Demonstrasi Shibari

393 27 15
                                    

Luna akhirnya menunggu disana selama 1 jam, duduk dikursi yang nyaman dan terlihat seperti cafe dari luar.

Ketika waktunya sudah tiba, banyak pria dan wanita yang memasuki studio dan berjalan menuju tangga disudut ruangan.

Resepsionis tadi memanggil, mengatakan bahwa sesi akan dimulai sekarang juga. Luna mengikuti wanita itu keruang sesi, sedikit dag-dig-dug tidak sabaran.

Gila! Kalau keluarganya tau, apalagi Zara, ia pasti akan ditimpukin mereka habis-habisan!

Jauh-jauh ke Jepang bukannya kerja malah masuk komunitas yang tidak-tidak.

Luna mengulum senyum geli, yahh... Gapapalah, kapan lagi coba? Sekali nyelam, nyemilin rumput laut. Batinnya terkekeh dalam hati.

Ketika masuk ke ruang sesi, ia mengamati ruangan itu tidak sesuram yang ia pikirkan sebelumnya, ia pikir ruangan itu akan berwarna gelap dengan nuansa warna kemerahan dan berbagai alat bdsm disana.

Nama Akai Studio juga mendistract bawah sadarnya, karena jika di artikan secara harfiah, Akai itu artinya ya... merah.

Tapi nyatanya tidak, ruangan itu justru berwarna putih cerah. Ntah apa 'merah' yang di maksud studio itu. Dengan berbagai bingkai foto besar bertemakan shibari menghias dinding ruangan yang sangat luas.

Sangat artistik, dan juga nyaman.

Ada beberapa sekat pembatas di setiap sudut pilar yang terlihat sebagai ruangan bondage dan di seberangnya merupakan dinding berlapiskan kaca yang mungkin digunakan untuk menyaksikan pantulan proses pelatihan.

Beberapa katrol dan juga kayu dengan tali berwarna merah terlihat bergelantungan diatas langit-langit ruangan.

Secara keseluruhan studio ini cukup professional sih, apalagi ada pertimbangan kelas newbie dan seniornya, pikir Luna.

Lalu, Luna diarahkan ke sebuah ruangan dengan panggung dan kursi-kursi yang berjejer.

Gadis itu dan juga beberapa orang yang terlihat sama awamnya dengan dirinya duduk di salah satu kursi paling depan yang ditunjuk staff studio.

Kenapa Luna bisa tau mereka juga awam? Ya karena mereka sama planga plongonya seperti dirinya sendiri.

Dan juga, kata staff para peserta baru selalu diberi kesempatan untuk duduk di kursi paling depan, tujuannya tentu saja agar para awam bisa lebih mudah paham dalam jarak pandang yang jauh lebih dekat.

Luna dengar, ia termasuk orang beruntung karena hari ini ada acara demonstrasi --yang tidak selalu ada setiap bulan. Demonstrasi ini diadakan hanya di hari-hari besar dan saat pendaftaran newbie melonjak saja.

Tidak ada hari besar hari ini, itu artinya demonstrasi diadakan karena banyak para peserta baru yang mendaftar, termasuk Luna.

Setelah semua orang berkumpul, demonstrasi shibari dimulai.

Instruktur muncul bersama seorang pemuda Jepang yang... Bisa di bilang cukup tampan menurut Luna, tubuhnya ramping, tidak besar atau kecil yang berlebihan. Proposional. Punya otot-otot kecil yang terlihat atletis dan... Sexy.

Tipikal-tipikal cowo-cowo asia beta alias sub.

Apalagi karena pemuda itu hanya memakai boxer berwarna hitam dan selebihnya tubuh putih mulusssnya terekspos dengan jelasss.

Gotcha!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang