Bab 14 morning sex with papa

17.5K 47 0
                                    

Paginya Hassanudin terbbangun dari tidurnya dan mendapati ruang tengah sudah kosong. Tapi dia merasakan kontolnya menegang karena barusan dia mimpi kalau Alan ngewe sama Alya, padahal itu bukan mimpi melainkan semalam mereka berdua memang beneran ngewe di depan Hasanuddin. 

“Kenapa aku bisa mimpi Alya ngewe sama Alan, mana adegan mereka hot banget. Bikin kontolku tegang pagi-pagi begini,” gumam Hasanuddin. 

Hasanuddin langsung menghampiri Alya di kamarnya buat ngajakin ngewe karena dia sudah tak tahan. Saat membuka kamar Alya, ternyata di dalam kosong. 

“Loh, kok kosong? Kemana Alya pagi-pagi begini?”

Terdengar suara guyuran shower dari kamar mandi. Hasanuddin menduga kalau Alya pasti sedang mandi. 

Sementara itu di kamar mandi, Alya buru-buru mandi di bawah guyuran shower air hangat untuk menghilangkan rasa linu di sekujur tubuhnya setelah semalam ngewe sama Om Alan. 

“Ahhh.. Enak banget kena air hangat apalagi memekku yang tadi terasa perih sekarang jadi agak mendingan.”

Alya memijat memeknya perlahan di bawah guyuran shower air hangat. Sesekali ia mendesah nikmat, sampai dia lupa mengunci pintu toilet itu. 

Hasanuddin melihat Alya yang mandi di bawah guyuran shower sambil mijetin memeknya sendiri jadi makin sange. Hasanuddin malah diam-diam ikut masuk ke dalam kamar Alya. Mereka berdua mandi bareng. Alya yang tadinya udah capek, kembali terangsang waktu Hasanuddin menyabuni tubuhnya. 

“Al, sini Papa bantuin sabun memek kamu.”

“Ah, bilang aja Papa mau mainan memekku lagi kan.”

Hasanuddin tertawa kecil dan mulai menyabuni seluruh tubuh Alya. Sesekali ia memijat memek Alya, sedangkan Alya mengocok kontol Hasanuddin. 

“Uhh.. Padahal cuma dicolmekin pake tangan kamu udah banjir Al.”

Hasanuddin menggelitiki memek Alya dengan jarinya. Lidahnya menjilati setiap jengkal kulit Alya mulai dari kaki, paha lalu naik ke bibir memeknya. 

“Uhh.. Papa jilatin memekku.. Gatel rasanya..”

“Umm..umm.. Slurp..”

“Nghhh.. Ahhhh.. Papap..”

“Kamu sekarang jadi ketagihan jilmek ya.. Ummm..”

Hasanuddin memegang penisnya yang sudah menegang lalu menggesek-gesekannya ke mulut vagina Alya dari belakang yang membuat Alya menggelinjang karena merasa geli. Penis Hasanuddin pagi ini terasa lebih besar dan tegang, ketika digesekkan ke bibir vaginanya rasanya ngilu dan geli tapi nikmat.

“Kenapa Al? Baru aku gesek-gesek saja kamu sudah merasakan kenikmatan, apalagi kalau aku masukin lagi,” kata Hasanuddin.

“Ahhh… Mpph… Ehhh… Geli Pa, kontol Papa kok kayaknya jadi lebih gede rasanya,” ujar Alya sambil tangannya meremas kedua gunung kembarnya sendiri.

Selanjutnya ada di karyakarsa yah kak, untuk link bisa dilihat di halaman profil aku. Untuk pembelian lewat Wa hubungi no ini : 085727213790

Dekapan hangat papakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang