Bagian 7

658 101 6
                                    





Jangan lupa Vote dan
komen nya okeyy👍👍👍




.
.
.
.
.

_____________________

Happy Reading
_____________________

.
.
.
.
.

.





Hari berganti hari hingga bulan, tidak terasa sudah lebih 1 bulan hubungan Freen dan Becky, mereka beberapa kali bertemu lagi di tempat-tempat yang Freen tentukan. Pertemuan kedua mereka saat itu di bioskop, sebut saja mereka sedang melakukan kencan waktu itu, tetapi saat itu Freen pergi mengajak Gio sehingga membuat pria itu terlihat seperti nyamuk diantara Freen dan Becky.

Hubungan Freen dan pacarnya berakhir seminggu sebelum Freen kencan dengan Becky, tepatnya 6 hari sebelum mereka menonton.

"Jadi lo beneran putus?"
Tanya Gio.

Freen yang mendengar pertanyaan dari temannya tersebut hanya bisa menganggukkan kepalanya dengan lemah, wajahnya terlihat kurang tidur.

"Lo juga aneh sih, semalam lo yang bersikeras ngajak break, sekarang malah lo yang terlihat lesu begitu."

Gio terus berbicara panjang lebar didepan Freen yang hanya menatap minuman kopi didepannya dengan wajah tidak bersemangat nya.

"Gue bingung, lo tau gak gue seperti berdiri diatas paku," Freen menjeda ucapannya dan menatap Gio yang terlihat serius menyimaknya. "Saat gue memutuskan melangkah maju, ternyata didepan banyak paku yang harus gue lewatin," Lanjut Freen.

"Tapi kalau gue balik ke belakang juga gak bisa karena kaki gue sudah berdarah terlalu banyak."

Gio yang mendengar ucapan Freen terlihat menyetujui nya, Freen itu orang yang terlalu puitis menurut Gio, tak jarang ia juga sering meminta saran dari Freen.

"Kalau bingung ya tinggal lewat samping aja."
Cetus Gio tanpa pikir panjang sehingga dihadiahi Freen dengan tatapan tajam.

"Menurut gue nih yaa," Gio akhirnya mengeluarkan pendapatnya "Lo harus terus berjalan ke depan, siapa tau lo bisa menemukan obatnya."

Freen terdiam mendengar ucapan dari Gio, ia akui yang di ucapkan temannya tersebut benar, tetapi sebut saja dirinya egois karena sejak semalam ia mendesak Becky untuk putus dari pacarnya, sedangkan dirinya masih terlihat bimbang harus putus atau melanjutkan hubungannya.

"Tapi semalam lo ceroboh juga sih, lo maksa Becky putus sama pacarnya, padahal lo gak ada hak untuk menyuruhnya putus."
Ungkap Gio yang sejak tadi memikirkan tindakan Freen.

"Gue punya hak, Dia lebih milih gue, kita juga kenal lebih dulu." Freen terlihat sangat yakin dengan ucapannya.

"Tapi lo bukan pacarnya."

Hanya 4 kalimat namun kata-kata tersebut menusuk tepat di jantung Freen, sedangkan Gio terlihat tidak merasa bersalah mengatakannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Right Person Wrong TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang