Seirios Hotel; Someone's Revenge ༎ Jake ENHYPEN Ft. Shin Ryujin ITZY

6. Start at Seirios Hotel (Part I)

6. Start at Seirios Hotel (Part I)

Waktu demi waktu terus berjalan, hari demi hari silih berganti, dan bahkan musim demi musim pun ikut berganti seiring perjalanan waktu yang Jake lalui meskipun saat ini musim gugur belum berganti menjadi musim dingin.

"Baik Nona, nanti akan saya sampaikan kepada bagian chef untuk membuatkan makanan eropa di pagi hari," ucap Jake menggunakan bahasa Inggris dengan senyuman yang tak pernah luntur pada keluarga kecil Sam.

"Tapi saya juga ingin Anda ikut sarapan dengan saya besok," sahut seorang wanita cantik berambut kuning gading yang bernama Sally. "Apakah bisa?" lanjutnya tersenyum genit, hingga membuat Jake memalingkan wajahnya.

"Maaf Nona, saya harus bekerja jadi tidak bisa–-"

"Ayolah, tugas seorang porter tidak hanya mengantar tamu ke dalam kamar, tetapi juga harus membuat tamu nyaman ... dan saya nyaman dengan Anda," sela wanita tersebut yang mendapatkan mendapatkan anggukan dari sang ibu dan adik lelakinya dan membuat Jake mau tidak mau menerima ajakan wanita tersebut.

Pasalnya sejak pertama kali keluarga ini datang, anak pertama keluarga Sam terus saja menggodanya terus menerus tanpa henti, entah itu melalui perkataan atau tindakkannya. Jelas Jake sebagai lelaki merasa sangat risi melihatnya. Namun, karena hal ini berkaitan dengan pekerjaan, pada akhirnya dia pun memilih untuk menahan segala kerisian yang kian menyeruak dalam diri.

"Baiklah, jika seperti itu saya akan ikut ... selamat istirahat, permisi." Tidak ingin berlama-lama berdekatan dengan keluarga bahaya di dalam kamunya, kini Jake segera pergi meninggalkan kamar 3005 dengan ekspresi wajah yang berubah menjadi masam serta-merta mencengkeram buku cokelat di tangan.

Baginya hari ini adalah hari terburuk yang dia alami sebagai porter hotel selama tiga minggu di Seirios Hotel ini. Selain merasakan lelah yang ekstra lelah, dirinya juga mengabiskan sebagian besar tenaganya untuk menahan emosi di hadapan para tamu yang tak tahu diri. Itu terjadi karena hari ini banyak sekali pelanggan yang keluar-masuk daripada hari biasanya––sedangkan pihak hotel sedang kekurangan staf––sehingga membuatnya mau tak mau harus membantu Housekeeper untuk membersihkan kamar tamu dan membersihkan lorong hotel.

Pekerjaan porter memang terbilang sangat mudah bagi Jake jika dibandingkan dengan tugas manajer pemasaran yang terus berputar otak untuk memikirkan segala strategi pasar. Di sini drinya hanya perlu menguasai beberapa bahasa serta senyuman yang ramah bagi para tamu agar merasa nyaman menginap di Seirios Hotel ini. Namun, meskipun begitu ketahuilah, di lubuk hatinya, masih tersisipkan rasa rindu pada pekerjaan lama.

Siapa yang tidak rindu? Coba bayangkan, meski jadi manajer yang rentan stres, penghasilan perbulan yang diraih cukup besar, dibandingkan menjadi seorang porter yang hasilnya tidak seberapa di zaman sekarang ini.

"Aku benar-benar bodoh," gumam Jake merutuki dirinya sendiri kala memasuki lift, serta-merta menekan tombol angka satu yang menandakan bahwa dirinya akan menuju lantai datai hotel batik ini.

Namun, saat pintu hendak menutup kembali, tiba-tiba datanglah seorang wanita cantik berpakaian formal layaknya seorang pegawai wanita kantoran, sehingga pintu liftnya tidak jadi menutup.

"Hai Jake tampan," sapanya ramah, seolah-olah merasa canggung akibat perbuatannya barusan. Tangan kanannya kini hendak menekan tombol, tetapi niat itu diurungkan kala menyadari bahwa memiliki satu tujuan yang sama.

"Eo, kau juga ingin ke lantai satu? Mau ke mana?" lanjutnya bertanya. Mengalihkan pandangan mata Jake yang sedari mengabur akibat melamun.

Choi Hyeju, itulah nama orang yang berada di dekat Jake saat ini. Seorang wanita berkepala tiga yang 2 tahun lebih tua darinya itu merupakan manajer event di hotel batik ini. Kepribadiannya cukup baik, mudah hidup berteman dengan siapa pun tanp Memandang latar belakang yang sehingga membuat hubungan di antaranya terlihat begitu akrab meski baru tiga minggu berteman.