Chapter 3

78 78 5
                                    

30 Mei 2017

"Beneran mendesak banget ya mel?" tanya Malik gusar, sungguh hatinya tak tenang soal ini.

Melisa melihat Malik dengan perasaan campur aduk, sejujurnya ia juga tak ingin meninggalkan Bali secepat ini. Namun apa daya, kantornya di Jakarta sedang mengalami masalah dan membutuhkannya.

Tadi pagi Antonio sang Manager di kantornya menelpon, suaranya terdengar tegang. Melisa tau bahwa situasinya tidak bisa dianggap remeh. Ia mendekati Malik memeluk pria itu dengan hangat, mencoba meyakinkannya bahwa semua akan baik-baik saja.

"Aku harus pergi, ini bukan cuma tentang pekerjaan, tapi juga tanggung jawab aku."

"Aku takut mel, aku ngerasa sesuatu bakal terjadi". Malik membalas pelukan itu dengan erat, dia tidak bisa ikut, itulah yang menjadi ketakutannya.

"Sayang-" Melisa mengusap air mata Malik.

"Setelah semuanya selesai aku bakal balik lagi kesini, nemuin kamu, ibu, dan Milan."

"Janji bakal balik kesini lagi?" Malik mengangkat jari kelingkingnya mengoda Melisa untuk melakukan hal yang sama.

Melisa tertawa, ia mengangkat jari kelingkingnya dengan semangat, "Aku janji."

"Aku bakal telepon, ngasih kabar, ngasih tau gimana keadaan aku disana," ucap Melisa lagi. Malik mengangguk pelan.

"Aku percaya sama kamu, sayang," ucap Malik, matanya menatap lekat ke mata Melisa. Ia ingin menyampaikan semua rasa percaya dan cintanya melalui tatapan itu.

"Aku sayang banget sama kamu," bisik Melisa, bibirnya menempel ke telinga Malik.

Malik memeluk Melisa lebih erat, "Aku juga sayang banget sama kamu, Melisa."

Melisa berdiri di bandara Ngurah Rai, Bali, dengan perasaan campur aduk. Setelah menikmati liburan singkat di pulau dewata, kini saatnya kembali ke Jakarta. Ia merapikan tasnya, memastikan semua barang penting sudah ada di dalamnya.

Pesawat yang ditumpangi Melisa lepas landas dengan mulus. Di dalam kabin, penumpang lainnya tampak tenang, sementara Melisa menyandarkan kepalanya di jendela, menikmati pemandangan awan putih yang menghampar luas.

Ting

Sebuah notifikasi masuk ke handphonenya, dikirim oleh Malik.

Melisa mengakhiri lagu twinkle-twinkle little star itu karena tak kuasa menahan tangis, ia menutup wajahnya dengan tangan menangis diam-diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Melisa mengakhiri lagu twinkle-twinkle little star itu karena tak kuasa menahan tangis, ia menutup wajahnya dengan tangan menangis diam-diam. Sungguh ia bahagia sekali bisa mengenal Malik, laki-laki itu benar-benar membawa banyak perubahan dalam hidupnya.

Setiap detik yang dihabiskan bersamanya terasa seperti keajaiban. Malik bukan hanya seorang pacar; dia adalah sosok yang selalu ada untuk mendengarkan, memberi semangat, dan menyemangati Melisa ketika dunia terasa berat. Kenangan-kenangan indah mereka berputar dalam benaknya-tawa di kafe kecil, percakapan panjang di bawah bintang-bintang, dan pelukan hangat yang membuatnya merasa aman.

Tiba-tiba Melisa merasakan getaran aneh. Dia menoleh ke penumpang di sebelahnya, yang juga tampak bingung.

"Semoga ngga ada yang salah," gumamnya pelan, berusaha menenangkan diri. Namun, perasaan cemas mulai menjalar dalam dirinya saat pesawat itu bergetar lebih hebat. Lampu di kabin berkedip, dan suara pengumuman dari pilot terdengar lebih tegang dari biasanya.

"Para penumpang, mohon tenang. Kami mengalami sedikit masalah teknis," suara pilot terputus-putus, seolah terhalang oleh suara mesin yang semakin menggelegar. Melisa merasakan detak jantungnya semakin cepat. Dia menggenggam tangan kursi dengan erat.

Pesawat mulai miring, dan teriakan penumpang memenuhi kabin. Melisa menutup matanya, berdoa dalam hati agar semuanya baik-baik saja. Dalam sekejap, pesawat itu terjun bebas, melawan gravitasi dengan kekuatan yang tak terbayangkan. Suara jeritan dan ketakutan menjadi satu.

Saat pesawat akhirnya menghantam ke laut, dunia seakan berhenti. Melisa terlempar ke depan, dan segalanya menjadi gelap.

Stuck In The Middle Of TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang