NK•|🍒

23 9 4
                                    

╔═══════ ೋღ 🌺 ღೋ ═══════╗

Sejatinya, dirimu
adalah cahaya bagiku.

╚═══════ ೋღ 🌺 ღೋ ═══════╝


•••

🍒🍒🍒

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍒🍒🍒






"Ra, alangkah baiknya kamu menerima Rayyan. Dia akan menjadi suamimu, dan kalian akan sah di mata agama dan negara."

Zafran, Almira, dan Nayara tengah berkumpul di ruang tamu. Mereka membahas mengenai pernikahan Nayara, yang akan dilaksanakan beberapa waktu mendatang. Tentu Nayara merasa tidak nyaman. Ia takut kalau pernikahannya nanti, akan menjadi sebuah masalah besar.

"Sayang, Ayah ngerti gimana perasaan kamu. Kamu Terima ya? Mau kan? Demi ayah..."

"T-tap-" ucapan Nayara sengaja Zafran potong.

"Dengerin ayah, ya sayang. Jodoh sudah tertulis 50.000 tahun yang lalu, itu artinya jauh sebelum kita diciptakan. Yang namanya jodoh pasti akan datang, begitu juga kamu, mungkin saja jodoh kamu yang dijodohkan dengan kamu."

Hati Nayara berdenyut sakit, rasanya ia ingin menghilang saat ini juga. Dirinya tau, kalau jodoh itu sudah allah yang atur, tapi, jika jodohnya orang yang membencinya bagaimana?

"Kamu Terima, ya? Demi kita, demi para abang kamu, mereka mau liat adik perempuan satu-satunya bahagia." Suara Almira terdengar menimpali.

"Sejatinya, Rayyan adalah cahaya bagimu." ntah apa arti kata yang Almira katakan itu, Nayara tidak tahu, ia bingung.

Nasehat orang tua yang membingungkan bagi Nayara. Ah, jika yang di katakan Orang tuanya benar, jika Rayyan adalah jodohnya, Nayara bisa apa? Selain menerimanya.

"Jika namanya yang tertulis di lauhul mahfudz, aku bisa apa?" katanya dalam hati.

⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*⑅୨୧⑅*

Satu minggu telah berlalu, kini hari dimana gadis kecil Zefran sah menjadi seorang istri, dari lelaki pilihannya.

Zefran tersenyum melihat putri kecilnya, yang tengah berdiri dihadapkan kaca. Tak terasa air mata luruh membasahi pipinya.

Nayara menoleh pada sangat Ayah, sama seperti Zefran, Nayara juga ikut menangis. hatinya terasa hancur saat melihat Zefran menangis, meski tangisan bahagia.

Zefran menghapus air matanya, kemudian ia berjalan mendekati Nayara, ia mengecup pucuk kepala Nayara, cukup lama."bahagia selalu, sayang. Jika ada apa-apa, hubungi Ayah ya? Ayah selalu ada untuk kamu," lirihnya.

Nayara KhanasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang