5

562 85 6
                                    

"Dari mana kau tahu adik ku dirawat dirumah sakit itu, aldo?" tanya ashel memecahkan keheningan. Kini kedua nya sedang dalam perjalanan yg tidak diketahui ashel kemana tujuan nya.

Aldo menoleh sekilas. "Aku sudah mempunyai semua data data mu ashel, termasuk dimana tempat adik mu dirawat."

Ashel menghela nafas nya, ia baru sadar jika pria disamping nya ini orang yg sangat kaya raya. Tentu saja dia bisa dengan mudah untuk melakukan apapun, termasuk melacak seseorang seperti yg dia lakukan pada diri nya. Setelah itu tidak ada lagi obrolan, ashel hanya fokus menatap ke arah luar jendela sedangkan aldo fokus menyetir.

Tak terasa, kini mobil aldo memasuki sebuah mall mewah, namun ashel masih belum mengetahui maksud dari aldo mengajak nya kesini. Setelah memarkirkan mobil nya di basement, aldo langsung menarik tangan ashel untuk masuk.

"Aldo kita mau ngapain ke mall?" tanya ashel, kedua nya berjalan berdampingan.

"Ini sudah masuk jam makan malam, kita makan dulu, ok?" Aldo meraih pinggang ashel lalu dipeluk nya dari samping.

Ashel ingin melepaskan tangan aldo karena merasa tidak nyaman, namun aldo tetap memaksanya. "Gak enak aldo, jangan kaya gini."

"Kenapa? Bukan nya aku akan menyentuh mu lebih dari ini nanti?"

Ashel menelan ludah nya, ia lupa jika aldo memang belum menyentuh nya sama sekali, bahkan sampai saat ini ia masih tidak menyangka jika telah menjual diri nya sendiri pada laki laki yg tidak ia kenal sebelum nya. "Tapi ini tempat umum aldo, bagimana jika ada orang lain yg melihat kita."

"Sejak tadi kau selalu memikirkan orang lain ashel, santai saja, mungkin mereka akan mengira kita sepasang kekasih." ucap aldo santai.

Ashel sedikit mendengus. "ishh kau ini, padahal kau sendiri yg menyebutkan dilarang melibatkan perasaan diperjanjian kita."

"Kau terlalu percaya diri ashel, asal kau tau banyak wanita diluar sana yg menginginkan ku tanpa dibayar sedikit pun."

"Dan aku bukan salah satu dari mereka." ashel memutar bola mata nya malas, ternyata benar apa kata kathrin, aldo memang menyebalkan.

Aldo tersenyum miring. "Let's see."

Aldo membawa ashel memasuki sebuah restoran fine dining yg begitu mewah, lantas kedua nya menghampiri salah satu meja yg kosong, restoran ini tidak terlalu ramai bisa dilihat hanya ada beberapa pengunjung, mungkin karena harga nya yg sudah pasti mahal jadi tidak semua orang bisa makan disini.

Tepat saat kedua nya duduk ada seorang pelayan ber jas rapih datang menghampiri nya lalu menyerahkan buku menu. "Silahkan tuan, nona." ucap nya ramah.

Ashel sedikit geli mendengar sebutan nona untuk nya, apa pelayan itu mengira jika dirinya pasangan aldo? Miris sekali ketika kenyataaan nya ashel tak lebih dari wanita simpanan dari seorang pria kaya raya itu.

Ashel mendengarkan aldo yg menyebutkan beberapa menu hidangan yg ashel tidak mengerti, yg jelas itu pasti hidangan yg sangat mahal yg biasa orang orang kaya makan.

"Kau mau pesan apa ashel?" tanya aldo seraya menyerahkan buku menu itu.

Ashel meraih buku menu itu, tidak ada satu pun nama makanan yg familiar bagi nya, cara penyebutan nya saja susah. "Emmm..samakan saja dengan punya mu." ashel tersenyum kikuk, ia benar benar tidak tau harus memesan apa.

Aldo terkekeh, ia tau ashel tidak mengerti dengan semua hidangan yg ada disini. Aldo menyerahkan kembali buku menu itu pada si pelayan. "Samakan saja, buat masing masing satu porsi."

"Baik tuan, mohon ditunggu." pelayan itu membungkukan badan nya dengan sopan lalu pergi. SOP pelayanan tempat mewah memang selalu memuaskan, harga selalu mencerminkan kualitas.

SUGAR DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang