9. night market

106 21 1
                                    





















































Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




















































































Setelah beberapa menit berjalan-jalan di pasar malam, Lion dan Erine akhirnya sampai di wahana bianglala. Lampu-lampu berwarna cerah berkelap-kelip, menciptakan suasana yang meriah dan menggembirakan. Mereka berdiri di antrean, melihat orang-orang yang sudah berada di dalam kereta bianglala, tampak senang dan berteriak kecil.

"Gue baru pertama kali naik bianglala sama orang yang baru gue kenal, soalnya gue pasti naiknya sama temen deket gue dan keluarga gue," ujar Erine sambil menatap kereta yang berputar. "Semoga ini seru."

Lion menoleh ke arahnya dengan senyum lebar. "Lo bakal suka! Dari atas, pemandangannya pasti keren."

Setelah beberapa menit menunggu, giliran mereka pun tiba. Lion dan Erine melangkah ke dalam kereta bianglala. Begitu duduk, Lion merasakan detak jantungnya meningkat. Ini adalah kesempatan sempurna untuk lebih dekat dengan Erine.

Setelah pengunjung lain masuk, kereta bianglala mulai berputar perlahan. Lion duduk di sebelah Erine, dan saat kereta mulai naik, suasana tenang sesaat. Angin lembut berhembus menyentuh wajah mereka.

"Gimana? Seru kan?" tanya Lion sambil memandang ke luar, melihat pemandangan pasar malam yang mulai terlihat dari ketinggian.

"Lumayan," jawab Erine, namun wajahnya menunjukkan ekspresi menikmati momen itu. "Tapi, nggak lebih seru dibanding main di permainan lain, sih."

Lion tertawa kecil. "Nggak tahu, bisa jadi pemandangan dari atas yang bikin ini seru. Coba liat, di bawah kita bisa liat semua orang, dan lampu-lampunya."

Saat kereta mencapai titik tertinggi, Lion berani mengambil inisiatif. Dia menunjuk ke arah sekeliling. "Liat! Itu stand permainan lempar gelang. Kayaknya kita bisa menang banyak hadiah di sana."

Erine mengikuti arah jarinya dan tersenyum. "Iya, tapi kayaknya kita lebih cocok ke permainan yang ada tantangan. Yang bikin deg-degan."

Lion merasa sedikit tertantang, "Oh, ya? Apa lo mau main yang lebih ekstrem? Kayak roller coaster?"

Erine mengangkat alisnya, "Roller coaster? Hmm, lo yakin bisa ngikutin gue?"

Lion tidak mau kalah. "Tentu aja, mungkin lo yang bakal teriak lebih keras daripada gue."

Senyum kecil muncul di wajah Erine, dan Lion merasa ini adalah tanda baik. Mereka terus berbicara dan bercanda, meskipun kereta bianglala mulai turun kembali. Dalam perjalanan turun, Lion melihat Erine tersenyum lebar, dan seketika dia merasa lebih nyaman. Dia senang melihat sisi ceria dari Erine.

Strings and SnapshotsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang