"Pulang sekolah, ke rumah gue." Dimas diam dan menunduk saat Jeffrey melewatinya sembari berbisik
Lelaki itu menahan nafas, tau betul apa yang akan di lakukan Jeffrey padanya. Dimas sungguh takut kalau sampai Jeffrey menyebar luaskan rahasia gelapnya
Ia tidak tau harus apalagi selain menuruti semua keinginan Jeffrey, termasuk menjadikan tubuhnya sebagai jaminan
Berkali kali Gigi bertanya padanya apakah ia baik baik saja, Dimas hanya menggeleng sembari tersenyum "Gapapa, cuma masih agak pusing."
Gigi mengusap punggung Dimas "UKS mau?"
"Gak usah." Dimas menjawab tanpa suara dan hanya menggunakan gerakan bibir, Gigi menghela nafas dan fokus kembali pada bukunya
Saat bell pulang berbunyi, Dimas menghela nafas dalam dalam sebab Jeffrey sudah menunggunya di parkiran
Remaja itu tersenyum miring di balik helm full face nya, Dimas naik ke boncengan Jeffrey teman teman mereka memandang aneh "Tumben amat mereka pulang bareng."
Yuda bergidik "Ada urusan kali."
Hasya mengernyit aneh tapi kemudian bergidik dan mengendarai motornya untuk pulang
Rumah Jeffrey yang besar tampak sepi tanpa ada tanda tanda kehidupan, baru beberapa langkah Dimas di dorong masuk ke kamar remaja itu. Dimas langsung di tarik ke dalam ciuman yang dalam
Dimas memejamkan mata dengan erat, tubuhnya terdorong keatas kasur perlahan lahan "Ugh mm." Dimas melenguh, Jeffrey tersenyum kesenangan
"Enak hm?" Lelaki itu menyusuri leher Dimas, membuka kancing seragamnya satu persatu. Dimas menggigit bibir menahan desahan saat Jeffrey menjilat putingnya yang sudah mengeras
Jeffrey melumat, menggigit, menghisap sampai meninggalkan tanda di dada Dimas. Lelaki itu menekan kemaluan mereka sampai Dimas merasakan betapa keras milik Jeffrey di balik celananya
Remaja itu membuka celana Dimas tidak sabaran, Dimas merapatkan pahanya malu "Buka." Jeffrey berucap dingin, Dimas membuka pahanya perlahan
Jeffrey melebarkan dengan cepat, remaja itu hampir meneteskan liur melihat vagina Dimas yang sudah basah dan bersih
Dimas melotot dengan kepala terbanting pada bantal saat lidah Jeffrey menyentuh klitorisnya, liurnya bercecer saat Jeffrey juga memainkan putingnya yang keras dengan tangan lain "Gini aja udah keluar lu anjing, dasar lonte." Jeffrey memukul vagina Dimas yang membengkak dengan gemas
Dimas meringis, namun menggeliat enak saat Jeffrey menggaruk lubangnya dengan jemari remaja itu
Jeffrey memaksa Dimas untuk duduk, ia membuka celananya lantas menjenggut rambut Dimas dan di arahkan pada selangkangannya "Puasin gue."
Dimas berkedip melihat ukuran kejantanan Jeffrey, lelaki itu membasahi penis Jeffrey dengan ludahnya. Tangannya naik turun perlahan dengan lidah panjang terulur menyusuri penisnya yang besar dan tegak
Jeffrey menggeram nikmat, wajah dan telinganya kontan memerah menerima service dari Dimas "Jago juga lu anjing."
Remaja itu menarik rambut Dimas dan mempercepat gerakan mulutnya, Dimas memukul paha Jeffrey dengan air mata bercucuran. Lelaki itu rasakan hangat di mulutnya ketika Jeffrey keluar disana
"Telen anjing." Jeffrey memukul pantat berisi Dimas, mau tak mau Dimas menelan semuanya dengan rasa mual yang ia tahan
"J—jeff...." Dimas gelagapan saat Jeffrey kembali mendorongnya untuk berbaring, lelaki itu menggeliat saat Jeffrey memakai kondom. Mendorong penisnya masuk perlahan lahan
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret between us
Fiksi PenggemarJaedo lokal, boypussy, frontal word, kasar. Siapa sangka ketua OSIS kebanggaan sekolah seperti Dimas menyimpan rahasia besar yang mengejutkan? Sialnya Jeffrey yang berhasil mengetahui rahasia itu, siswa urakan yang sukanya tawuran dan tawuran.