Iklan Shibari?

556 17 9
                                    


Prolog ᯓ ✈︎

Jemari lentik itu sedari tadi sibuk meng-scroll layar hp, dagunya bertumpu pada satu tangan dengan pandangan mata yang terlihat semakin sayu mengantuk, ia terlihat jenuh dengan isi berandanya yang terlihat membosankan. Seharian ini ia menghabiskan waktu hanya untuk bermalas-malasan.

Ketika masih sibuk dengan kegiatan menggulir layar, jemarinya bergerak kembali pada postingan sebelumnya. Ia diam. Menyaksikan lebih seksama tontonan tersebut.

Sebuah postingan berpromosi berupa video berdurasi 1 menit, menawarkan jasa bimbingan diluar nalar.

Akai Shibari Studio, adalah nama yang tertera di akun promosi tersebut, ia menonton video itu dengan seksama, memperhatikan detail penjelasan penawaran itu, menyaksikan pertunjukan seorang pria muda -yang tampan, terikat dengan tali merah dan digantung dengan estetika yang rumit dan keren, perempuan itu melongo.

Wah, ini promosi yang bagus!

Apalagi 2 bulan yang akan datang ia akan bekerja di Jepang!

Benar, ia pengangguran sekarang karena sedang mengurus segala berkas untuk bisa bekerja di Jepang. Ia mengecek lokasi studio itu, Tokyo.

Terletak di Tokyo?!

Gadis itu langsung sumringah, bukan mengada-ada, ia juga akan di tempatkan di Tokyo nanti!

Dan ia segera mencari tahu apakah lokasinya berada di satu prefektur yang sama dengan tempat kerjanya nanti atau tidak.

Dan ternyata...

Satu lokasi!

Emang jodoh sih ini. Pikir gadis itu semakin sumringah.

Ia suka dengan hal-hal yang berhubungan dengan bondage. Apalagi selama ini, saat ia melamun gadis itu sering bertanya-tanya, jika ada kesempatan ia ingin mencari tahu apakah sebenarnya ia seorang sub atau malah seorang dom.

Karena jujur saja, saat menonton video yang berbau bondage, ia mengklaim dirinya sebagai seorang dominant karena senang melihat seseorang dalam keadaan terikat, tapi di satu sisi ia menikmati bagaimana perasaan yang dirasakan orang yang sedang terikat seolah ia lah yang berada diposisi itu.

Bagaimana orang itu terikat, tidak bisa bergerak, tidak bisa berbicara, dan tidak bisa melihat, ia memposisikan dirinya sebagai submissive tapi dengan dirinya yang juga sebagai dom yang menikmati kesulitan sub itu sendiri. Gimana ya jelasinnya akhhh! Tau deh dia sendiri aja bingung mendeskripsikannya.

Jujur saja ia terlalu awam untuk hal seperti ini. Dan ia benar-benar ingin mencari tahu tentang hal ini sendirian. Membuktikan pada dirinya, bahwa ia adalah seorang dominant. Seperti yang ia klaim untuk dirinya sendiri.

Lewatnya video ini, membuka pandangan yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya. Matanya menyipit dengan senyum simpul miring dibibir. Sebuah ide terbersit dihatinya.

"Bener juga. Kayanya gue harus nyoba belajar ke Studio langsung nanti!" Ucapnya berapi-api sambil berbicara sendiri. Tangannya mengepal karena begitu bersemangat.

"Studio apaan?" Tanya Zara, temannya yang sedang duduk santai sambil mengemil keripik. Memperhatikannya yang tiba-tiba melompat dari sofa yang di duduki.

Gadis itu langsung mengerjap-erjapkan mata, tersadar ia tidak sedang sendirian sekarang.
Ia lupa ada teman yang main di kamarnya hari ini.

Bjirr, mampus...

Tapi tangan bergerak ikut mengambil keripik yang di makan temannya.

"Eh euu.. kress kress," suara keripik dikunyah terdengar mengalihkan grogi.

"Apaan? Emang tadi gue bilang apa?" Tanya gadis itu berpura-pura bodoh.

"Ih Luna, lo itu pikun atau gimana? Barusan aja loh lo tuh ngomong soal belajar di studio. Gue tanya, studio apaaann?"

Luna, panggilan gadis itu, ia mengambil lagi keripik di dalam bungkusan, kali ini dengan porsi yang sangat banyak. Gadis itu langsung melahap semuanya hingga pipinya penuh tanpa peduli sedang ditatap kesal oleh Zara.

"Iihh elo ya ngambil ga kira-kira! Bukannya beli sendiri!" Protes Zara tidak terima keripiknya langsung habis setengah.

Luna terkekeh sambil berusaha menghabiskan makanan yang memenuhi mulutnya.

"Lo belum jawab pertanyaan gue loh, Studio apaan?" Tanya Zara lagi.

Ketika kunyahan terakhir berhasil ditelan oleh Luna ia berdehem sebentar.

"Bukan apa-apa, gue cuma mau belajar fotografi di studio langsung kalo udah sampe Jepang." Ucap Luna berbohong, demi keselamatan hidupnya sendiri.

Tbc

ᝰ.ᐟ ᯓ ✈︎

Update kapan-kapan. Jangan ditanya yaa. Kecuali rame, boleh tuh. Karena ini free, sider minggir dulu sana!

Gotcha!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang