Jikalau arumi petrikor itu menyapa
Agak riskan kalau dikombinasikan dengan pemandangan alam
Pegunungan, sungai, dan perumahan
Komposisi lengkap mengundang kerinduan
Teringat sanak keluarga yang jauh disana
Dimana disini aku tengah getir mempertaruhkan takdirAku tak mampu abai
Gerombolan langit kerap kali mengintai
Aku selalu abadikan momen itu dengan gawai
Kau mencuri perhatianku teramat piawai
Meskipun atap rumah menjadi sekat antara kita
Aku selalu curi pandang menyingkap jendela
Aku nikmati, keindahanmu menerobos singgasana hatiRasanya tak rela absen
Bahkan ketika aku tengah disibukkan dengan pekerjaan
Memandangmu jadi rutinan absen yang selalu aku usahakanKau memang tak bisa aku genggam
Tapi kedua mataku selalu merangkulmu
Kita sesuatu yang saling memperhatikan
Selalu ada perjumpaan, meskipun kita berjauhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kata BUMANTARA
Thơ cakumpulan puisi karya MahlukMars98, sedih, bahagia, hampa, haru, akan tercipta selamat membaca