Zayyan si manusia bandel dan pembolos itu harus dihadapkan dengan ketua osis tampan dan tegas.
Sing namanya. Ketos yang tegas dan dingin membuat para murid tak berani membantah atau pun berurusan dengan sang ketos. Tapi Zayyan simurid brandalan malah sering aduh mulut dengan sang ketos dan parahnya sampai baku hantam dan berakhir di ruang Bk bersama.
Tapi apakah Zayyan akan kapok..?
Jawabannya tidak. Zayyan tak mau tunduk diatas peraturan sekolah yang dibuat Sing sebagai ketos yang dipercaya kepsek untuk mengatur tatanan hukuman bagi yang melangar peraturan sekolah."Sampai kapan kalian akan bertengkar seperti ini?"guru Bk bertanya kepada dua siswa didepannya yang menatap satu sama lain dengan aura permusuhan yang begitu kentara.
Zayyan meski mungil namun sosok yang banyak tingkah ini tak takut sedikitpun kepada Sing si ketua osis yang tegas
Berakhir seperti sekarang keduanya yang kembali baku hantam sampai para guru yang memisah kan mereka
"Salah dia kenapa ikut campur dengan urusanku"
"Jadi aku sebagai ketos membiarkan saja seorang brandalan sepertimu mengajak murid lain untuk membolos?"
"Halah palingan kamu juga sering bolos"
"Aku tak senakal dirimu ya!"
"Kenapa nyolot begitu? Kamu pikir aku takut? Sini kalau berani"
"Sudah cukup!"guru Bk menatap keduanya pusing"Sing berikan Zayyan hukuman dan kali ini kamu yang megawasinya"
"Terus dia tidak dihukum? Ck mentang-mentang ketos"
"Aku tidak dihukum karna itu murni kesalahanmu, jadi jangan cerewet ikut aku sekarang"
"Lepas ini namanya penganiayaan"
Teriakan kencang Zayyan tak diperdulikan oleh Sing. Dia terus menyeret Zayyan kelapangan basket dimana disana ada Leo sikapten basket menatap mereka bingung. Namun hanya mengangkat bahu acuh kembali bermain basket dengan teman-temannya
"Bersihkan semua sampah di setiap sudut lapangan, jangan coba-coba kabur atau hukumannya ditambah"
"Tidak bisa gitu"
"Cepat laksanakan!"
Dengan ogah-ogahan Zayyan mengambil plastik yang dilempar Sing tadi untuk memugut sampah.
"Kenapa lagi? Habis buat masalah"
Sing menoleh menatap Leo yang sudah berdiri disamping dengan masih mengunakan pakaian basket yang sudah basah oleh keringat"Ya kamu lihat sendiri"
Leo hanya terkekeh menarik tangan sahabatnya untuk berteduh dipinggir lapangan basket"Aku harus mengawasinya Leo"
"Zayyan tak akan kabur jika kamu yang menhukumnya Sing"
Menurut dengan sahabatnya Sing mengambil minuman ditasnya lalu menyodorkan kepada Leo dan langsung diterima dengan senang hati
"Lagian kenapa kamu suka sekali baku hantam dengan Zayyan?"
"Dia tak mau mendengar ucapanku, dan parahnya tadi sudah mengajak teman sekelasnya untuk bolos. Beruntung aku langsung mempergokinya jadi langsung mencegah tindakan mereka"
Leo duduk di pinggir lapangan menatap Zayyan yang sudah keringatan membawa sampah ditangannya dengan bibir maju"Lebih baik kamu cari cara lain Sing biar Zayyan gak bolos atau melangar peraturan sekolah"
"Cara apa? Mau bersikap lembut dia malah ngelunjak disikap kasar dia melawan mau cuek dia makin bertingkah"
"Sudah selesai!" Zayyan melempar plastik hitam itu kekaki Sing yang menatap dirinya datar seakan tak menunjukkan rasa kasihan sudah membuat dirinya gosong dibawah sinar matahari.