Pagi hari dimulai seperti pagi yang normal. Lisa yang sudah bersiap untuk pergi ke kantor seperti biasa, sedang Mingyu masih tidur di tempatnya. Akhir-akhir ini Lisa sering sekali melihat Mingyu sulit bangun. Entah karena apa, baru juga beberapa hari mereka tidur dalam ranjang yang sama. Lisa baru mengetahui fakta jika sesungguhnya Mingyu sulit untuk bangun pagi.
Setelah berpikir beberapa kali, Lisa memutuskan untuk membangunkan Mingyu sekali lagi. Walau ia sudah mencoba berkali-kali sebelumnya. Mungkin percobaan terakhir yang akan Lisa lakukan karena sekarang waktunya pergi bekerja.
"Mingyu, kenapa kau tidak bangun? Jam bekerja sudah hampir di mulai." Ungkap Lisa sembari mengguncang tubuh Mingyu yang berbalut selimut dengan pelan.
Hanya merespon dengan gumaman yang tak dapat terdengar, Lisa memberanikan diri untuk menarik selimut yang menutupi tubuh sumianya. Ia mengguncang tubuh pria itu sekali lagi. Tapi, Lisa merasakan ada yang aneh. Telapak tangannya merasakan suhu yang lebih tinggi dari sebelumnya.
"Mingyu, kau demam?" Khawatir Lisa begitu merasakan suhu tubuh Mingyu yang lebih tinggi dari biasanya.
Pria yang berperan sebagai suaminya itu hanya melenguh saat Lisa merasakan suhu tubuhnya yang meninggi.
"Aku akan mengambilkan obat untukmu," Saat Lisa hendak pergi, Mingyu menarik lengan wanita itu berniat untuk menahannya.
"Tetaplah disini," Ucapnya dengan manja menahan kepergian Lisa.
"Kau harus minum obat agar demam mu cepat turun." Tegas Lisa.
"Aku tidak mau obat, aku mau kau di sini dan menemaniku." Sanggah Mingyu dengan lebih keras kepalanya.
Lisa mendengus sebal, sedang sakit pun Mingyu masih juga keras kepala. Bahkan bisa dibilang lebih keras kepala dari biasanya. Lisa pun tidak tega untuk memaksanya, mengingat pria itu sedang tak punya banyak tenaga untuk berdebat.
"Lalu bagaimana? Apa yang harus kulakukan disini?" Tanya Lisa yang tak mengerti akan kemauan Mingyu.
Bukannya menjawab, Mingyu malah menggeser tubuhnya dan memberikan tempat untuk Lisa berbaring. Tak lupa juga ia membuka selimutnya dan memberikan kode Lisa untuk masuk ke sana. Wanita itu seperti menimbang apa keputusan yang akan diambilnya.
"Aku harus pergi bekerja," Ucap Lisa mengingatkan.
Memutar bola matanya malas, Mingyu menarik lengan Lisa dan memeluknya. Tak lupa pria itu juga berbagi selimut dengan Lisa. Sedang Lisa, wanita itu hanya bisa pasrah mendapati perlakuan tak terduga dari suaminya.
"Apa kau tidak mau berpakaian? Tubuhmu telanjang seperti ini dan suhu tubuhmu sedang tidak normal." Khawatir Lisa terhadap keadaan Mingyu.
Mingyu mengeratkan pelukannya pada Lisa. "Selama kau di sini, aku akan baik-baik saja." Menyamankan posisinya karena merasa begitu baik ketika memeluk istrinya.
"Aku harus-"
"Kau bisa mengambil liburmu, kau ini bos nya! Jangan beralasan, kau harus bersamaku hari ini. Aku sakit, Lisa. Tidak bisakah kau merawat suamimu hari ini dan tidak pergi ke kantor?" Mingyu memotong ucapan Lisa.
Tak mau membantah ucapan Mingyu karena dirinya menganggap hal itu ada benarnya juga. Lagipula, Lisa juga masih mempertimbangkan untuk bekerja dari rumah seperti saran Mingyu kemarin.
"Kenapa tubuhku terasa begitu lemah? Apa penyakitku benar-benar membahayakan?" Gumam Mingyu meratapi kondisi tubuhnya.
Lisa yang masih setia dalam pelukan Mingyu itu hanya diam tak berkutik. Wanita itu mendengarkan apa yang dikatakan suaminya dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Dream
FanfictionKim Mingyu. Pria ini dijodohkan dengan gadis yang bahkan dia tidak tau siapa. Namanya juga perjodohan. Mingyu terpaksa menerima perjodohan tersebut karena orang tua nya mengancamnya dengan sesuatu. Jadi dia terpaksa menerima perjodohan tersebut. La...