Chapter-1
Parasnya begitu sangat cantik untuk ukuran pembahasan seorang remaja laki-laki. Kulitnya yang putih, mulus, membingkai tubuhnya yang ramping dan molek begitu nampak pas sekali. Bibirnya yang ranum sedikit tampak tak pantas jika yang memilikinya adalah seorang remaja namja. Namun mau apa dikata, Jungkook memang begitu indah. Seolah tak ada diksi yang mampu untuk menjelaskan tentang sosoknya.
Ia~ Kim Jungkook, kini pemuda tampan dan cantik dalam waktu yang bersamaan itu tersenyum manis sembari membungkuk sopan seraya meminta maaf kala tak sengaja menabrak seorang wanita paruh baya di tempat antrian pengecekan tiket pesawat.
Bahkan Jungkook tak sedang terburu-buru. Hanya saja perasaan bahagianya saat ini sudah menyita semua konsentrasinya. Pikrannya terus dipenuhi dengan apa saja yang akan ia lakukan nanti. Siapa saja yang akan ia temui. Dan tempat mana saja yang akan ia datangi.
Nyaris semalaman ia tak tidur. Padahal matanya sudah ia pejamkan rapat-rapat. Jungkook terus berguling ke kanan dan ke kiri. Berharap tubuhnya lelah dan lalu mengantuk. Tapi yang ada matanya malah semakin terjaga hingga pagi tiba.
"Tidak apa-apa anak muda." Ucap wanita itu mencoba menenangkan pemuda yang tidak sengaja menabraknya barusan.
Siapapun juga tahu jika remaja tanggung itu tengah gugup dan panik. Bahkan gelagatnya hampir mirip seperti orang yang hendak berbuat maksiat. Meski sudah mendapatkan pengampunan dari wanita yang tak sengaja ia tabrak, tetap saja Jungkook masih belum puas jika belum membungkuk berkali-kali. Hingga membuat wanita itu tertawa gemas dan terus menepuki pundak Jungkook, agar Jungkook berhenti melakukan hal itu.
Kenapa Jungkook sebahagia itu, mungkin karena ini adalah penerbangan kali pertamanya pergi menuju tanah kelahirannya. Negeri yang terkenal dengan sebutan Negeri ginseng. Negara yang sudah lama ia tinggalkan karena suatu alasan. Alasan yang bahkan tak pernah Jungkook ketahui tentang apakah itu.
Jungkook kecil dirawat oleh seorang suster yang dipekerjakan khusus untuk mengasuhnya di salah satu yayasan penitipan anak yang berada di italia. Siapa itu ibu bagi Jungkook kecil pun sudah tak penting lagi. Sampai usia Jungkook 12 tahun, Jungkook cukup bahagia dengan adanya beberapa orang wanita yang selalu mengenakan baju yang sama setiap harinya dan merawatnya bergantian.
Puas atau mungkin lelah, Jungkook akhirnya menegakkan punggungnya kembali. Membiarkan beberapa rambut depannya menjuntai tak karuan menutupi matanya yang cantik. Ia lalu merapikannya asal, sembari melambaikan tangannya ke arah perempuan yang sudah lebih dulu pergi untuk melakukan pengecekan dokument.
Setelah menghela nafas sejenak, kini giliran Jungkook untuk menyelesaikan urusannya. Satu persatu tempat pemeriksaan sudah Jungkook lewati, sekarang ia duduk di kursi tunggu, menghabiskan sisa waktu 30 menitnya.
Meninggalkan negara yang sudah menemani masa remajanya, tampaknya Jungkook sangatlah tak keberatan. Ia terlihat begitu sangat senang dengan segala kerelaan hatinya meski rasa gugup tak akan memudar dengan semudah itu tentunya. Hawa dingin di dalam bandara pun turut semakin membuat tubuh Jungkook menjadi tremor.
Jungkook dipindahkan ke sekolah asrama yang berada di kota Paris ketika ia mulai mengenyam pendidikan junior high school. Dan di sanalah pertama kali Jungkook tau, jika ternyata ia memiliki orang tua dan juga keluarga. Seiring dengan usia Jungkook yang semakin bertambah, pemahamannya pun juga berkembang.
Sembari menunggu detik pesawat yang akan ia tumpangi lepas landas, sekali lagi Jungkook mengecek barang bawaannya, jika tak ada yang tertinggal. Seperti ponsel, charger dan beberapa lips blam. Jungkook butuh itu, ia paling tak bisa jika bibirnya kering. Samuel teman satu asramanya terus mengekor di belakangnya selama beberapa hari ini. Bahkan pemuda yang biasa dipanggil Sam itu tak tanggung-tanggung menangis dan merajuk di depan Jungkook. Sam mengatakan jika Jungkook sudah mengingkari janjinya. Jungkook pernah mengatakan jika dirinya mungkin akan tinggal di Paris, sampai Jungkook menyelesaikan pendidikan senior high school. Tapi ... siapa yang sangka, jika di tahun terakhirnya Jungkook harus menyelesaikannya di kota lain dan negara lain tentunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CIRCLE LOVE [ VKOOK VERSION ]
FanfictionCerita lengkapnya dikemas dalam bentuk pdf