puji Sarah dengan malu-malu. Pak Bram tersenyum penuh kasih mendengar penuturan hapus itu.

"Iya, punyanya Sarah saja" bisik pria itu lagi. Menjadikan wanita di pelukannya itu senang dan salah tingkah bukan kepalang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAHASIA RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang