Bukan hanya badan Salsa yang basah kuyup setelah menerjang hujan deras, tapi motor, perlengkapan sekolah dan sepatunya.
Cahaya bulan yang muncul saat Salsa tiba dirumah, dari dalam rumah terdengar suara gesekan sendok dan piring yang sedang bekerja
"Dek? Baru sampai? Ayo ganti baju dulu"
Fabula dengan sigap meninggalkan ruang makan untuk membantu adiknya, karena dia tau bahwa adiknya sedang tidak baik-baik saja
Setelah keduanya masuk kamar dan mengganti pakaian, Fabula menarik tangan Salsa agar duduk didekatnya
"Kenapa?"
Salsa menatap Fabula dan menitikkan air mata
"Dugaan aku bener kak" Ucap Salsa
"Dimas?" Salsa mengangguk
"Udah kamu tenang dulu" Fabula mengusap kepala Salsa dan membawanya kedekapan
"... Kita makan ya" Ajak Fabula
"Gak kak, udah kenyang"
"Dek? Kamu habis hujan-hujan, takut masuk angin"
"Aku udah makan"
"Makan apa kamu?"
Salsa tidak menjawab tetapi langsung menarik selimut hingga menutupi kepala
"Papa mama hari ini gak pulang ya kak?"
"Hemm, kamu istirahat deh, bener gak makan?" Salsa menggeleng
Terdengar suara pintu tertutup, Salsa membuka kain selimut, kembali mengingat perlakuan yang Dimas lakukan tadi
Air matanya kembali menetes
Tinggg!
Suara nontifikasi terus saling sahut menyahut, Salsa semakin pusing dibuatnya
"Ck"
Satu kata untuk luapan kemalasannya
🐟🐟🐟
Kembali bertemu cahaya pagi yang menyemangati hari, tapi tidak berlaku untuk Salsa
Hari ini rasanya malas untuk melakukan aktifitas, dibangunnya kali ini Salsa kembali mengingat kejadian semalam
Kreeek!
pintu kamar Salsa terbuka menampakkan Fabula yang sudah berpakaian rapi
"Udah bangun?"
"Kak Fela mau kemana?"
"Hari ini ada job manggung di Kalimantan, kabar kamu gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KasMaRain
Teen FictionDibawah hujan aku pernah terluka, dan dibawah hujan aku bertemu seseorang yang meneduhkan "Apa indahnya hujan?" Ucap Rony "Terima kasih hujan kau telah samarkan perasaanku" Ucap Salsa "Ternyata hujan tak selalu buruk walau petir pernah menggores lan...