VII

606 110 56
                                    

|Attention|


🎬2906 word🎬

🎬2906 word🎬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Udah cuma nitip bubur kacang ijo doang Mi?" Tanya Pharita memastikan sebelum ia dan Ruka berangkat untuk pergi membeli martabak.

Dari tadi Pharita terus merengek pada Ruka untuk mengantarnya membeli martabak karena ia ingin sekali makan itu, Ruka sampai ketar-ketir karena keinginan istrinya yang tiba-tiba itu, takut kecebong nya yang waktu itu jadi. Tadi malam saja Ruka sampai memakai double karena takut bocor lagi dan juga keluar di luar walaupun sudah memakai pengaman.

"Iya yang sebelah kanan martabak ya jangan sampe salah" Jawab Mami yang tengah menyuapi Rora di teras depan.


Bayi itu sudah sembuh dari demam nya dan kembali ceria seperti biasanya, jadi besok pagi mereka bisa berangkat ke Semarang.

"Iya Mi, titip Rora dulu ya kalau nangis susu nya di kamar" Pesan Pharita sebelum naik ke atas motor, dimana Ruka sudah menunggu nya.

"Dadah~ Roro Ayah sama Bunda mau pacaran dulu, Roro baik-baik sama Oma ya" Ucap Ruka melambai pada Rora yang malah tersenyum sambil menepuk-nepuk paha nya.

Setelah itu Ruka menjalankan motornya yang membuat Rora melunturkan senyumnya dan menatap kepergian dua orang tuanya itu bingung.

"Huwaaaaa~" Tak lama kemudian bayi panda itu menangis masih dengan mulut belepotan nya.

"Cup cup cup cucu Oma yang paling cantik, Ayah sama Bunda perginya bentar doang kok" Mami mengangkat Rora dan menggendongnya, menunjuk-nunjuk sesuatu dengan random supaya cucunya berhenti menangis.

"Wah apa itu? Bunga Ra, cantik banget bunganya ada warna pink kayak baju Rora" Ucap Mami berjongkok lalu rela memetik bunga itu untuk cucu kesayangannya.

Rora berhenti menangis dan meraih bunga itu tapi Mami langsung mengambilnya dari tangan Rora saat bayi itu akan memasukkan bunganya ke dalam mulutnya.

"Eh nggak boleh ini nggak boleh di makan sayang, Rora makan bubur lagi aja ya"

Rora mendongak menatap 'si mbah' nya seakan ingin mengatakan sesuatu, membuat siapapun gemas melihat tatapan polos si bayi panda itu dengan mata bulatnya.

"Gemes banget sih Riri kecil, nih aaa lagi buburnya di habisin" Mami kembali menyuapi Rora hingga bubur di mangkok itu habis.






Rupha FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang