•7•

22 5 5
                                    

Terlihat sederhana, tapi tak pernah sesederhana itu.

===

==oOo==

Kembali ke masa kini.

Beberapa tahun setelahnya, sejak aku terjerat dalam kehidupan yang tak terduga ini. Kini, aku menjadi bagian dari CGS---Covert Guardians of Society. Aku diterima karena kebetulan mereka sedang kekurangan anggota. Pekerjaanku di sini tidak terlalu rumit, aku hanya perlu menerima email dari klien dan mengkonfirmasinya. Sesekali juga pergi keluar menjalankan misi bersama orang gila itu. Entahlah, walaupun sudah bertahun-tahun, meskipun sudah tahu namanya aku sudah terbiasa menyebutnya dengan orang gila.

Namun, seiring berjalannya waktu, aku mulai menyadari bahwa CGS bukanlah markas besar yang dipenuhi ratusan anggota dan dukungan pemerintah yang jelas. Sebaliknya, mereka adalah entitas yang bergerak di balik tirai, menyelamatkan masyarakat dari ancaman yang tidak pernah mereka sadari.

CGS adalah tentang yang tak terlihat. Kami bukanlah polisi, bukan juga tentara. Kami adalah pengawas yang beroperasi dalam kerahasiaan, menyelesaikan teka-teki yang tersembunyi di balik wajah masyarakat yang tampak normal. Tugas kami adalah mencegah malapetaka sebelum terjadi, menyelamatkan orang-orang dari kegelapan yang mengintai.

Sementara aku duduk di depan laptopku, merenungkan tanggung jawab yang dibebankan padaku, aku menutup mataku sejenak. Menghirup keheningan kantor sebelum keramaian yang biasanya segera menyusul. Pikiranku melayang kembali ke beberapa tahun lalu, saat sosok gila itu muncul dalam hidupku, mengacaukan segala sesuatu yang kukenal dan membawaku bergabung dengan agensi ini.

Ada satu hal yang selalu mengusikku sejak awal: metode kami. Mengapa harus bertindak begitu ekstrem? Mengapa harus mengeksekusi ancaman dengan kejam? Pada awalnya, jawabannya tampak sederhana: "Kadang, cara tercepat untuk menyelamatkan adalah dengan menghilangkan ancaman secepat mungkin."

Seiring waktu berlalu, ketidakpuasan itu menggelayuti pikiranku. Aku mulai mempertanyakan prinsip-prinsip yang kami junjung tinggi di CGS. Dalam keheningan, aku merindukan momen-momen ketika aku bisa berpikir dengan jernih, sebelum tugas-tugas ini menenggelamkanku

Tiba-tiba, pintu terbuka, dan sosok berantakan melangkah masuk, mengacaukan lamunanku. Halilintar, anggota tim yang selalu membawa aura santai di setiap langkahnya, datang terlambat seperti biasa. Orang gila yang sempat kuceritakan itu, ya dialah orangnya.

Dia melangkah dengan lesu sambil menguap, seakan tak ada rasa bersalah di hatinya setelah terlambat lebih dari satu jam. Aku bisa merasakan aroma malasnya dari sini. Ya ampun, melihatnya saja membuatku berpikir mungkin dia tidak mandi.

"Halilintar! Kau ini tidak pernah jera-jera! Harus dengan cara apa lagi aku mengajarimu? Apa aku harus mengajukan peraturan baru : anggota yang terlambat akan dipotong gaji sebesar enam puluh persen?"

Halilintar hanya menatapnya datar, seolah mendengarkan burung berkicau di pagi hari. Sepertinya dia tidak peduli dengan apa pun yang dikatakan Gempa. Bahkan ketika Gempa meneriakkan fakta bahwa dia terlambat satu jam lebih hari ini, dia hanya tersenyum tipis, kemudian menguap lagi.

Aku hampir merasa kasihan pada Gempa yang tampak seperti akan meledak kapan saja. Sebagai ketua tim, Gempa memang terkenal disiplin dan selalu berusaha menjaga tim ini tetap pada jalur yang benar. Tapi menghadapi Halilintar? Itu jelas tugas yang paling membuat frustrasi.

"Hari ini kau terlambat satu jam lebih, semakin lama semakin meningkat! Apa kau tidak merasa bersalah sedikitpun?"

Dia hanya mengangkat bahunya, seolah-olah waktu adalah konsep yang tak relevan baginya. "Aku di sini, kan? Itu yang penting," jawabnya dengan suara malas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nightfall Echoes [Boboiboy Taufan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang