- March, 16, 1989/London City.
Di sebuah ruangan megah namun penuh dengan sentuhan klasik di rumah Patricia, dinding-dinding berlapis wallpaper bunga, dan sebuah jendela besar menghadap ke halaman. Archena, sang ayah, duduk di dekat perapian, pandangannya tajam, penuh kewaspadaan, sementara Patricia, terlihat gelisah, duduk di kursi berhadapan dengannya.
Archena menatap Patricia, suaranya lembut namun penuh otoritas.
"Patricia, ada hal-hal yang kau belum pahami. Dunia ini tidak seaman kelihatannya, dan aku tak ingin kau terseret dalam arus yang kau tak siap hadapi."
Patricia mengalihkan pandangannya sejenak, merasa beban yang selalu dibicarakan ayahnya semakin berat.
"Aku tahu, Papa. Tapi kenapa selalu seperti ini? Kenapa kau selalu melindungiku, bahkan tanpa memberiku alasan yang jelas?"
Archena menghela napas, lalu menatap Patricia dengan lebih serius.
"Kau istimewa, Patricia. Dan keistimewaanmu itu membawa risiko. Ada banyak mata yang memperhatikanmu, yang mungkin kau tak sadari. Jona ada di sini untuk memastikan kau selalu aman."
Patricia menyipitkan mata, sedikit kesal.
"Jona… selalu tentang dia. Tapi, Papa, aku tidak ingin merasa terpenjara. Aku ingin mengerti, bukan hanya dijaga."
Archena mendekat, suara lebih tenang.
"Kau pikir ini tentang mengurungmu? Tidak, nak. Ini tentang melindungimu dari apa yang bahkan aku tak bisa kendalikan sepenuhnya. Kelebihanmu, kemampuanmu... itu lebih dari sekadar beban. Itu tanggung jawab."
Patricia menggeleng pelan, masih penuh kebingungan.
"Tanggung jawab apa? Kenapa tidak ada yang bisa berbicara langsung padaku? Kau, Jona, semua orang hanya berbicara dalam teka-teki."
Archena tersenyum tipis, lalu mengelus rambut Patricia lembut.
"Pada waktunya kau akan mengerti, sayang. Tapi untuk sekarang, percayalah pada Jona. Dia takkan membiarkan apa pun menyentuhmu tanpa bertarung habis-habisan."
Patricia terdiam, lalu berbisik pelan.
"Tapi, Ayah... bagaimana jika aku tak mau hanya dijaga? Bagaimana jika aku ingin bertarung untuk diriku sendiri?"
Archena menatapnya lama, dengan kebanggaan sekaligus rasa was-was di matanya.
"Maka saat itu tiba, kau akan lebih kuat dari yang kau kira. Tapi sampai saat itu, jangan abaikan perlindungan yang ada. Dunia ini tak pernah sebaik kelihatannya, dan kekuatanmu lebih diincar daripada yang bisa kau bayangkan."
Archena berdiri, meninggalkan Patricia dalam keheningan yang penuh perenungan, sementara bayang-bayang dari jendela mengalir pelan di lantai kayu yang hangat.
----•----
- Marc, 17, 1989/Covent Garden/London.
Sebuah galeri seni kecil di sudut kota, ruangan itu dipenuhi dengan lukisan abstrak dan patung-patung modern. Cahaya lembut dari lampu sorot menerangi karya seni di dinding, menciptakan suasana tenang dan kontemplatif.
Patricia berdiri di depan salah satu lukisan, kagum dan terpaku. Sesaat sosok laki-laki muda mendekat dengan langkah tenang.
" Itu... indah bukan?" Laki-laki tersebut berdiri di sebelahnya.
"Ya. Dan tidak hanya indah, ia menciptakan dunia yang lebih dari sekedar representasi fisik, ia menangkap esensi suatu momen, perasaan, atau bahkan suasana hati yang tak terungkap oleh kata-kata."
KAMU SEDANG MEMBACA
Echoes of London
RomanceDi jalanan yang remang di London tahun 1989, takdir menyulam kehidupan Jona dan Patricia dalam tarian rahasia dan pengabdian. Jona, seorang penjaga bisu yang terikat oleh janji kuno, menyembunyikan hatinya di balik tabir tanggung jawab. Patricia, t...