9

60 11 3
                                    

Sebelum hari menjelang sore, Halilintar segera pulang ke rumah. Habis mendaftar tadi pagi, ia dan Taufan berpencar. Hali yang keliling kota mencari kerja sampingan terdekat dan Taufan pergi ke tempat perkumpulan anak-anak skaters.

Langkah kaki Hali mendadak berhenti ketika ia sampai depan pagar rumah. Hali terdiam kaku. Tepat di samping pintu rumah, sosok miss K yang biasa duduk di atas pohon mangga, kini menyambutnya. Berdiri di sana menggunakan sosok seorang wanita cantik.

"Kamu bisa melihatku, kan?" katanya sambil tersenyum lebar.

...
..
Sosok cantik hantu miss K bukanlah wujud sabenarnya. Hali dapat melihat masa lalu dari bola mata merah berdarah milik sosok tersebut.

Biasanya setan yang bisa mengubah dari sosok asli sampai sosok berwujud lain memiliki kekuatan yang lebih besar dan menakutkan ketimbang setan yang hanya bisa memperlihatkan wujud buruknya saja.

Kilasan masalalu yang dapat dilihat Hali berlatar warna merah. Semuanya merah. Di dalam sebuah ruangan kosong tertutup. Hanya ada jendela yang juga tertutup rapat dan pencahayaan berwarna merah senja. Membuat segalanya dominan warna merah. Dinding, langit-langit atap, lampu, lantai.

Merah, lebih merah dari bara.
Merah seperti cairan yang merembas didalam tubuh makhluk hidup. Seperti darah yang keluar dari pembuluh.

Dalam ruangan itu Hali berdiri. Ia sadar tengah menyelami masa lalu si Miss K. Sendirian. Ditemani rasa sunyi, sepi yang menyesakkan dada.

"Yeah, itulah perasaan yang kurasakan selama aku hidup," sahut suara seorang gadis dari arah belakangnya.

Hali berbalik. Dan ia menemukan gadis bergaun putih polos tanpa lengan tengah duduk meringkuk. Bersender memeluk tubuh. Wajahnya terbenam diantara lekukan tangan. Hanya terlihat rambut panjangnya yang tampak gimbal dan tak terurus. Ya, dialah gambaran miss K ketika masih hidup di dunia.

Kemudian gadis itu berkata, "Ibuku adalah seorang pelacur. Dia tidak peduli padaku. Dan aku tidak tahu siapa ayahku."

Perlahan wajahnya mulai terangkat. Belum terlihat karena masih tertutup oleh poni rambutnya yang panjang. Dan miss K pun melanjutkan. "Semua tetangga, warga-warga disekitar rumahku … mereka semua menjauhiku. Menganggapku anak haram. Tidak ada yang mau berteman denganku."

'Kasihan,' gumam Hali dalam hati. Ia mulai mengerti kalau sosok miss K meninggal dalam kesedihan yang mendalam bersama rasa kesepian. Tak ada teman, tak ada orang yang dapat dipercayai, kurang kasih sayang dari kedua orangtua, pasti hidupnya dulu sangat sulit.

"Hiks, hiks." Gadis itu menangis sesegukan. Tapi tak lama tertawa lirih. Membuat Hali menatapnya datar.

"Hantu labil," gumamnya. Hali seharusnya tidak heran. Sosok kunti memang identik dengan suara tawa dan menangis. Rata-rata hantu jenis itu memang selalu begitu. Kadang-kadang suka menangis gak jelas. Dan tiba-tiba tertawa-tawa menyebalkan.

Gadis itu pun berdiri. Mengangkat wajahnya. Yang sukses membuat Halilintar tersentak. Ada bekas lilitan tali di sekitar lehernya. Wajahnya putih. Seperti ada retakan berupa urat berwarna merah di sisi rahang kiri yang terjulur sampai kulit pipi. Matanya merah. Tidak ada iris mata di sana. Dan yang membuatnya bergidik adalah lingkaran hitam di sekitar matanya.

Sosok itu memerlihatkan gambaran kematiannya. Dia gantung diri dalam ruangan ini. Matinya tidak tenang. Penuh dendam karena tidak menerima takdir. Menyalahi segalanya. Ibunya yang pergi meninggalkannya, begitu juga pada Ayahnya yang tidak bertanggung jawab. Serta orang-orang dulu yang hanya bisa mencela dirinya tanpa tahu apa kesalahan yang telah diperbuat. Padahal gadis itu tidak pernah mengganggu warga. Ia hanya ingin punya teman, namun tak ada yang mau menemaninya hanya karena ia anak dari seorang pelacur.

Kemudian arwahnya yang tak tenang malah sempat dipanggil oleh seorang dukun tuk digunakan menyantet orang. Membuat miss K jadi memiliki kekuatan lebih dari para setan yang lain. Makanannya adalah darah.

"Iya, darah. Darah yang hangat. Seperti darah dari tubuh yang belum membeku. Hangat seperti bibir yang belum berwarna putih pucat," kata sosok itu sambil melangkah mendekatinya.

Hali mulai panik. Suasana dalam ruangan itu berubah mencekam. Ia bahkan sampai tak bisa bergerak. Matanya seperti dipaksa melihat adegan horror si miss K yang terus berjalan terseok mendekatinya. Kedua tangan sosok itu terulur, berniat mencekik.

"Halilintar, maukah kau menemaniku? Aku kesepian."

"Tidak! Jangan mendekat!!" Hali berseru panik. Ia terus mencoba bergerak sambil berdoa agar keluar dari dimensi si Miss K.

Dan doanya pun cepat sekali terkabul. Seseorang menyentaknya dengan keras. Membuatnya hampir terjatuh, kalau saja seseorang itu tidak menahan lengannya.

Hali buru-buru membuka mata. Ia masih berada depan pagar rumah. Sosok miss K sudah menghilang. Dan ia menoleh pada orang yang telah menolongnya. Rupanya dia adalah …

"Hei, kenapa kau?" Taufan bertanya sambil menenteng skateboard ditangan satunya lagi. Tidak ada ekspresi jahil di wajahnya. Yang ada keseriusan dan rasa cemas dalam bola mata birunya. Sesuatu yang tidak biasa Taufan tunjukkan padanya. "Ini sudah yang kedua kalinya aku melihatmu melamun. Di atas tangga dan depan pagar. Sabenarnya apa yang sedang kau pikirkan?"

"Aa, itu…" Hali sendiri bingung ingin berkata apa.

Merasa seperti ada yang memperhatikannya, Hali pun mengalihkan perhatian ke arah pohon mangga. Di sana sosok miss K sedang duduk di ranting teratas dan tengah tersenyum miring padanya.

Taufan pun ikutan melihat apa yang dilihat Hali. Dan yang dilihatnya hanya pohon mangga lebat yang tampak biasa saja.
"Apa yang kau lihat di sana?!" Taufan jadi kesal karena Hali tak jua memberi jawaban.

"Tidak ada. Ayo masuk."

Taufan menggembungkan pipinya dengan sebal. Ia jadi geregetan melihat tingkah Hali yang akhir-akhir ini jadi tampak aneh.

.
.

Pnghuni Kontrkan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang