2

425 78 5
                                    

Empat orang yg terdiri dari dua pelayan dan dua majikan itu tengah duduk disofa ruangan VVIP.

"Ayolah do, dia tidak sengaja menumpahkan minuman itu." zedd menatap sahabat nya yg masih memberikan tatapan intimidasi pada pelayan yg sekarang sedang berdiri dihadapan nya sambil menunduk.

Aldo yg sekarang hanya memakai kemeja nya saja itu menghela nafas berat. "Baru kali ini ada orang yg mengotori jas mahal ku zedd."

"Lalu apa yg kau harapkan? Dia mengganti jas mu dengan yg baru gitu?" kadang zedd merasa jengkel dengan sifat angkuh sahabat nya ini. Zedd meneguk lagi wine yg ada di sloki milik nya, lebih baik ia pusing karena alkohol dari pada terus membujuk aldo.

"Benar tuan, maafkan teman saya. Ashel sedang banyak masalah akhir akhir ini, jadi dia kurang fokus saat bekerja." kathrin yg sejak tadi diam memberanikan diri untuk bicara, walaupun sebenar nya ia takut dengan tatapan dingin aldo, padahal sudah cukup lama ia mengenal crazy rich itu karena sering berkunjung dan pernah bermalam bersama.

Aldo tidak menjawab apa pun, sejak tadi ia hanya memperhatikan gerak gerik ashel dengan tatapan tajam, meneliti setiap lekuk tubuh gadis itu. Rok bahan berwarna hitam diatas lutut berpadu dengan kemeja putih yg terlihat sedikit kekecilan. Pakaian khas seorang pegawai yg sangat sederhana namun tak dapat menutupi kecantikan gadis itu.

Ashel menundukan lagi kepala nya ketika tidak sengaja bertatapan langsung dengan aldo, ia tak mampu berlama lama menatap sorot mata yg sangat tajam seolah busur panah yg siap menusuk.

"Siapa nama mu?" tanya aldo.

"Ashel tuan." jawab nya pelan, bahkan hampir tidak terdengar.

"Tatap mata orang didepan mu ketika dia sedang berbicara." pinta aldo ketika ashel hanya menunduk, apa sebenar nya yg sedang gadis itu lihat dibawah sana?

Zedd menepuk bahu aldo pelan. "Kau berbicara seperti sedang mengintrogasi bandar narkoba, santai aja bro." ucap nya sambil memberikan gelas yg sudah ia tuang wine.

"Aku selalu santai zedd, memang nya harus bagaimana." aldo menjawab tanpa menoleh sedikit pun ke arah zedd karena ia mulai tertarik dengan ashel ketika memandangi nya sejak tadi.

Perlahan ashel mengangkat kepala nya memberanikan untuk menatap aldo, namun aneh nya sekarang aldo yg tiba tiba membuang pandangan nya. "Apa yg harus aku lakukan tuan? setidak nya untuk membuat mu tidak marah lagi."

Mendengar itu aldo kembali menatap ashel, ia sedikit tertegun ketika sekarang bisa dengan jelas menatap wajah ashel, benar, gadis itu sangat cantik. "Kau harus mencuci jas nya."

Ashel sedikit tersenyum, itu sangat mudah pikir nya. "Baik tuan, aku akan mencuci nya dengan hati hati." gerakan ashel yg hendak meraih paper bag berisi jas mahal itu terhenti ketika aldo langsung menahan nya.

"Kau harus mencuci nya di rumah ku." ucap aldo santai lalu meminum wine yg tadi zedd beri, sekarang ia memiliki sebuah ide.

Ashel menautkan kedua alis nya. "Memang nya kenapa tuan?" tanya ashel bingung, padahal ia bisa mencuci jas itu dirumah nya sendiri, apa maksud pria kaya itu?

"Ini jas mahal, tidak bisa dicuci dengan sabun biasa. Harus menggunakan deterjen khusus, dan aku mempunyai nya dirumah ku." ucap aldo tersenyum miring.

Zedd menghela nafas nya, ia sudah tau jalan pikiran sahabat mesum nya ini. "Kau akan jadi santapan harimau buas gadis cantik." batin zedd pada ashel.

Mata ashel membulat, ia sudah mulai kesal, kenapa orang kaya selalu mempersulit hidup orang miskin seperti diri nya? Ashel hendak bicara lagi namun kathrin memotong ucapan nya.

"Tuan, aku ijin membawa ashel sebentar untuk keluar." ucap kathrin tiba tiba dan langsung menarik tangan ashel untuk keluar dari ruangan itu.

"Ada apa sih kath?" tanya ashel ketika sudah diluar ruangan.

SUGAR DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang