JENGGALA : Indomie

95 58 77
                                    

Setelah mereka berkenalan rasa canggung menyelimuti keduanya, bukan karena sudah saling mengetahui nama masing-masing, namun karena tidak ada topik pembicaraan, sampai pada akhirnya.

"Mor"

"Bian"

Keduanya bersamaan memecahkan keheningan

"Lo duluan."

"Lo aja duluan." Balas Amora

Abian menunduk. "Laper ga, gue mau nyari makan."

Amora menatap Abian yang masih menunduk. "Nyari? Ga usah, gue punya Indomie." Ujar Amora dengan bangga

"Ya udah kalo gitu, gue pergi dulu." Ujar Abian, sembari berdiri dari duduknya

"Lo mau nyari ke mana yanto, di pikir gampang nyari makanan tengah hutan gini." Kata Amora menarik tangan Abian untuk duduk kembali. "Nih santai aja, gue bawa banyak."

Amora mengobrak-abrik isi ranselnya lalu mengambil 2 bungkus Indomie kuah, lalu meraih senjata pancinya yang tergeletak di tanah.

"Bawain dua batu dong bi." Titah Amora

"Bi, bi, lo kata gue pembantu rumah lo." Balas Abian, sambil meraih dua batu kecil segenggaman tangannya lalu memberikannya pada Amora

"Dih, bi itu panggilan singkat nya dari nama lo." Kata amora, bersamaan mengambil batu yang diberikan Abian. "Anjir bian, yang gedean dikit nape!" Ujar Amora

Abian berdiri untuk mengambil batu sesuai dengan yang Amora katakan. "Lagian lo ga bilang batu segede apa." Kata nya, lalu kembali dengan dua batu sedang di tangannya

Amora memutar bola matanya. "Harusnya lo ngerti dong, batu apa yang di butuhin." Ucap Amora; mengambil batu yang disodorkan Abian

Abian kembali duduk. "Iya maaf nona"

Tiba-tiba pipi Amora terasa panas. "Apaan sih." Ujar nya sambil memukul lengan Abian manja

Abian terkekeh geli. "Dih salting."

Amora mendelik. "Udah ah, nih lo nyalain apinya." Katanya sambil memberikan daun kering pada Abian

Abian menerima daun kering itu, kemudian membakar ujungnya pada api unggun di depannya yang hampir padam, dan menaruhnya pada tengah-tengah batu yang sudah Amora isi dengan ranting kecil, setelahnya Amora menaruh pancinya di atas batu.

Namun seketika Amora terdiam membuat Abian terheran

"Kenapa lo, kesambet?" Kata Abian, yang langsung mendapat pukulan dari Amora

"Air nya bi, gue lupa airnya ga ada." Ujar Amora

Tiba-tiba Abian mengambil panci, kemudian berdiri membuat Amora juga ikut berdiri.

"Lo mau kemana?" Tanya Amora tersentak

"Ngambil air lah." Balas Abian

"Hah, emang ada?"

Abian mengangguk dan mulai melangkah. "Ada di belakang, lo tunggu di sini gue ga lama"

Amora hanya mengangguk dan kembali duduk, kemudian membuka mie dan mengeluarkan bumbunya

"Duh, gue lupa kalo ga bawa mangkuk, mana gue juga pake itu panci buat makan." Gumam Amora. "Masa se-panci berdua?"

Ketika asik memikirkan hal itu, ada Abian di belakangnya yang sudah kembali, lalu tersenyum jahil, berjalan perlahan untuk duduk lalu menyimpan panci dan botol besar yang sudah terisi air di sampingnya

"DORR!!"

"BUNDAAA!!" Amora berteriak, lalu menoleh kebelakang mendapati Abian yang sedang tertawa

"Gila lo! Kalo gue jantungan gimana?!" Ujar Amora sambil memegang dadanya yang berdetak kencang

JENGGALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang