04

85 12 5
                                    

"Sakit banget badan gue."- keluh Gala sembari membetulkan posisi duduknya.

Sebenarnya sedari tadi dia menahan sakit dan pegal di badannya, karena tidak ingin membuat maminya semakin khawatir.

Tiba-tiba dirinya merasa haus dan ingin pergi ke kamar mandi. Emang dasarnya keras kepala ni ganteng satu. Dia tau ni kakinya gak sanggup buat jalan sendiri, tapi tetap aja batu. Giliran di depan maminya aja, "oke siap" mulu.

Begitu kakinya sudah berhasil menapak sempurna di lantai dan badannya berdiri dengan stabil, namun dilangkah pertama kakinya melemas dan tubuhnya ambruk begitu saja.

*kan nyungsep kan 😌*

Saat dia terjatuh tangannya tidak sengaja mendorong meja yang ada di dekat tempat tidur. Hal itu membuat barang-barang yang ada di atasnya jatuh berhamburan menimbulkan keributan.

"Argghh... sial!"-rintihnya menahan sakit.

"Astaga pak! Apa yang terjadi?"

Seorang dokter masuk tanpa permisi dan berlari ke arahnya setelah berteriak lumayan kencang. Ya... dokter itu adalah Awan.

"Sini saya bantu."- ujarnya membantu Gala kembali duduk di atas tempat tidurnya.

Membenarkan posisi duduk Gala, kemudian memeriksa kondisinya.
"Ada yang sakit tidak? Sini saya liat dulu lukanya!"

Gala hanya diam saja melihat dokter itu memeriksa tubuhnya. Bukan tidak suka apalagi merasa risih, tapi Gala terpana memandang dokter dengan paras cantik manis plus ganteng itu.

"Syukurlah tidak ada luka baru. Luka yang lama juga baik-baik saja."- ujar Awan lega masih sesekali melihat luka di tangan Gala.

"Badannya ada yang sakit tidak? Tadi sepertinya bapak jatuh lumayan kencang. Nanti biar saya bantu bilang ke do-

Ucapan Awan terhenti saat kedua pasang mata itu saling menatap. Tidak ada respon dari setiap ucapannya, hanya sepasang mata yang terus menatapnya tak berkedip.

 Tidak ada respon dari setiap ucapannya, hanya sepasang mata yang terus menatapnya tak berkedip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Pak...."-panggil Awan melambaikan tangannya di depan wajah Gala.

Masih belum ada respon juga.

"Ni orang kenapa dah? Kesambet kali ya?"-batin Awan.

"Pak... halo....!"-mencoba memanggil lebih keras.

"Eh...ah...iya iya kenapa?"- jawab Gala linglung.

"Sadar juga ni orang."-batinnya lagi.

"Saya tadi tanya ada yang sakit gak?"

"Sakit banget dokter...."- ujar Gala dengan suara lemah.

*perasaan tadi gak begini dah*

"Apanya yang sakit? Kasi tau saya pak, biar saya periksa."

"Saya masih mahasiswa tau dok, masa' dipanggil pak."-protes Gala masih dengan suara lemah.

SERENDIPITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang