"M-mmph~ Douma, sakitt..!"-Desah Akaza tidak tahan
"Knp, hm? Hari ini kamu udh lenyapin mangsa aku yg kedua, loh?"-bisik Douma dengan nada suram
Douma mendorong penisnya lebih dalam lagi di dalam lubang anus Akaza
"A-AGHHH~! B-berhenti! Ini sakit!!"-desah Akaza memekik kesakitan
"Jika kamu selalu menghalangi santapanku, maka kau akan mendapatkan hukuman ini"-kata Douma mengancam
Douma menabrak-nabrak lubang anus Akaza dengan sangat cepat dan keras hingga Akaza menangis dan berteriak kesakitan serta desahan yg tidak tahan dengan perlakuan ini
"AH! AH! AH! M-AKH~! YAMETE~!!"-pekik Akaza mendesah tidak tahan
Douma mengubah posisi gaya mereka dengan gaya berpangkuan. Ia menggerakkan tubuh Akaza naik turun dengan cepat dan membuat Akaza memegang pundak Douma dengan sangat kuat dan gematar
"AHHHHHH~~!! JANGAN GAYA INIH~!! INI SAKIT~!!"-pekik Akaza kesakitan lalu menangis dengan sangat kuat
"Sshh~ jangan menangis, sayang~ kau yg ingin mendapati hukuman ini, kan?"-bisik Douma dengan nada menggoda
"KKHHHAAA..!! KYA~! SAKIT! SAKIT!! UGHH~~"-desah Akaza
"Lihatlah wajah yang kesakitan ini, menawan sekali~"-Kata Douma dengan menggoda dan juga memegang pantat Akaza dengan meremas-remasnys
"STOP~! MMNHH..!! M-NYAH~"-desah Akaza
"Teruslah mendesah, aku ingin mendengarnya~"-Pintah Douma
Akaza mengerutkan dahinya walaupun sambil menangis. Ia ingin memukul Douma tetapi bagian bawahnya telah mengalahkannya lebih dulu, jadi ia tidak bisa memukul Douma
"Hmm~ wajah yang menantang... menarik~"-kata Douma kagum
"Nghh.. Tutup mulutmu dasar bajingan cabul..! Ughh~!"-tegas Akaza
Douma menghantam lubang anus Akaza dengan cara memasukkan seluruh penisnya ke dalam lubang Anusnya
"AKH! TERLALU DALAM~!! S-SAKIT! KELUARKANN!!"-Pekik Akaza sambil menangis
"Jangan nangis, dong sayang~"-bisik Douma sambil mengusap air mata Akaza
Akaza mengerang kesakitan hingga ia merasa ingin meledak. Ia hanya menangis sambil menyebut nama Douma agar dapat berhenti
"Douma...! Douma...! Sakit...! Kumohon berhenti...!"-Mohon Akaza
Douma mengubah posisi gaya mereka lagi dengan gaya Akaza tengkurap dan Douma memegang pinggul Akaza dengan erat, lalu menggerakkan tubuhnya lagi dengan kuat dan cepat
Akaza langsung berteriak kesakitan ketika Douma menggerakkan tubuhnya dengan selalu cepat. Tenaga seperti ingin habis setiap tabrakkan penis Douma yang panjang dan besar.
"Stop... Stop... Aku lelah..."-lirih Akaza mendesah. Ia meremas baju Douma dengan kuat dan meminta untuk berhenti
Douma memukul pantat Akaza dengan keras sehingga membuat Akaza tambah kesakitan
"WHAAAAA~!! S-SAKITT!!!"-pekik Akaza tak tahan lagi
"Mmph... I like it~"-gumam Douma, ia memasang ekspresi mesum terhadap Akaza
Douma mencubit puting Akaza dengan kuat hingga Akaza menangis lebih keras dan mendesah kesakitan
"Ahh~! sakitt~! j-jangan cubit putingku~!! Mnnh~"-Desah Akaza menangis
"Oh, Akaza... Mengapa putingmu sangat indah..? Aku ingin menghisapnya hingga bengkak dan membesar, seperti payudara wanita lain~"-kata Douma dengan bahagia
Douma memegang tubuh Akaza dan menidurkannya diatas kasur yg sering mereka tiduri
"Boleh kah aku menghisap putingmu, sayang~"-goda Douma yg justru mlh membuat Akaza kesal dan ingin menolak
"Nghh... Nggak...! AKH-!"-lirih Akaza kemudian berteriak saat Douma langsung menghisap putingnya dengan kuat
"Mnnh~ tidak berubah... Masih tetap manis dan lembut~"-kata Douma menggoda Akaza
Douma menggigit puting Akaza dengan lembut sambil menghisapnya
"KYAAA~! Y-YAMERO~~!!"-pekik Akaza kesakitan dan menangis
"(P-percuma jika aku menolak...! Huaaaa, ini menyakitkan..!!!)"-ucap batin Akaza merengek
"Aghh... Aku ingin mengeluarkan spermaku dengan Sekuat-kuatnya!"-Kata Douma yg sambil mengocok tubuh Akaza dengan penisnya
"H-Huh..? Jangan... Jangan lagi..."-Gumam Akaza memohon
Douma semakin cepat menggerakkan tubuhnya hingga Akaza meremas bantalnya dengan sekuat tenaga karena rasanya memang sesakit itu.
*CROTT~!
"AHHHHHHHHHHHHHH~~!!!! TERLALU PENUHH~~!!"-jerit Akaza kesakitan
"Hah... Hah... Akhirnya keluar..."-desah Douma lega
"A-anusku... Mmph!"-Gumam Akaza lalu mengembangkan pipinya sebelah
Akaza langsung menampar Douma dengan kuat-kuat karena kesal
"Aghh... Kau...!"-lirih Douma tegas
Akaza mengeluarkan air mata akibat Douma telah melecehkannya dan menaruh spermanya di anusnya
"Pokoknya aku marah sama kamu!"-Tegas Akaza
Akaza langsung memakai celananya dan pergi keluar rumah lewat jendela Douma
"Heh! Akaza, tunggu!!"-pekik Douma khawatir ia ditinggal
"Yahh... Ditinggal..."-gumam Douma sedih
~BERSAMBUNG~