🌼Happy Reading🌼
.
.
.
."Ayah? Bunda?"
Tubuhnya bergetar hebat, air matanya terus mengalir. banyak sekali hal yang berputar di otaknya.
"Hai jagoan" ucap pria di depannya.
Pria itu berjalan mendekati dirinya. Jian bagai kan patung, ia tak bergerak sama sekali. Ia masih mencerna apa yang sedang ia lihat sekarang.
Pria itu mengusap air mata jian dengan lembut lalu berkata, "jagoan ayah tetap sama, cengeng." pria itu meraih tangan jian dan membawanya mendekati perempuan yang sangat cantik di pintu utama.
Jian hanya mengikuti. Saat ia sampai di dekat sang perempuan nan cantik itu, perempuan itu berkata, "Bungsu bunda tambah ganteng." perempuan itu mengelus pipi jian lembut.
Jian bingung apa yang sebenarnya terjadi? mengapa bunda dan ayah ada disini?
"ayah? bunda? kenapa kalian disini?" tanyanya.
"Bungsu ku ini mau tau apa mau tau banget nih?" tanya pria itu menggoda.
"Aku ingin tau sekali ayah." jawabnya dengan wajah serius.
"baiklah, mari ikut ayah dan bunda pergi ke taman akan ayah ceritakan semuanya di sana." ucap pria itu.
DITAMAN.
"Jadi apa ayah bisa cerita sekarang?" tanya jian.
"Tentu"
"Apa jian tau sesuatu hal? harusnya pertanyaan yang sebelum jian berikan kepada ayah itu untuk jian." ucap sang ayah.
"Hah? Maksud ayah?"
"Jian, jian sedang apa di sini? ini bukan tempat jian."
"Hah? Maksud ayah apa sih? ini kan lagi di bumi, ditaman kesukaan kita ayah!"
"Jian, ini tempat ayah dan bunda bukan jian. Jian harus pergi dari sini, saudara mu sudah menunggu."
"Jian harus kemana ayah? siapa yang menunggu ayah? semuanya sedang di ruang keluarga."
"Jian, jian punya 2 pilihan. Jian mau disini dengan ayah atau dengan mereka" ucap sang ayah lalu menunjuk ke sebuah mobil yang pintu nya terbuka memperlihatkan saudara-saudaranya
yang memanggilnya.Jian menatap ayahnya dengan tatapan bingung.
"Pilihan yang sulit bukan?"
"Jian pilih dengan ayah!" ucap nya dengan lantang.
"Jian, jian ikut mereka aja ya?"
"Gak jian mau ikut ayah dan bunda aja disini!"
"Jian, jian gak kasihan lihat mereka? mereka lagi nungguin jian dari tadi."
"Jian bisa jalan jalan sama mereka kapan saja, tapi klo sama ayah dan bunda gak bisa selalu."
Sang ayah tersenyum, ia meraih tangan anaknya. Ia cium tangan itu, ia bawa itu mendekati ke mobil yang berisi anak anaknya.
"Jian ikut mereka ya, ayah janji bakal sering mengunjungi jian." ucapnya membersihkan baju jian yang sedikit kotor.
Jian menatap sang ayah, air matanya terus mengalir. Ia merentangkan tangannya.
Hap
Pelukan yang selalu ia butuhkan saat lelah melanda kini hanya ia dapatkan sementara.
"Ayah, janji akan sering mengunjungi jian!" ucap jian.
Ia berjalan masuk kedalam mobil, saat ia melihat kebelakang ada sang ayah dan bundanya yang melambaikan tangan padanya.
Pintu mobil akan di tutup, mobil itu akan melaju pergi dari taman itu. Jian menatap kembali kedua orang tua nya yang masih di tempat yang sama, dan masih melambaikan tangan.
Mobil itu melaju pergi entah kemana. Entah mengapa matanya terasa berat, belum ada 5 menit, matanya sudah tertutup sempurna dengan senyum manisnya.
TBC
Dikit dulu ya maniezzz, ada yang minta banyakin momennya si Chandra yaaa.
Sabar yaaa, aku pusing mikirin alur kwkw.
BAY BAY LOPYU MANIEZZZ 👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Gasendra
Historia Cortamenceritakan 7 orang bersaudara "jian sayang ayah, bunda.." "ayah sama bunda juga sayang kalian semua.." "a-ayah b-bunda"