“Ahhh… ahh… “
“Suara apa itu?” gumam Hasanuddin.
Hasanuddin baru saja pulang dari kantornya dan melihat rumahnya yang sepi. Biasanya di jam pulang kerja, Hasanuddin selalu mendengar suara anaknya.
“Alya, kamu dimana?” Hasanuddin sedikit berteriak tapi yang dipanggil justru tidak mendengar.
Sementara Alya sendiri yang berada di kamar sedang menonton video bolep dari ponselnya.
“Anjir, gede banget itu ko*nt*lnya.” Alya melotot saat melihat video bokep itu menampilkan kont*l seorang pria yang di masukan ke dalam memek wanitanya.
“Ahhh.. Ahhh… eughhh… . Heughhh… “ suara desahan dari ponsel Alya sangat keras untungnya dirinya memakai earphone.
“Yah, basah dah gue.” Alya memegang mem*knya yang sudah becek dipenuhi lendir.
“Duh, gara-gara b*kep aku jadi sange lagi.” Alya menelusupkan jarinya ke dalam celana dalamnya.
“Eughhh… heughhhh… . “ Desah Alya pelan sambil memijat-mijat biji kedelai miliknya.
Alya mencoba memasukan jarinya dan mengocoknya sambil menonton b*kep, semakin pria itu menggenj*t wanitanya dengan cepat maka semakin cepat pula Alya mengocok mem*knya dengan jarinya.
“Gue juga pingin susu gue diremes kaya gitu, apalagi sampai dikenyot, pasti enak banget.” Alya hampir meneteskan air liurnya.
“Akhh… eumm… eumm… seandainya ada yang ngegemesin susu gua.” Alya meremas susunya sendiri sambil membayangkan sebuah tangan besar meremas susunya.
“Akh… papa… ughhh… remes susuku pah… Ahhhhh… “ Entah bagaimana Alya membayangkan jika yang sedang meremas susunya adalah papanya.
“Ahhhh… . Eughhh… ughhh… “
Hasanuddin terdiam saat mendengar suara Alya yang sedikit aneh dari kamarnya.
“Alya? Kok suaranya kaya lagi ngedesah? Jangan-jangan?” raut Hassanudin mengeras saat memikirkan anaknya membawa pria ke rumah dan melakukan hal yang tidak senonoh di dalam rumahnya.
“Ahhh… iya disana lebih cepat… eughhh… “ Alya terus mengocok mem*knya sementara tangan lainya digunakan untuk meremas susunya.
“Akhh… papa lebih dalam lagii… tusuk aku dengan keras.”
“Papa? Apa Alya baru saja menyebut namaku?” Hassanudin terdiam saat dirinya berada di depan pintu kamar anaknya.
“Akhhh… iya papa… terus tusuk aku lebih cepatt… eughhh aku mau keluar papa…”
“Iya papa keluarkan di dalam saja, penuhi aku dengan cairanmu eughhh… hah.. hah…” Alya mencapai klimaksnya dan membasahi celana dan juga sprei miliknya.
“Gue belum puas lagi, jari gue kecil gimana bisa enak. Seandainya aja gua bisa ngerasain k*ntol besar kaya gitu pasti enak banget.” Alya terus menatap layar ponselnya yang menampilkan betapa nikmatnya wanita itu saat di ewe oleh kont*l besar.
“Ouh iya, kan gue punya terong yang mau dipake buat bahan praktek besok.” Alya mengambil sebuah terong yang agak panjang dan juga besar dari dlam tasnya.
“Gila besar banget, kalau segini pasti bisa bikin gue puas. Duh jadi gak sabar buat coba.” Alya tertawa sendiri membayangkan terong itu masuk ke dalam memeknya.
“Apa yang dilakukan Alya?” Hassanudin tidak bisa mengerti saat melihat bagaimana Alya mengocok membuat sendiri sambil memanggil namanya.
Alya melepaskan semua bajunya sehingga kini dirinya sudah telanjang bulat.
“Kapan susunya tumbuh sebesar itu? Pasti kenyal banget kalau diremas.” Hassanudin melumat bibirnya saat melihat susu Alya yang bergoyang setiap Alya berjalan.
Alya duduk di atas kasurnya sambil membuka pahanya lebar-lebar. Ia mengambil terongnya dan menggosok-gosokannya di memeknya.
“Sshhhh… eughhhh… gila enak banget ughhh…”
“Gak nyangka ternyata memek Alya pink banget, mana mulus lagi.”
“Ouhh… papa… masukin kont*lnya ahhh…” Alya bersiap untuk memasukkan ujung terongnya ke dalam memeknya.
Brak!
Hassanudin membuka pintu kamar Alya dengan keras saat melihat tindakan Alya yang akan memasukan terong.
“Papa!”
![](https://img.wattpad.com/cover/378542740-288-k610325.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dekapan hangat papaku
Short StoryAlya gadis mudah yang penuh birahi tertangkap basah oleh Hassanudin, papanya yang sedang bermain dengan terongnya.